Salam,
Komentar saya hanya khusus mengenai , apasebab Indonesia tidak 
membangun jalan Kereta Api bahkan MENUTUP atau menghentikan jaringan 
KA yang di buat Belanda, dan sekarang hanya mengoperasikan kira2 30% 
saja, itupun secara  TIDAK PROFESIONAL karena banyaknya kecelakaan.
Setelah Indonesia  merdeka pada tahun 50-an, CERDIK PANDAI Indonesia 
kena hasutan negara2 OTOMOTIF untuk mengembangkan angkutan yang 
berupa  kendaraan SEDAN/MOBIL/TRUCK dari pada KA.Apalagi ada negara 
tertentu menawarkan pembuatan jalan di Indonesia atas biaya mereka, 
dengan syarat MONOPOLI import DAN ASEMBLING  kendaraan bermotor merk 
tertentu SAJA(tidak terlaksa).
Sama dengan Indonesia telah merobah TEGANGAN listrik dari 110 Volt 
menjadi 220 Volt, karena alasan DICURI hanya menjadi 80 Volt. 
Padahal sekarang TETAP dicuri sampai hanya 190 Volt.
Tidak ada bukti bahwa listrik 220 volt menghasilkan lampu yang lebih 
terang dari 110 volt tetapi 110 volt jelas LEBIH AMAN. Hal itu 
terbukti dengan banyaknya kebakaran yang terjadi dan korban sengatan 
listrik.
Alasan bahwa alat2 elektronik dibuat 220 volt itu hanya berdasarkan 
permintaan pasar saja.
Wasalam,
Wal Suparmo 

>
> Kalau saya di bagian tukang kritik SBY, pertanyaan saya adalah: 
> Mengapa kenaikan tarif tol dibikin serentak dan besar? Mengapa 
> angkutan umum tidak dibedakan tarif tolnya? Mengapa tidak ada 
aturan 
> yang melarang pengelola tol memasukkan kendaraan sampai mampet 
(kan 
> pintu bisa ditutup kalau tol kepenuhan)? Ketimbang membangun jalan 
> tol, mengapa tidak memberdayakan angkutan kereta api sepanjang 
> pantura? Kalau dibuat tol sepanjang pantura, apakah sudah dihitung 
> beban yang akan ditampung Tol Cikampek sebagai muara angkutan 
barang 
> dari seluruh pulau Jawa? Sekarang saja tol Cikampek padatnya sudah 
> luar biasa. Mengapa pemerintah tidak ada cara-cara pembebasan 
tanah 
> yang layak ketimbang bertengkar dengan calo tanah?
>

Reply via email to