Menteri yang tidak tahu kapasitas!!!

 always support 100% smoke free places !




________________________________
From: prayogo johanes <tukangkep...@yahoo.co.id>
To: Jurnalisme milis <jurnali...@yahoogroups.com>
Cc: FPK KOmpas <Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com>; Media Care 
<mediac...@yahoogroups.com>
Sent: Fri, June 18, 2010 3:54:27 PM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pak Tif, Penyaliban Tak Berhubungan Dengan 
Tragedi Moral Ariel Cs!

  
Pak Tif, Penyaliban Tak Berhubungan Dengan Tragedi Moral Ariel Cs!
Kamis, 17 Juni 2010, 12:15:47 WIB
Laporan: Aldi Gultom
 
Jakarta, RMOL.Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring lagi-lagi 
bikin ulah. Ia menyeret-nyeret persoalan keyakinan umat agama ke dalam polemik 
video porno. Keterlaluan!

Tadi pagi, saat pertemuan Kementerian Komunikasi dan Informatika 
(Kemenkominfo), 
Dewan Pers, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Polri, Tifatul mengungkapkan 
keseriusan untuk menuntaskan kasus perederan video syur yang mirip dengan artis 
Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari.

Tifatul menegaskan, "orang-orang yang mirip-mirip" ini harus segera ditindak. 
Dari itu, perlu ada jawaban betul atau tidak bahwa itu mirip artis atau tidak.

"Kalau yang mirip ini tidak dituntaskan, akan panjang implikasinya," tutur 
Tifatul kepada wartawan di kantornya Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, 
pagi ini (Kamis, 17/6).

Namun, sayangnya, pengungkapan niat baik itu, tak dikemas Tifaltul dengan baik. 
Polemik video yang amoral dibandingkan dengan perbedaan keyakinan umat Islam 
dan 
Nasrani soal penyaliban Nabi Isa.

Tifatul mengatakan, bagi umat Islam, orang yang mirip Nabi Isa itu yang disalib 
di bukit Kalvari atau Golgota. Sementara umat Nasrani menganggap, Yesus Kristus 
itu sendiri yang disalib. 


"Perbedaan ini kemudian berimplikasi panjang," terangnya.

Menteri Tifatul harusnya tahu, persoalan keyakinan yang berusia ribuan tahun 
itu, dan yang sebenarnya tak pernah diungkit-ungkit kedua umat beragama sebagai 
perbedaan yang jadi alasan untuk berseteru, tak pantas diangkat dalam kerangka 
penuntasan video porno!  


Tifatul pun harusnya tahu, peristiwa penyaliban merupakan momen suci bagi umat 
Nasrani yang dirayakan tiap tahun di Jumat Agung. Peristiwa penyaliban yang 
sakral itu tak pantas dibanding-bandingkan dalam tragedi moral Ariel Cs!

Menteri Tifatul seakan mendramatisir, perbedaan keyakinan soal penyaliban di 
bukit Kalvari itu telah jadi polemik panjang. Padahal, soal keimanan tak pantas 
dijadikan polemik. Apakah Pak Tif tidak tahu kalau keimanan itu tak perlu 
diperdebatkan, karena itu persoalan individu dengan Tuhan-nya!

Sekali lagi, saat Tifatul mengungkit peristiwa penyaliban, mereka sedang 
membahas tentang pornografi dalam media. Apa kaitan?

Tak sekali ini Tifatul bikin ulah. Pernah pula Presiden SBY menegurnya lewat 
pidato di Istana Negara, menyinggung soal Rancangan Peraturan Menteri (RPM) 
Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, tentang konten multimedia. RPM 
ini menuai kecaman banyak pihak terutama dari kalangan media massa.

Presiden secara terbuka memberi teguran kepada seluruh menteri yang suka 
nyelonong soal penyusunan Peraturan Pemerintah, Menteri atau RUU.

“Ada pemikiran atau rencana untuk menyusun sebuah PP atau RUU maka wajib untuk 
melaporkan kepada Presiden melalui Seskab atau Mensesneg tentang pemikiran atau 
rencana itu,” terang SBY di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/2). 


Lanjut SBY, setelah Presiden memberikan disposisi maka bisa dimulai untuk 
menyusun rancangan peraturan. Tak berhenti di situ, menteri harus melaporkan 
kembali rancangan peraturan itu dalam sidang, baik terbatas atau paripurna demi 
mendapat persetujuan sebelum diterbitkan.

“Saya berharap para menteri tidak mengeluarkan statemen yang terlalu dini atau 
jajarannya yang bisa timbulkan salah persepsi di kalangan masyarakat luas,” 
ujar 
SBY. 


Perhatikan kalimat SBY. Ia berharap menteri-menterinya tidak keluarkan 
pernyataan yang bisa timbulkan salah persepsi di kalangan masyarakat luas.

Sekarang, sebelum nasi jadi bubur, lebih baik Pak Tif cabut pernyataannya soal 
peristiwa penyaliban itu. Atau, Pak SBY, silakan Anda tegur lagi menteri Anda 
yang satu itu. Sebelum semua jadi salah tanggap. Ingat, dalam pengalaman kita 
berbangsa belakangan ini,  kerukunan umat beragama begitu mudah pecah oleh 
persoalan sepele. Bisakah pernyataan Tifatul itu dianggap sepele?[ald]

[Non-text portions of this message have been removed]


 


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke