Dibalik Hati Seorang Ayah

By: agussyafii

Seorang ayah sekalipun terkesan cuek dan tidak peduli namun selalu memiliki 
cinta dan kasih sayang bagi istri & anak-anaknya. Dibalik hati seorang ayah 
akan tahan menderita bila sakit untuk dirinya sendiri, namun tidak akan tahan 
disaat melihat buah hatinya yang menderita. Bahkan jika sakit itu bisa 
digantikannya, ayah bersedia menggantikan sakit anaknya. Itulah sosok ayah yang 
anaknya setiap hari selalu mengajak untuk sholat ditengah kemalasan. Ajakan itu 
terasa betul-betul meyengat hatinya sampai suatu peristiwa itu terjadi. 

Tiba-tiba anaknya yang teramat dicintainya sakit. Perutnya mengembung. Anaknya 
menangis terus menerus. Tanpa berpikir panjang dirinya segera membawa anaknya 
ke rumah sakit. Sebagai seorang ayah tak kuasa dirinya menahan air mata. Dokter 
sempat mengatakan kesempatan hidup anaknya tinggal 60% saja. Tim dokter sudah 
dipersiapkan untuk operasi anaknya. 'Siapa yang mengatur hidup mati kita? 
apakah dokter itu yang mengatur? kok berani-beraninya mereka menyebutkan 
tinggal 60% hidup anak saya,' begitu tanyanya. Berkali-kali beristighfar 
memohon ampun kepada Allah namun air matanya tak dapat disembunyikan. Bergegas 
beliau bersama istrinya ke Rumah Amalia untuk bershodaqoh, dengan berharap 
keridhaan Allah bisa menyembuhkan anaknya. Keesokan harinya operasi itu 
dilaksanakan. lampu operasi sudah menyala. Sementara anak kecil tergeletak tak 
berdaya. Dia nampak sangat gelisah. Hilir mudik didepan kamar operasi. 
Perkataan istrinya sudah tidak digubrisnya lagi. Dirinya
 tak henti-hentinya berdoa, Bermacam-macam doa sudah dipanjatkan kepada Allah, 
tak tahu lagi harus apa yang harus dilakukan. 

Tak lama kemudian seorang dokter keluar dari kamar operasi muncul didepan pintu 
sambil tersenyum kepadanya. 'Bapak, berdasarkan hasil pemeriksaan saya, anak 
bapak tidak perlu dioperasi,' Dia bersyukur takjub. Desah nafasnya terasa 
ringan. Air matanya bercucuran. Syukur alhamdulillah berkali-kali diucapkannya. 
Pada lantai rumah sakit dibersujud. Sujud syukur sambil menangis tak 
tertahankan. Alangkah nikmatnya rasanya menerima anugerah Allah justru disaat 
harapan sudah mulai menipis.begitulah Allah menguji hamba-hambaNya yang 
beriman. Subhanallah..

"Musibah yang menimpa seseorang pada keluarga, harta, jiwa, anak dan 
tetangganya bisa dihilangkan dengan puasa, sholat, shodaqoh dan amar ma'ruf 
nahi mungkar/mengajak kebaikan mencegah keburukan."(HR. Bukhari & Muslim).

Wassalam,
M. Agus Syafii
--
Yuk, raih keberkahan ramadhan hadir pada kegiatan 'Berkah Ramadhan Bersama 
Amalia' (BELIA) jam 4 s.d 6 sore, Ahad, 14 Agustus 2011. Bila berkenan 
berpartisipasi buku2, pakaian, peralatan sekolah, peralatan sholat, konsumsi 
berbuka. Kirimkan ke Rumah Amalia. Jl. Subagyo IV blok ii, no. 24 Komplek 
Peruri, Ciledug. Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda sangat berarti 
bagi kami. Info: agussya...@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431



Kirim email ke