Bagaimana ga ngumpulin duit Pak, masuknya saja sudah mahal. Uang pangkalnya
saja bisa ratusan juta. SPPnya per bulan bisa jutaan rupiah. Di universitas
negeri kejadiannya juga seperti itu lo.


Belum lagi untuk kuliah spesialis, bisa habis ratusan juta juga

2009/3/27 Ridwan Nyak Baik <rb...@pertamina.com>

>   IDI sebagai organisasi profesi kedokteran yang sudah punya nama dan
> reputasi seyogyanya memasukkan tentang kasus dimaksud dalam agenda
> seminar-seminarnya.
>
> Kenapa dokter meresepkan obat yang secara professional tidak ada kaitannya
> dengan penyakit fasien pada saat itu. Kalau IDI tidak peduli pada kasus
> kasus seperti itu maka pasar (pasien) akan lari berobat ke LN.
>
> Kita ingat, pada era orde baru. Orang-orang bayak berobat gigi le LN,
> hingga dokter gigi Indonesia pada kagak lagu.
>
> Ketika ditanya kenapa, mereka menjawab: �Habis di Indonesia di larang buka
> mulut oleh penguasa.�
>
> Sebelum masuk fase kampanye semua capres/cawapres dan para caleg pada ke
> super market, dan memborong odol penguat dan pemutih gigi.
>
> Ketika ditanya jurnalis kenapa, para capres / cawapres memberi argumen yang
> hampir sama, yaitu: �Untuk menghadapi Pemilu, kami2 para calon akan unjuk
> gigi berceloteh dengan konsituen kami (relative), jadi perlu gigi yang kuat,
> putih, dan bersih, tidak beraroma TPA Bantar Gebang.
>
> Nah, kembali ke masalah konspirasi dokter � sales obat � dan pengusaha 
> obat
> yang sudah menjadi rahasia umum, dan IDI tekesan diam maka jangan salahkan
> pasar jika mereka ditanya:
>
> T : �Kenapa pada berobat ke LN.�
>
> J: �Habis dokter-dokter kita sudah (maaf) idiot semua. Mereka meresepkan
> obat yang tidak ada kaitannya dengan penyakit fasien.�
>
> T: �Kalau begitu, IDI sudah bukan kepanjangan dari Ikatan Dokter Indonesia,
> donk.�
>
> J: �Masak, sih kita harus mengurut dada untuk tega menyebut (maaf, lagi)
> IDI sebagai Ikatan Dokter Idiot.�
>
> T+J: �na�uzubillah, semoga tidak sampai segitunya kualitas dokter kita.
> Masak, sih karena nila dokter gila setitik rusak dokter baik se 
> Indonesia�.�
>
> Jadi, kita yakin IDI akan menggusur paksa dokter yang tak beretika demi
> menjaga nama baik dan reputasi profesi dunia kedokteran Indonesia.
>
> Tabik;
>
> RnB (Masih percaya dokter dari pada ponari dan serumpunnya).


------------------------------------

=====================================================
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=====================================================
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke