Ass Wr Wb,
   Lah pemerintah saja tidak perhatikan mereka yang miskin ,saat ada yang kasih 
bayaran dengan kerjaan Demo plus dapet kaos kenapa rezeki harus ditampik ?
Ada juga sih Pemerintah juga bayar pendemo tandingan ,tidak dengan massa tapi 
perhatikan "Spanduk" yang berjejer sepanjang lintasan para pengunjuk rasa 
memakai Ormas yang cukup Terkenal .Sejatinya MEMANG UNJUK RASA dan Demokrasi 
sudah jadi Ladang BISNIS baru ditengah himpitan ekonomi khususnya di Ibukota 
.Kalo mau dikilas balik rasanya saat 98 ada PamSwakarsa itu mungkin awal dari 
Bisnis Unjuk Rasa diawal Reformasi .Nah siapa yang mulai menggagas Bisnis Unjuk 
RASA ???

Wassalam

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Yuliati Soebeno <yuliati_s...@...> 
wrote:
>
> Kalau "demo bayaran" mah udah dari jaman baheula dimulai. Waktu tahun 2002 
> aja sudah banyak banget demo bayaran.
> Sewaktu jaman Suharto mau diturunkan, banyak pihak asing yang juga memberikan 
> uang untuk para pendemo. Tergantung apa kepentingan mereka pada masa itu..
> Nah demo yang sudah mulai diperhalus cara-caranya, agar tidak "kentara" 
> banget, ya mulainya sewaktu Partai Demokrat memulai kiprahnya dalam PEMILU 
> dan PILPRES.
>  
> Saya hanya ingin mengingatkan bahwa demo bayaran bukanlah suatu hal yang baru 
> saja terjadi. Sudah dimuali cukup lama.
>  
> Salam,
> Yuli

Kirim email ke