Pak Haniwar,

Kenapa Swasembada Beras zaman Orba hanya bertahan 2 thn? Wah, 
penjelasan secara politik kynya lebih bisa menguraikan alasannya. 
Menurut saya, memasuki pertengahan dekade 1980-an, Pak Harto mulai 
mendapat tentangan dari lawan2 politiknya, spt kemunculan tokoh2 
Petisi 50, dsb...Lantas, Pak Harto pun kemudian lebih terfokus kpd re-
konsolidasi politik drpd manajemen perberasan. Hal ini juga dpt kita 
amati dari sikap rezim Orba yg mengonsolidasi pemberlakuan azas 
tunggal Pancasila dlm kehidupan berpolitik & berbangsa pada masa itu. 
Padahal, aksi ini hanya utk menyingkirkan lawan2 politiknya.
Lebih jauh lagi, Pak Harto tnyt memperlakukan anak2nya spt "pangeran 
& putri sultan" kira2 mulai masa2 itu. Ini sy peroleh dari buku 
Biografi Soeharto yg terbaru (SOEHARTO: THE LIFE AND LEGACY OF 
INDONESIA'S SECOND PRESIDENT, Penulis: Retnowati Abdulgani-Knapp)... 
Saya kira begitu Pak, setdkny yg sy pelajari sih spt itu, krn sy 
belum lahir pd masa itu :-)

Lalu, klaim pada rezim Mega bhw kita telah berstatus Swasembada Beras 
kok tidak dpt pengakuan dari pihak lain, spt FAO pada masa Orba yah?

Ayah saya kebetulan bekerja di salah satu BUMN yg memproduksi pupuk 
bersubsidi selama masa hidupnya. Dan, ia berulang kali berkeluh kesah 
tentang respon pemerintah pasca-Orba dlm manajemen beras. Salah satu 
yg dikemukakannya, spt yg telah sy sebutkan dlm posting sblmnya. 
Intinya, tidak ada satupun rezim pemerintahan pasca-Orba yg berani 
ngotot & memprioritaskan manajemen beras! 

Ayah sy bilang, walaupun ia mengakui pendekatan Orba yg bernada "apa 
saja blh naik asal bukan harga beras", tapi ia juga memuji 
konsistensi Pak Harto (setdknya pd masa Swasembada Beras awal thn 
1980-an) dlm menstabilisasi harga beras & menyediakan faktor2 
produksi yg terjangkau bagi petani...Sekali lg Pak, apakah pemerintah 
pasca-Orba melakukan hal ini? Kalau iya, apa2 saja kebijakan & 
buktinya? 

Itu poin saya Pak...Adanya prioritas yg lalu dituangkan dlm kebijakan 
riil ttg manajemen beras! Itu yg dilakukan Pak Harto (stdknya pada 
masa Swasembada Beras)...Itu yg harus kita akui agar kita tidak 
disebut sbg BANGSA PELUPA!!! 
Sekali lagi, saya bukan simpatisan Orba & org yg anti thdp 
IMPUNITAS!!! 

Salam hangat,

Patrick Hutapea  


"Haniwar Syarif" [EMAIL PROTECTED] wrote
Sat Apr 14, 2007 7:49 pm (PST) 

Seandainya benar berhasil .....kenapa hanya 2 tahun ??

Dijaman Mega pun tahun 2004 diklaim kita swa sembada .., sy lebih 
tertarik 
pada masa ini, dimana BungaranSaragih. . melihatnya dalam usaha 
meningkatkan 
kesjahteraan petani dibanding... menyediakan beras murah..

Sebagai mahasiswa IPB masa lalu dan orang pertanian..saat itu .. sy 
selalu 
sedih .. bhw pendekatannya. . apa saja boleh naik harganya asal beras 
nggak 
naik...

Makanya juga ada proyek paksaan lahan sejuta ha itu...

Saya kira pertanian sbg pertanian ... tidak pernah di pikirkan dengan 
benar...

Soal pengimpor beras terbesar.. coba cek lg deh impor beras kita dr 
tahun 
tahun mulai jaman pra Suharto dan jaman ssuharto.. sy ragukan data 
anda.. 
Seingat sy impor beras dimasa Orba itu tinggi.. dan dimonopoli oleh 
keluarga dan kroni.. dan merupakan salah satu lumbung uangnya 
orba...Dengan 
kurs dollar yg sangat rendah... aka untung besar lah impor itu.. 
Sekarang 
aja, beras vietnam cuma USD 300 per ton dgn dollar senilai Rp.9.000 , 
alias Rp.2.700 per kg... bayangkan dulu dollar di bawah Rp.2.500

Salam

Haniwar


Kirim email ke