Kayaknya disitulah kecerdikan para sekondan yang sudah menghitung cermat berbagai kemungkinan. Dengan meladeni aneka isu yang diangkat para kompetitor lain, berarti menggiring opini publik ke berbagai arah. Strategi divergensi menebar tabir asap kesegala penjuru sehingga banyak yang bingung.
Pada hal LSI sudah cukup "fair" menyatakan ...lebih 60% pemilih maksimum berpendidikan SD mendukung... Hanya dengan menjaga "brand image/loyalty" murah sederhana saja, target 60% itu malah menjadi lebih mantap menghindar dari aneka isu yang bikin bingung. Waktu tersisa yang hanya bilangan minggu ini, apakah masih sempat untuk menggelar strategi konvergensi, fokus ke isu pokok menuju pencerahan masalah urgen mendesak bagi kemaslahatan bangsa/negara yang kian terpuruk ini. Siapa yang berani dan tegas menghadang dominasi asing? Siapa yang berani dan tegas memperkuat pertahanan negara? Dari sudut pandang pihak asing, siapa kira-kira yang paling diharapkan melindungi investor serakah? DJP --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "Louisa Tuhatu" <louisatuh...@...> wrote: ... Saya bingung melihat...tim kampanyenya,... Mereka lebih memilih mengambil posisi bertahan....Tiap hari hanya sibuk menyerang iklan kampanye JK, mulai dr bibit, swasembada beras, konversi minyak tanah, pembangunan infrastruktur, perdamaian, dll. Mengapa mereka tidak menyampaikan saja program2 pembangunan mereka...