Hehehe, saya sih tak terlalu peduli Anda mau kasar atau halus. Mau sebut saya hantu pun oke, hahahaha. Emang saya rugi apa sih disebut hantu sama situ? Saya bagian dari masalah? Hahaha, itu betul, saya memang menjadi duri dalam bokong Anda, dan itu enak dan perlu. Untuk orang seperti Anda ini memang perlu ditusuk bokongnya dan dikasih masalah, bair bangun dikit dan mau mikir. Apa maksud Anda denga "meet personally"? Mau jadi koboi kaya George Junus Aditjondro? Debat kalah lalu pake fisik? Semoga bukan itu ya cara orang Daya beradab dalam menyelesaikan masalah? Jangan bawa-bawa Daya lah, Anda cuma mencoreng nama baik masyarakat Daya aja kalo gitu. Soal kepala saya ngadep mana, percaya deh. Selalu terangkat ke atas dan ngadep ke depan. Makanya tidak disukai oleh orang-orang ancur kaya Anda. saya warga negara Indonesia, bangga dengan keindonesiaan saya, dan saya tak pernah merasa kelas III, selalu merasa kelas I. Kalo Anda merasa kelas III, itu urusan Anda. Dan mungkin itulah masalah Anda selama ini. OK?
--- On Tue, 2/16/10, Mohamad Ilmi Hussein <tajungk...@gmail.com> wrote: From: Mohamad Ilmi Hussein <tajungk...@gmail.com> Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bangka Belitung ingin punya PLTN To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Tuesday, February 16, 2010, 12:36 AM Mas Manneke Baru kali ini saya agak kasar nih. Andalah hantunya yang menjadi semua masalah memblunder. You are part of problem and we can meet personally to fix everything (semangat dayak saya muncul nih ). Saya pikir anda itu generasi peninggalan jaman belanda pantas ngga pernah bisa mendongak kepala selalu menganggap semua bangsa Indonesia sebagai warga kelas III. M.I. Hussein Maju Terus Bersama PLTN