si Ruhut ini bisa kualat sama cendana, hehehehe
saya tidak pernah lupa,
bagaimana ruhut ini berusaha nempel-nempel tante Tutut
pada saat ada acara yang namanya kirab remaja,
yang bawa bendera merah-putih jalan-jalan antar kota antar propinsi.
apa si ruhut ini mau melupakan sejarahnya sendiri,
belum lagi dia selalu  nempel-nempel om bambang dan om tommy soeharto,
waktu ada organisasi yang namanya Fkppi,
organisasi anak-anaknya tentara untuk mendukung pak Harto waktu itu,
kata banyak temannya, tanpa nempel ke-cendana si ruhut enggak bisa nongol,
tapi juga si ruhut ini memang cenderung separatis kedaerahan,
ada beberapa contoh,
pada waktu ada pengacara berasal dari suku  batak
yang membela artis cantik yang dituduh membunuh pemuda batak,
si ruhut dengan alasan kedaerahannya, dengan lantang mengecam pengacara
tersebut,
juga waktu ada peristiwa demo untuk mendukung pemisahan kabupaten tapanuli
utara,
sekali lagi si ruhut itu dengan  lantangnya,
dan  dengan ungkapan kental kedaerahan-nya
menantang siapapun yang menentang pemekaran itu.
saya hanya berharap bahwa si ruhut ini segera sadar,
bahwa negeri ini didirikan dengan perjuangan yang panjang,
kebhinekaan, yang kita selalu jaga bersama,
janganlah dirusak demi kepentingan kelompok atau golongannya aja,
salambambangsulistomo. horas bah !



2009/6/16 Louisa Tuhatu <louisatuh...@cbn.net.id>

>
>
> Mungkin karena mereka berpikir: 60% penduduk Indonesia berpendidikan paling
> tinggi SD, jadi gampang dikibuli L
>
> Makanya slogan yang digunakan adalah LANJUTKAN, maksudnya melanjutkan
> kondisi itu sehingga pemilu akan lebih mudah, hanya perlu duit yang banyak
> saja.
>
> Mereka mungkin lupa bahwa pendidikan formal tidak selalu berbanding lurus
> dengan kecerdasan seseorang.
>
> Banyak sekali doktor yang picik, tetapi banyak juga lulusan SD yang cerdas
> dan kritis.
>
> From: Hakiki Akbari [mailto:hakikiakb...@yahoo.com<hakikiakbari%40yahoo.com>]

Kirim email ke