Saya juga termasuk orang yang tak suka bila bangsa kita tuh ngemis-ngemis. Kita 
sdh harus duduk sama levelnya.

 

Merdeka sudah reformasi sudah apa lagi ya.

 

Saya tak habis mengerti mengapa orang-orang mengelu-ngelukan Obama melebihi 
pahlawan bangsa sendiri. Mencari photonya Ki hajar Dewantoro saja sulit eh 
malah membuat patung Obama. Saya pribadi tak melihat ada hal yang bisa 
diharapkan dari Obama dan catat itu nanti anda sekalian bisa buktikan sendiri. 

 

Rencana kunjungan Obama bak hajatan nasional semua akal sehat hilang orang 
berlomba-lomba tampil ingin ikutan. Gendeng.

He…he….mari sambut Obama…Pancasila pun dibawa-bawa maklum kayak orang baru kena 
kurap kegatelan. Yang bener saja Pancasila di rendahkan sama anak kemarin, 
Community Organizer yang suka nipu pula dasarnya, aduh itu Pancasila adalah 
hasil pemikiran yang brilian dari putra Indonesia yang menjadi dasar NKRI. Yang 
memberi ide mengirimkan kedua putra terbaik Indonesia tsb ke US bodoh dan dungu.

 

Katanya anda pintar-pintar lulusan Amerika, walaupun di Amerika tak pernah gaul 
pantesan nggak tau medan…..

 

Dibawah Senate Appropriation Committee yang dipimpin oleh : Daniel Inouye, 
keturunan Jepang dan veteran PD II terletak “State Foreign Operation And 
Ralated Program”, yang di pimpin oleh Patric Leahy.

 

Inilah alamat yang harus dituju.

Ranking Senate member disini duduk Judd Gregg seorag yang sangat berpengaruh 
dan tajam penilaiannya.

Orang ini bukan wishi washi dan hanky penky, kalau memang wajar tak bermasalah.

 

Dalam banyak hal mereka tidak setuju dengan keputusan Obama karena memang Obama 
tidak banyak tau dan tidak memiliki penasehat yang kompeten, dibandingkan 
dengan Daniel yang memang sangat disegani didunia militer karena kariernya. 
Beberapa kali Obama memalukan mereka karena tak bisa mengucapkan Corps yang 
benar dan ini walaupun tidak diungkapkan dianggap memalukan. Nanti Obama bilang 
yah rundingkan dengan Hillary….ha….nah si Ibu dibawa kemanamana dan suatu waktu 
dia melhat jamrud besar nah tangannya menunjuk kesana…dan matimatianlah kita 
mengirimkan jamrud seukuran dirinya atau dipahat pula seperti wajahnya untuk 
ditaruh di Librarynya Clinton dan kita tunggu-tunggu saja hingga jabatannya 
berlalu …dan hilanglah harapan kita bersama KENTUT lagi…..Ye kapan sih kita 
pintarnya. Dukun banyak.

 

Nanti kita bicara meluas ke Kedubes Indonesia lagi…seharusnya mereka kan tahu 
kemana harus berlabuh……

 

Aduh kalau ada mau percaya dan meletakkan nasib kita sama Russia, India dan 
China ini lebih parah lagi…………jangan bermain dan buang waktulah…..dulu kita 
rame-rame ngurusin Sukoi…hilang….China selama kita membeli produknya dia 
cincai-cincai …tapi kalau ada kesempatan dia yang akan menohok kita…. Yang 
benar…donk…masa iya uang kita dipertaruhkan…India lagi…….wadduh mari kita 
sama-sama baca sejarah dulu…….

 

Lihatlah Jepang yang belajar dari pengalaman…….mengapa mereka tak bermain mata 
dengan Russia dan membeli Mig….mana mau dia buang waktu wong dari sejarahnya 
mereka tak bisa percaya sama Russia………walaupun di negara kita ini banyak 
keturunan China tapi sulit bagi kita percaya pada RRC, India......

 

Kita sdh lihat kerugian kita sendiri saat Sukarno membawa kita kearah kiri, 
lalu kita sudah belajar dari Suharto yang membawa kita ke maunya sendiri dan 
kita lihat waktu yang terbuang dengan Gusdur dan Megawati

Kita di gosok terus oleh Mahatir Muhammad membenci Amerika padahal beliau 
sendiri yang terjerumus dengan Inggris dan terlibat dalam oil for Food.

