Yang masih misteri buat saya adalah sikap Boediono ketika JK mengatakan agar 
pemilik BC ditangkap. Saat itu Boediono mengatakan bahwa tidak ada dasar 
hukumnya. SEdangkan dalam transkrip rekaman saat rapat KSSK yang kemudian 
beredar luas, Boediono bilang agar pemilik centuri akan dibuat tinggal kolor 
saja (ekspresi kegeraman Boediono atas perbuatan pemilik/pengelola BC). Jadi, 
sebenarnya dia tahu bahwa ada unsur kesalahan pemilik/pengelola bank century, 
tetapi kenapa kepada JK yang dia lapori selaku plt presiden dia bilang tidak 
ada dasar hukumnya?
hayo jawab.....




--- Pada Sen, 4/1/10, pudimartini <pudimart...@pirus.co.id> menulis:



SMI berbicara di Metro

SMI sangat yakin mengenai tugasnya
fungsi dan peranan dalam jabatan yang
diembannya. Sangata yakin

Dalam kasus bailout, sama dengan Boediono,
Miranda, berpendapat bawah given sikon pada
saat itu, tidak boleh ada bank yang ditutup,
sekecil apapun dan sebobrok apapun bank itu
atas dasar 4 parameter yang sudah banyak disebut.

Ada satu point yang bagi saya selalu saya tunggu
dalam kabut BC, yaitu siapa yang harus bertanggungjawab
terhadap kasus bailout Century.

Ternyata SMI tahu bahwa Wapres dan Pres berbeda
pendapat dan SMI secara implisit mengatakan bahwa
dia harus mengelola itu semua.

Maka, menurut SMI Pres di Ameria menginstruksikan
agar SMI menangani krisis dan tidak boleh berada
ditangan IMF kembali. Secara jelas SMI mengatakan
bahwa Wapres tentu tidak setuju dengan rencana
bailout. Dan, ini secara terbuka pula di Mata Najwa
telah dikatakan oleh JK bahwa dia tidak setuju kalau
dimintai pendapat dan keputusan itu pasti tidak
akan dibuat. Disinilah kunci ketidaktemuan dan
kontradiksi tersebut. AMI meyakinkan bawa kalau
BC tidak di bailout maka sistem perekonomian
nasional akan goncang dan dia merasa sebagai
orang yang bertanggungjawab disana.

Yang menarik, tadi SMI mengatakan bahwa Pres akan
menjelaskan perbedaan tersebut kepada JK. Ini, tentu
menjadi amunisi buat Pansus atau wartawan.

Nah, kini sangat jelas, bahwa meskipun JK pada saat
itu berperan sebagai Pres namun dalam soal penyelamatan
perekonomian dan sistem perbangkan nasional itu JK
memang ditinggal. Instruksi Pres memang bukan untuk
menyelematkan BC spt kata SMI, namun untuk
menyelamatkan perkonomian nasional.

Inilah yang pernah saya tulis sebagai kemungkinan
yang akan terjadi, dan ternyata benar yaitu dalam kasus
ini memang JK sengaja tidak diikutkan.

SMI dengan Kania tadi tentu menjadi info menarik
bagi pansus karena secara jelas bahwa Perpu tidak ditolak
berhubung ada fraksi yang setuju dan tidak serta abstain.
Ini sesusia dengan pendapat Deni I staf khusus Presiden.

Juga, SMI mengatakan bahwa audit BPK wajar tanpa syarat.
Ini mestinya perlu diklarifikasi mengingat audit BPK
yang disampaikan ke DPR dan sampai ke publik jelas
ada catatan tegas mengenai pelanggaran dimana Boediono
melihat audit BPK itu berbeda

Bagaimanapun juga, transparansi hak jawab seperti ini
sangat penting bagi publik dan biarkan publik yang
menilai karena publik bisa mengakses berbagai sumber
dengan logika dan nuraninya..

Sertiap orang memang bisa membenarkan dirinya atas
tindakannya, namun publik berharap kebenaran yang
bisa dibedakan dari yang salah akan muncul dan
kebenaran akan mencari jalannya sendiri.

Terngiang doa GD:
"Tuhanku, saya bukan orang yang pantas masuk
kedalam surga, namun saya juga bukan orang yang
kuat di api neraka, maka berilah saya kekuatan
untuk bertobat dan memeproleh pengampunanMu
atas segala dosa dan kesalahan yang telah aku perbuat"

semoga doa ini juga didengar dan merelung di rongga
nurani dan pikiran semua yang terlibat kasus Century
termasuk SMI, Boediono, SBY, dan mereka yang mugkin
menerima dana yang  bukan menjadi haknya.

Reply via email to