Ketulusan Seorang Istri

By: M. Agus Syafii

Ketulusan seorang istri untuk mencintai suami dan anak-anaknya sebuah kehidupan 
yang begitu indah karena mampu melewati semua luka dan derita sehingga bisa 
mempertahankan rumah tangganya, anak-anaknya dan suami untuk meraih keridhaan 
Allah dan kebahagiaan keluarganya. Itulah perjalanan seorang ibu, dalam 
penuturannya berawal dari sebuah kesuksesan yang diraih suaminya membuat hidup 
keluarga menjadi lebih baik. Anak-anak yang ke sekolah jalan kaki menjadi 
diantar pakai mobil. Rumah yang dulu panas kemudian ada pendingin. Kebutuhan 
hidup yang serba sulit menjadi tercukupi bahkan melimpah. 'Hidup kami 
bahagia..'tutur beliau. Dipuncak kariernya sang suami terlihat lebih sayang 
kepada keluarga. Sampai kemudian dikejutkan oleh kenyataan pahit datang tanpa 
disadarinya. Suaminya meninggalkan rumah dan mengaku telah lama menikah dengan 
perempuan lain. Hatinya hancur karena harus banting tulang untuk menghidupi 
anak-anaknya. 'Hanya pada Allahlah saya memohon dan
 berserah diri..' ungkap beliau. Sampai batas titik nadir Allah Subhanahu wa 
Ta'ala menguji dirinya. Dalam kondisi dengan hati terluka itulah beliau datang 
ke Rumah Amalia untuk bershodaqoh dengan harapan mendapatkan keberkahan dari 
Allah sehingga membuka pintu hati suaminya.

Beberapa hari kemudian. Tiba-tiba suaminya datang kembali ke rumah bersama anak 
kecil dari istri mudanya. Suaminya bercerita bahwa istri mudanya telah 
meninggal dunia, usahanya mengalami kebangkrutan dan menjadi pengangguran. 
Dipeluk suaminya dengan tertumpah semua air matanya. Didekap erat tubuh 
suaminya, dia bersedih sekaligus gembira karena suaminya telah kembali. Air 
matanya tak terbendung. Seolah penderitaan yang dialami selama ini tak 
sebanding dengan penderitaan yang dialami oleh sang suami. "Rumah menjadi ramai 
karena anggota keluarga bertambah," kata beliau. 'Saya mengajarkan kepada 
anak-anak bagaimana membalas kebencian dengan kasih sayang karena begitulah 
Rasulullah mengajarkan kita, sampai akhirnya anak-anak saya menerima dengan 
baik' tutur sang Ibu terlihat wajahnya yang telah termakan usia. Setiap hari 
suaminya pergi mencari nafkah, berangkat pagi sampai pulang malam. Pada suatu 
hari suaminya sakit terkena bronchitis dan muntah darah.
 Sebulan ia merawat suaminya. Dielus dan dibelai rambut sang suami yang telah 
memutih dengan senyuman seorang istri membuatnya sembuh kembali.

"Saya membenci, marah dan kesal. Kasih Sayang Allah menyentuh hati saya agar 
saya bisa memaafkan, mengasihi dan menyayangi kepada orang-orang yang telah 
menyakiti hati saya bahkan tiada kenal lelah saya berdoa memohon kepada Allah 
agar saya dan anak-anak diberi kekuatan untuk bisa bersabar melewati ujian dan 
cobaan ini. Allah mengabulkan doa saya dan keluarga kamiĀ  menjadi penuh 
kebahagaiaan.' Ucap beliau dengan air mata yang bercucuran. Subhnallah...

---
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan 
dalam urusannya. (QS Ath-Thalaq 4).

Wassalam,
M. Agus Syafii
--
Yuk, raih keberkahan ramadhan hadir pada kegiatan 'Berkah Ramadhan Bersama 
Amalia' (BELIA) jam 4 s.d 6 sore, Ahad, 14 Agustus 2011. Bila berkenan 
berpartisipasi buku2, pakaian layak pakai, peralatan sekolah, peralatan sholat, 
konsumsi berbuka. Kirimkan ke Rumah Amalia. Jl. Subagyo IV blok ii, no. 24 
Komplek Peruri, Ciledug. Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda sangat 
berarti bagi kami. Info: agussya...@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431

Kirim email ke