Ijinkan saya nambahain posting saya sendiri, setetelah nonton TV semalam dam 
baca koran pagi tadi. 
   
  Tadi malam Surya Paloh dengan penuh semangat menegaskan lagi rangkaian 
statement dari JK selama ini, yaitu bahwa demokrasi adalah instrumen dan bukan 
tujuan. Pidatonya lumayan "hebat" sih...wajar lah sebagai capres dalam konvensi 
Golkar yang bahkan membeli pesawat pribadi ketika masa kampanye konvensi dulu.
   
  Jika demokrasi sebagai alat tidak mampu menciptakan kesejahteraan maka mari 
kita pindah ke otoriter atau mungkin teokrasi atau mungkin monarkhi, he he 
he....
   
  Demokrasi bukan hanya instrumen tetapi juga menjadi bagian dari tujuan karena 
kesejahteraan yang dituju tidak hanya bersifat fisik tetapi non fisik sehingga 
berbagai anugerah immaterial sepeti kebebasan(bersuara, berorganisasi, 
beribadah dll), hak warganegara dll  ada di dalamnya. Dan dalam demokrasi lah 
kita mampu menikmati itu.
   
  Tidak heran sih, Golkar selama 32 tahun membangun secara fisik dan membunuh 
faktor faktor non fisik. Dan ini dosa terbesar, karena kita kehilangan 
karakter, martabat, optimisme, saling percaya dll yang adalah reservoir energi 
penggerak kemajuan suatu bangsa. Surya Paloh dan beberapa petinggi Golkar 
lainnya belum lepas dari paradigma Golkar lama, kelihatannya. Golkar butuh 
penyelamat baru sebagaimana Akbar Tanjung telah menyelamatkan Golkar dalam masa 
masa sulit awal reformasi.
   
  Salam, Irry.  
   
  Kita siap siap saja mendengar berita bahwa Golkar akan menghilangkan 
mekanisme konvensi dalam penentuan calon presiden 2009...... Kita siap siap 
saja menjadi saksi dari nasib aliansi Golkar - PDIP yang digagas Surya Paloh 
dan Taufiek Kiemas ini, yang kata Surya Paloh bukan aliansi jangka pendek 
tetapi sampai dua atau tiga generasi.
   
  

Ignas Iryanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          He he he he he, awak juga tak tahu nih bu (atau bung ?) Lasma. Yang 
pasti memang cape dan memang kita belum demokrasi 100 % seperti yang anda 
tulis. Repotnya democrasi yang cacat (defected democracy) seperti ini jangan 
dijadikan alasan untuk memblame demokrasi dan beralih lagi ke Djadul. 

Salam, Irry 

L

Kirim email ke