 

Suka nggak suka kita harus menerima bahwa kita hanya bisa berpegang pada USA. 
Tinggal bagaimana caranya memenangkan perundingan. Orang USA itu sama saja 
dengan kita masih saling sapa…..dan membangun hubungan baik…..Konjen kita kan 
ada di Houston. Nah lihat jalurnya….Menteri Petahanannya bekas Rektor A&M dan 
bekas direktur CIA…itu A&M ikatan antar kampus erat sekali…cari siapa Congres 
berasal dari A&M ……urusan Konjen…atau Gub Rick Perry itukan Aggie lulusan A & 
M…….apa kerja konjen? Cuma makan gaji buta…..nenek-nenek juga bisa…. 

 

Lobby donk anggota congres yang bisa membawa pengaruh suara…di Dallas ada Pete 
Session yang bapaknya dulu juga bekas Dir CIA….anda tak perlu mengirimkan org 
bertitel panjang untuk rundingan karena org Amerika itu reasonable banget dan 
mereka bahkan tak ada yang mencantumkan titelnya kecuali dosen atau kalangan 
kampus. Be real….don’t move against the stream, just follow their way but for 
our benefits. Dan jangan mengirimkan cewek cantik mau beli senjata…..

 

Itu yang disampaikan kepada saya bahwa beliau didatangi seorg wanita dari 
Indonesia yang ingin membeli senjata …aduh biung….aku terpaksa ketawa…….aku 
cuma bilang “make sure she doesn’t look like me”.

 

Di US itu banyak Congres yang yah “empuk”…maju donk di Houston saja ada 
beberapa termasuk ibu gendut hitam Lee….di Chicago ada beberapa (dan khusus 
Chicago bisa tanyakan langsung pada Obama)  dan di California ada lumayan 
banyak….Konjen-Konjen harus kerja jangan kerjanya ngadain Bazaar makanan melulu.

 

Anda kira mereka yang kesini itu tak mempelajari medan dulu?

 

Ya udah sekian….Cheers…

 

HH

 

 

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of baswati
Sent: Saturday, April 03, 2010 7:29 PM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pendekatan,

 

  


Saya sependapat dengan pendapat Pak Reuben.

Amerika , pasca kemerdekaan hingga pasca soeharto selalu mendiktekan 
kehendaknya untuk kepentingan politiknya. 

Sudah sangat jelas dalam pembukaan UUD kita, Indonesia itu menjalankan politik 
bebas dan aktif untuk berkontribusi dalam perdamaian dunia dan blue pint arah 
pembangnan ekonomi sudah dikostitusikan di UUD 1945. Namun pelan tetapi pasti 
pergulatan itu dimulai 

Maka, melanjutkan kejayaan negeri maritim yang sdah ditandai sejak abad 
pertama, Soekarno memperkuat angkatan bersenjatanya untuk mejaga NKRI dengan 
senjata dan peralatan dari Russia. Setelah Soeharto masuk, seluruh kekuatan 
angkaan bersenjata dari Russia itu dikandangkan, TNI AU yang tadinya sudah di 
kelas MIG 17, 19 dan pembom TU 16 harus diturunkan derajatnya sesuai dengan 
aahan konsultan dengan Bronco dari Australia sekutu Amerika. Trmasuk kapal 
selam TNI AL yang pernah menjalankan misi pedamaian Pakistan.

Indonesia sedang dalam pergulatan hebat antara mempertahankan jati diri 
keindonesiaan dan didikte oleh paham neoliberalisme/paham pasar bebas. 
Pembatalan UU BHP adalah saah satu cermin bagaimana pergulatan itu telah 
terjadi.

Sejak pergantian rezim Soekarno ke Soeharto pergulatan itu sudah dimulai dengan 
UU PMA 1967 dan Freeport dibuka untuk menggasak tambang emas terbesar di dunia, 
disamping perak dan tembaga, dimana tahun 2006 seperti tercantum di wikipedia 
telah digasak 4.5 juta ons emas.Apakah seperti UU BHP , UU PMA bertentengan 
dengan UUD 1945? Mari kita tunggu Walhi atau Wanadri atau yang lain 
mengajukannya ke MK.


> .

On Tue, 2010-03-23 at 00:43 -0700, reuben sihite wrote:
> 
> Menyedihkan! Saya menyesalkan perjalanan Komandan Jenderal atau Danjen
> Kopassus Mayjen Lodewijk F Paulus ke Amerika Serikat (AS). Jika AS
> memang tidak mau melakukan normalisasi dengan kita, maka tinggalkan!!
> Buka hubungan dengan Rusia atau Cina atau India. Gus Dur benar ketika
> mencanangkan 'poros' Indonesia-Cina-India. Saya yakin AS tidak suka
> dengan gagasan yg cemerlang tersebut. 
> Saya katakan menyedihkan karena:
> 1. Kopassus termasuk tiga besar di dunia dengan keterampilan teknik
> individu.
> 2. Menunjukkan ketidakpercayaan diri negara Indonesia di hadapan AS.
> Ini masalah harga diri bangsa.
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> 
> 





[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke