Sebenarnya kembali kepada Pemimpin kita, untuk berani atau tidak mengatakan 
TIDAK kepada negara tersebut yang katanya sudah banyak berbaik hati memberikan 
segala macam bantuan demi membangun negeri ini dan sekarang membutuhkan 
pertolongan dari negeri yang dulu dijajahnya.
  

Endiarto Wijaya <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          He,he,he.he.... Rasain...

Ya kalau dulu nangkap Pangeran Diponegoro saja susah dan mesti dengan 
tipu-tipu....
Kalau perang melawan pejuang aja yang disuruh maju marsose-marsose pribumi 
Hindia Belanda....

Jaman revolusi fisik, yang berani perang kebanyakan bukan Belanda asli, tetapi 
KNIL pribumi...

Nah sekarang kok sama aja "modus operandi" nya.... Kalang kabut yang disuruh 
maju kok orang lain... 
Emangnya mau diberi apa?


Mana tuh kawan-kawan yang biasa meremehkan TNI? 

Kirim email ke