Saya sependapat dengan pendapat Pak Reuben.

Amerika , pasca kemerdekaan hingga pasca soeharto selalu mendiktekan 
kehendaknya untuk kepentingan politiknya. 

Sudah sangat jelas dalam pembukaan UUD kita, Indonesia itu menjalankan politik 
bebas dan aktif untuk berkontribusi dalam perdamaian dunia dan blue pint arah 
pembangnan ekonomi sudah dikostitusikan di UUD 1945. Namun pelan tetapi pasti 
pergulatan itu dimulai 

Maka, melanjutkan kejayaan negeri maritim yang sdah ditandai sejak abad 
pertama, Soekarno memperkuat angkatan bersenjatanya untuk mejaga NKRI dengan 
senjata dan peralatan dari Russia. Setelah Soeharto masuk, seluruh kekuatan 
angkaan bersenjata dari Russia itu dikandangkan, TNI AU yang tadinya sudah di 
kelas MIG 17, 19 dan pembom TU 16 harus diturunkan derajatnya sesuai dengan 
aahan konsultan dengan Bronco dari Australia sekutu Amerika. Trmasuk kapal 
selam TNI AL yang pernah menjalankan misi pedamaian Pakistan.


Indonesia sedang dalam pergulatan hebat antara mempertahankan jati diri 
keindonesiaan dan didikte oleh paham neoliberalisme/paham pasar bebas. 
Pembatalan UU BHP adalah saah satu cermin bagaimana pergulatan itu telah 
terjadi.

Sejak pergantian rezim Soekarno ke Soeharto pergulatan itu sudah dimulai dengan 
UU PMA 1967 dan Freeport dibuka untuk menggasak tambang emas terbesar di dunia, 
disamping perak dan tembaga, dimana tahun 2006 seperti tercantum di wikipedia 
telah digasak 4.5 juta ons emas.Apakah seperti UU BHP , UU PMA bertentengan 
dengan UUD 1945? Mari kita tunggu Walhi atau Wanadri atau yang lain 
mengajukannya ke MK.
 





> .




On Tue, 2010-03-23 at 00:43 -0700, reuben sihite wrote:
>   
> Menyedihkan! Saya menyesalkan perjalanan Komandan Jenderal atau Danjen
> Kopassus Mayjen Lodewijk F Paulus ke Amerika Serikat (AS). Jika AS
> memang tidak mau melakukan normalisasi dengan kita, maka tinggalkan!!
> Buka hubungan dengan Rusia atau Cina atau India. Gus Dur benar ketika
> mencanangkan 'poros' Indonesia-Cina-India. Saya yakin AS tidak suka
> dengan gagasan yg cemerlang tersebut. 
>     Saya katakan menyedihkan karena:
> 1. Kopassus termasuk tiga besar di dunia dengan keterampilan teknik
> individu.
> 2. Menunjukkan ketidakpercayaan diri negara Indonesia di hadapan AS.
> Ini masalah harga diri bangsa.
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> 
> 



Kirim email ke