Rekan-rekan FPK,
ganz besonders, lieber Herrn Rudyanto ..
Terima kasih atas tanggapan anda terhadap komentar saya didalam
TOPIK ini. Walaupun judulnya adalah "Surat utk Presiden ttg rencana
& sosialisasi PLTN" yang intinya adalah tanggapan serta sikap
terhadap NIATAN (malah indikasinya sudah merupakan KEPUTUSAN)
pemerintah untuk membangun PLTN di negeri ini dengan MEMBELI dari
salah satu Negara tetangga kita, memang tidak ada salahnya kita
mengambil FAKTA (yang sehubungan) dari Negara lain sebagai
REFERENSI. Namun bukan berarti kita tidak mau tertib untuk tetap
mengkontrol mana hal yang masih relevan terhadap topic kita,dan mana
yang sudah jauh melenceng?? Jadi hemat saya, untuk membicarakan
substansi perdebatan dalam pemerintahan Merkel, silahkan anda buka
topic baru. Tapi bila anda merasa kondisi "kebutuhan serta
ketersediaan energi" negeri kita sama dengan Jerman .. itu namanya
ngelantur, mohon maaf, saya ngga ikutan. Coba deh dibaca kembali
dengan cermat seluruh postingan yang sehubungan dengan PLTN di
Milist ini, terutama pertanyaan-2 terhadap argumentasi anda yang
belum terjawab, misalnya gimana itungannya, bahwa hasil
penjualan "mineral resources" kita dibanding dengan biaya
(KESELURUHAN) menggunakan PLTN "surplus" nya masih significant??
Juga keberadaan PLTN diNEGERI INI dapat merubah secara drastis
kondisi GRK?
Also .. guter Herr, selain itu, apakah rekan rekan FPK membutuhkan
jawaban saya atau tidak, percayakan pada saya untuk menilainya
sendiri!!??
Salam,
Bodo


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, rudyanto_nebeng
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Rekan-Rekan FPK,
>
> Terima kasih telah dinobatkan sebagai specialist :)
>
> Mungkin Rekan Bodo (saudaranya Bodo Ilgner?) sudah terlalu lama di
> Jerman jadi sudah lupa arti kata MAJU MUNDUR (saya kira nanti cukup
> belajar dari salah satu anggota FPK saja, tidak perlu harus tanya
> pada yang spesialis).
>
> Saya menggunakan istilah MAJU MUNDUR bukan MAJU saja atau MUNDUR
> saja. Saya mengakui kalau sebagian kalangan di Jerman mendukung
> penutupan PLTN, tapi juga ada sebagian kalangan di Jerman (termasuk
> Angela Merkel) yang mulai mempertanyakan program phase-out PLTN
> (kalau saya katakan sikap MUNDUR, setuju tidak? Tanya dulu ke orang
> lain dulu, jangan langsung dijawab).
>
> Berikut kutipan-kutipannya:
> Chancellor Angela Merkel vowed Wednesday to uphold a government
> pledge to phase out nuclear power in Germany but said action was
> needed to secure the country's energy supply.
> Speaking in the midst of a Russian-Belarus row that has disrupted
> Russian oil deliveries to Germany, Merkel said: "I will remain
loyal
> to the government's programme, but I will say that those who want
us
> to get out of nuclear power have to consider the consequences.
>
> Merkel said she would like to see "constructive proposals" from
> those who support a move by Germany to abandon nuclear energy.
>
> The debate about the wisdom of a nuclear phase-out in Germany by
> 2020 has been reignited by the current dispute between Russia and
> Belarus.
>
> Moscow suddenly suspended oil deliveries westwards through the
> Druzhba pipeline, which crosses Belarus to the Czech Republic,
> Hungary, Germany, Poland and Slovakia.
>
> The dispute has hit Europe's supply of gas and oil from Russia and
> re-fuelled debate about the independence of Germany's energy supply
> in the future.
>
> Late Tuesday, German Economy Minister Michael Glos called for
> an "urgent and necessary" re-think of the country's pledge to
> abandon nuclear power in view of the dispute between Russia and
> Belarus.
>
> "Nuclear energy belongs to a balanced mix of different energy
> sources," Glos told the late evening "Tagesthemen" news programme
on
> ARD public television.
>
> "We don't want any one-sided dependencies," the minister said
> shortly before the European Commission in Brussels was to unveil a
> plan to strengthen EU unity on energy policy and to diversify
> sources of supply.
>
> It was Merkel herself who relaunched the debate on Monday evening
> when she said: "You have, naturally, to think about the
consequences
> for the pull-out of nuclear power."
>
> Merkel said the dispute between Belarus and Russia destroyed
> confidence in Russia as an energy supplier.
>
> Germany currently has 17 nuclear power stations in operation, but
> the previous government under Gerhard Schroeder, a coalition of the
> Social Democrat SPD and environmentalist Green parties, decided to
> shut them down by 2020.
>
> Berita lengkapnya bisa dilihat di:
> http://www.spacewar.com/2006/070110141323.53bmth96.html
>
> Moga-moga Rekan Bodo (mungkin sekarang ada di Jerman?) bisa
> menjelaskan berapa besar ketergantungan Jerman terhadap gas Rusia?
> Apakah Rekan Bodo bisa menjamin bahwa di kemudian hari Rusia
> tidak "bertingkah" lagi? Saya berusaha tanya dengan yang bisa
bahasa
> Jerman dulu saja deh walaupun katanya saya ini sudah bertaraf
> SPESIALIS. Mungkin sekalian bisa diterangkan hal-hal di atas kira-
> kira ada hubungan dengan KETAHANAN ENERGI?
>
> Btw, saya masih menghargai Rekan Bodo yang masih bisa menunjukkan
> logika berpikir yang baik. Untuk Rekan Djoko, sebaiknya
meningkatkan
> logika berpikirnya dulu (belajar bahasa Jerman dulu kali ye).
Jangan
> cuman bisa jadi penggembira :)
>
> Alasan utama saya mendukung PLTN tetap pada KETAHANAN ENERGI dan
> GLOBAL WARMING. Bila Anda mengatakan bahwa alasan ini "sudah
> berhasil dipatahkan", tunjukkan dengan cara berpikir yang jelas,
> jangan cuma asal nyeletuk (penggembira).
>
> Satu hal lagi yang saya nilai menjadi kekurangan para pendukung
Aksi
> Tolak PLTN: Informasinya kurang uptodate. Jadi informasi AS sudah
> berniat membangun 46 PLTN baru, menjadi tidak diketahui. Seperti
> Rekan-Rekan FPK lihat sendiri, mereka-mereka yang sempat
> mengeluarkan pernyataan tidak uptodate tadi, akhirnya menghilang
> dari ajang diskusi PLTN. Mungkin sudah mengikuti jejak Patrick
Moore
> (salah satu pendiri Green Peace).
>
> Rekan-Rekan FPK membutuhkan jawaban Anda, Herr Bodo. Mari kita adu
> NALAR bukan cuma bisa adu emosi apalagi asal nyeletuk.
>
> Best Regards,
> Rudyanto

Kirim email ke