Video yg beredar
hangat minggu ini telah menghancurkan kehidupan saya, ketakutan selama
bertahun-tahun akhirnya jadi kenyataan. Perbuatan buruk, bejat dan binal itu
terjadi di tahun 2006, saat saya lupa diri, tidak memiliki akal sehat. Setelah
kejadian itu saya selalu diliputi rasa ketakutan yg amat sangat, menyesal, dan
sedih. Tak hentinya saya bertobat kepada Allah, berdoa setiap malam mohon
ampunanNYA. Dan Allah telah menjawab doa saya. Saya ikhlas mendapatkan hukuman
ini. 

 

Dengan kerendahan
hati, saya mohom maaf kepada saudara sebangsa setanah air atas kejadian ini,
dan kepada adik-adik agar jangan mengikuti perbuatan buruk saya. Sesungguhnya
Video itu sudah lama saya buang lama, mengingatnyapun membuat saya sakit, tapi
mengapa bisa ada yg menyebarkannya, itu sungguh diluar kemampuan saya. Saya
membenci yang mengedarkannya karena saya tidak menghendaki perbuatan buruk masa
lalu, kehilapan saya berakibat buruk buat adik-adik yang saya cintai (LN) 

 



--- On Mon, 6/14/10, Dwiki Setiyawan <dwiki.setiya...@gmail.com> wrote:

From: Dwiki Setiyawan <dwiki.setiya...@gmail.com>
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Perlukah Larangan Hp Berkamera Bagi Pelajar?
To: "mediacare" <mediac...@yahoogroups.com>, "koran-digital" 
<koran-digi...@googlegroups.com>, "kahmi_pro_network" 
<kahmi_pro_netw...@yahoogroups.com>, Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Monday, June 14, 2010, 4:50 AM







 



  


    
      
      
      Milister yang budiman.



Ketimbang polisi ikut-ikutan merazia handphone berkamera milik pelajar di

sejumlah daerah --terkait peredaran video porno p belakangan ini-- apakah

tidak sebaiknya pemerintah (dalam hal ini depdiknas) mengeluarkan larangan

tegas bagi para pelajar di seluruh Indonesia terkait dengan kepemilikan

handphone. Selama ini memang ada 'himbauan' dari pihak sekolah tertentu agar

para siswanya tidak membawa hp. Namun 'himbauan' itu perlu pula sanksi yang

tegas! Larangan soal ini hemat saya cukup sederhana untuk menekan

penyalahgunaan kepemilikan hp dimaksud. Sekalipun sudah barang tentu para

pelajar akan sembunyi-sembunyi lewat berbagai cara untuk mengakses

video-video porno di blantika maya.



Saya kadang geleng-geleng kepala saat mengantar anak ke sekolah (sebuah SD

Islam cukup ternama di kawasan Cijantung Jakarta Timur) beberapa teman anak

sudah dibekali orang tuanya hp-hp yang cukup canggih. Sementara anak saya

(lulus SD tahun ini) hanya saya bekali hp merk Esia. Tentu saja tidak

berkamera. Itupun pulsanya hanya saya batasi Rp 20 ribu/bulan.



Apabila dilakukan pembiaran terhadap fenomena, bukan tidak mungkin

kasus-kasus beredarnya video porno tersebut akan menjadi-jadi di suatu hari

nanti.



Mohon pencerahan dari para milister yang concern terhadap fenomena yang

terpampang di hadapan kita ini?



Dwiki Setiyawan

http://dwikisetiyawan.wordpress.com



[Non-text portions of this message have been removed]





    
     

    
    


 



  






      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke