Pendidikan gratis sekaligus "miris" Mendengar iklan pendidikan gratis di televisi, saya agaknya meragukan kata "gratis" itu. Mengapa? ada dua alasannya; pertama, gratis yang dimaksud adalah memang benar-benar tidak membayar kewajiban atas biaya pendidikan (dalam hal ini secara formal). Kedua, gratis yang dimaksud hanyalah sekedar pelipur lara atau trend-momentum yang direkayasa untuk menarik perhatian masyarakat Indonesia yang kebanyakan masih dirundung kemiskinan, berhubung tayangan iklan itu muncul menjelang pilpres.
Dalam kajian Pereniallisme, persoalan kemiskinan adalah salah satu masalah yang tetap ada dan berada dalam proses hidup bernegara. Di zaman Yunani, orang-orang miskin kerap menjadi prioritas perjuangan para ahli-bijaksana agar mereka mampu mencukupi kebutuhan dasarnya. Kemiskinan baik sejak dahulu sampai sekarang terus ada dan bukan menjadi penghalang. Maka, untuk memperjuangkan mereka diperlukan bukan sekedar kata dan dijadikan objek eksploitasi, melainkan dididik (educere) lewat jalur akses pendidikan baik formal, informal, ataupun non formal. Pendidikan gratis sejatinya melepaskan beban tanggungan mereka yang selalu terpinggirkan. Semoga! --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "Edy P" <edypurwa...@...> wrote: > > Pak Mendiknas, banyak kok warga masyarakat yang tidak "owel" (tak keberatan) > mengeluarkan biaya mahal dan banyak untuk pendidikan anak-anaknya. Jadi tidak > bisa "digebyah uyah" (disama-ratakan atau digeneralisasi) bahwa "mau > pendidikan bagus dan bermutu kok gak mau keluar biaya". > > Tolong donk ditertibkan, berbagai kampanye tentang pendidikan gratis, yang > menurut saya salah satu implikasinya adalah menjadikan sebagian warga > masyarakat terlalu mengharap besar atau terlalu menunggu durian runtuh itu > (orang kemudian enggan untuk berusaha sekuat tenaga). > > Pendidikan gratis sih oke-oke saja, kalau bisa rakyat tentu akan sangat > berterimakasih, tapi kalau itu hanya dijadikan komoditas politik untuk > menarik minat pemilih atau pendukung...itu namanya tipu-tipu. Masak tega > banget nipu rakyat. Uch....!! > > edy p