saya pikir,
rakyat juga sudah bosan meminta pengertian SBY JK,
atas kegagalan mengelola negara untuk mensejahterakan rakyatnya.....

selama negara ini, menghamba pada kekuasaan modal,
rajin berhutang,
dan tunduk pada keinginan modal asing, maka
gak pernah akan ada solusi untuk kekisruhan negera ini.....

Indonesia,
potret negara "kaya raya", tapi tidak mampu lepas dari kekuasaan asing.....
sama saja, SBY JK dengan presiden dan wapres sebelum2nya,
juga siapa saja yang hari ini "nafsu" merangkak2 masuk istana untuk jadi 
presiden 2009 nanti....

peringatan hari buruh,
1 mei kemarin
saya pikir
cukup menjadi bukti bahwa kaum buruh Indonesia,
menolak tunduk dengan negara kapitalis yang gagal ini.....

LAWAN PENJAJAHAN BETUK BARU !!!
rakyat pekerja, bersatulah!!!

khamid


1 MEI 2008, MAY DAY...... AYO BERGERAK AKSI MASSA KE ISTANA !!!
BUKAN MAY DAY FIESTA !!


Agus Hamonangan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                             
http://kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/05/02/00410216/presiden.minta.pengertian.seluruh.rakyat
 
 Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono minta pengertian
 seluruh rakyat Indonesia atas kesulitan ekonomi yang saat ini dihadapi
 dan menekan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Presiden minta
 dukungan agar semua ikhtiar, usaha, dan kerja keras pemerintah untuk
 mengatasi kesulitan ekonomi itu membawa hasil yang baik.
 
 "Saya selaku yang mengemban amanah merasakan, masalah yang dihadapi
 tidak ringan, cukup berat. Kita sedang dan terus berupaya untuk
 mencari solusi dan jalan keluar dengan harapan itu dapat mengurangi
 beban kehidupan rakyat kita," ujar Presiden di Jakarta, dalam pidato
 yang disiarkan stasiun-stasiun televisi, Rabu (30/4).
 
 Pidato tersebut direkam di Istana Merdeka beberapa jam sebelum
 ditayangkan atas permintaan Presiden.
 
 Saat pidato direkam, sejumlah menteri menyaksikan. Mereka antara lain
 Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koordinator Bidang
 Perekonomian Boediono, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan
 Keamanan Widodo AS, Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa, dan
 Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi.
 
 Presiden menyebut kesulitan yang dihadapi dan menekan APBN merupakan
 bagian dari persoalan global karena kenaikan harga minyak mentah dunia
 dan kenaikan harga pangan. Presiden menyebut tekanan pada APBN
 disebabkan krisis harga minyak dan krisis harga pangan dunia. Gejolak
 keuangan di tingkat internasional disebut Presiden makin mempersulit
 keadaan.
 
 Subsidi membawa persoalan
 
 "Tingginya harga minyak menjadi pukulan bagi ekonomi kita. Besarnya
 subsidi jelas membawa persoalan bagi APBN 2008 dan 2009. Untuk
 APBN-nya, kita bekerja keras mencari solusi agar APBN tetap sehat dan
 menjadi instrumen yang positif," ujar Presiden Yudhoyono.
 
 Langkah solutif yang akan dilakukan untuk membuat APBN tetap sehat,
 menurut Presiden, adalah optimalisasi penggunaan anggaran, penghematan
 pembelanjaan, dan diversifikasi energi. Dengan banyaknya sumber daya
 alam yang dimiliki Indonesia, Presiden mengajak semua pihak menjadikan
 krisis sebagai peluang dan berkah.
 
 "Saya berharap seluruh rakyat bersikap positif, tetap tabah, dan
 mencari solusi. Sebesar apa pun masalah yang kita hadapi, insya Allah
 akan ada jalan keluarnya," ujar Presiden. (INU)
 
 
     
                                       


Reply via email to