Sayang, Kenapa Aku Jatuh Cinta Lagi Padamu?

By: M. Agus Syafii

Di bulan suci Ramadhan seorang suami yang baru pulang dari kantor membantu 
istri memasak untuk berbuka, istrinya melihat suami yang telah seharian bekerja 
namun juga kerepotan ikut membantu istri di dapur. "Mas, istirahat dulu aja." 
Suami menjawab, "Rasulullah aja selalu membantu tugas istri beliau, Kalo saya 
membantu istri memasak belum sebanding dengan apa yang telah dilakukan 
Rasulullah." Mata mereka berpandangan. Suami tersenyum manis dan istri tersipu 
malu dibuatnya. Walaupun usia perkawinan mereka telah cukup lama, anak-anak 
sudah besar dan dewasa, jika senantiasa disirami dengan kasih sayang dan saling 
memahami maka akan selalu ada tunas cinta yang bersemi kembali. Bunga-bunga 
bermekaran menebarkan semerbak harum mewangi  setelah melewati badai dan 
guncangan kehidupan. 

Istri bersabar menghadapi kekurangan suami karena mengingat pengorbanan yang 
telah dilakukan suami dalam mengarungi bahtera kehidupan, demikian juga suami 
selalu bersabar dalam menghadapi kekurangan istri sebab istrinya nampak anggun 
nan cantik dengan keikhlasan dan pengorbanan dalam menjaga bahtera rumah 
tangga, sebagaimana Umar Bin Khattab yang menasehati seorang sahabat ketika  
mengadukan istrinya yang sangat cerewet sekali. " Saudaraku, aku bersabar atas 
sikap seperti itu, karena hak-haknya padaku. Istri memasakkan makanan, 
menyucikan pakaian, menyusui anak-anak dan hatiku tenang dengannya dari perkara 
yang haram karena aku bersabar atas sikapnya seperti itu."

Terkadang cinta dalam keluarga luntur oleh seiring perjalanan panjang, menjadi 
terasa hambar dan datar. Ketika pertentangan suami istri tidak menemukan titik 
temu karena ego masing-masing akan menggerus simpati dan rasa cinta. Berbagai 
kelemahan yang semakin terlihat dipelupuk mata tanpa upaya untuk saling 
memahami dan saling mengerti menjadikan rumah tangga kehilangan cinta dan kasih 
sayang. Bagaikan jasad tanpa ruh, setiap kata yang terucap menjadi kehilangan 
makna bahkan kata telah berubah menjadi senjata untuk saling menyakiti perasaan 
satu sama lainnya. Komunikasi semakin hambar terjebak dalam formalitas, 
berbincang tentang anak, keluarga besar, saudara, rekening listrik, namun tidak 
lagi membahas diri mereka sebagai pasangan suami istri. 

Disinilah dibutuhkan kekuatan di dalam menghadapi permasalahan rumah tangga, 
kekuatan itu adalah ketaqwaan kita kepada Allah sehingga terciptanya keluarga 
sakinah mawaddah warahmah atau keluarga yang tenteram penuh cinta dan kasih 
sayang. Siramilah keluarga anda dengan cinta dan kasih sayang, bangunlah 
kembali komunikasi penuh kehangatan agar bunga-bunga bermekaran, menebarkan 
semerbak harum mewangi kehidupan. Gunakan cara terindah yang anda miliki untuk 
membangun kemesraan dengan pasangan anda. Ungkapkan dengan tulus cinta dan 
kasih sayang anda untuk saling mengerti dan saling menguatkan, sampai kemudian 
pasangan anda membisikkan kata "Sayang, kenapa aku jatuh cinta lagi padamu?"

--
"Seorang Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya 
serta lemah lembut terhadap istrinya." (HR. Ahmad & Tirmidzi).

Wassalam,
M. Agus Syafii
--
Yuk, raih keberkahan ramadhan hadir pada kegiatan 'Berkah Ramadhan Bersama 
Amalia' (BELIA) jam 4 s.d 6 sore, Ahad, 14 Agustus 2011. Bila berkenan 
berpartisipasi buku2, pakaian layak pakai, peralatan sekolah, peralatan sholat, 
konsumsi berbuka. Kirimkan ke Rumah Amalia. Jl. Subagyo IV blok ii, no. 24 
Komplek Peruri, Ciledug. Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda sangat 
berarti bagi kami. Info: agussya...@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431

Kirim email ke