15 tahun lalu saya pernah mengikuti satu kursus bersama seorang 
pakar nuklir, yang kemudian sempat menjadi Ketua Batan. Sayang 
beliau kini sudah tiada.
Pada satu kesempatan penyajian karya tulis beliau mengatakan yang 
kurang lebih bahwa 'racun' batubara jauh lebih berbahaya daripada 
nuklir, karena racun batubara tidak bisa bereaksi sendiri di udara, 
sehingga selamanya akan tetap berada di udara. Untuk menyaring racun 
batubara dari pembakaran di PLTU atau pabrik biayanya amat sangat 
mahal. Berbeda dengan 'racun' nuklir yang lama kelamaan akan hilang 
dengan sendirinya karena bereaksi di udara. 
Waktu itu beliau sempat menyampaikan, adalah kebijakan pemerintah 
waktu itu, dimana fakta itu tidak boleh disebarluaskan, karena 
dampaknya akan sangat menyulitkan pemerintah. Apalagi batubara 
adalah produk tambang andalan negeri kita, meski konsekwensinya 
setiap ide untuk membangun PLTN yang justru relatif `lebih aman' 
dimunculkan selalu mendapat hujatan masyarakat.
 
Mohon klarifikasi para pakar !!
 
/esKa 


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, manneke budiman 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Tengkyu, Pak Iwan, buat penjelasannya. Untung ada Pak Iwan di FPK 
ini, jadi kami-kami yang awam teknologi nuklir ini masih punya 
sumber untuk menklarifikasi berbagai info tentang PLTN.
>    
>   manneke
> 
> Iwan Kurniawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>           Natural Radioactive Families Th-232, U-235 dan U-238 
secara alami meluruh memancarkan partikel menjadi inti baru yang 
terdapat di dalam batu bara maupun batuan alam lainnya.
> 
> Sedangkan PLTN menghasilkan limbah yang tidak terjadi secara alami 
tetapi tercipta karena adanya PLTN.
> 
> Uranium terdapat didalam Granite dengan kadar 4 ppm tetapi banyak 
orang memakai Granite untuk hiasan lantai rumah atau bangunan.
> 
> Uranium terdapat didalam air laut dengan kadar 0,003 ppm, kalikan 
dikalikan volume air laut, entah total berapa besar. Semua orang 
senang mandi di laut tidak ada masalah. Tetapi orang disuruh masuk 
ke sumur reaktor/PLTN nanti dulu.
> 
> Limbah PLTU bisa jadi bahan bakar PLTN dengan mengambil Uraniumnya 
tetapi kadarnya sangar rendah, sehingga belum ada pengusaha 
mengambil uranium dari batubara.
> 
> Salam,
> Iwan
>


Reply via email to