Arya, ternyata Anda masih jurnalis sejati, selamat! dan terimakasih sudah mau mengingatkan teman-teman!
salam, yudhis --- On Sun, 9/6/09, Arya Gunawan <arya.guna...@gmail.com> wrote: > From: Arya Gunawan <arya.guna...@gmail.com> > Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Laporan Majalah Tempo tentang kasus Bank > Century > To: "forum-pembaca-kompas" <Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com> > Date: Sunday, September 6, 2009, 8:58 PM > Kawan-kawan, > > Sebagaimana yang sudah bisa diperkirakan, MBM Tempo edisi > terbaru yang mulai > beredar hari Senin ini, mengangkat kasus Bank Century > sebagai laporan > utamanya. ( > http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2009/09/07/LU/mbm.20090907.LU131350.id.html). > Ini memang isu terpanas sepanjang pekan lalu (di samping, > tentu saja, benca > gempa bumi yang menimpa sebagian wilayah Jawa Barat). Saya > sudah membaca > semua tulisan yang terkait dengan laporan utama Tempo ini, > namun merasa > lumayan kecewa karena Tempo relatif tidak memberikan banyak > tambahan > informasi berharga apapun (kecuali mengenai jalannya rapat > saat para elit BI > dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan, yang berlangsung > sejak Kamis malam 20 > November 2008 hingga usai pada pukul 07.00 pagi keesokan > harinya, Jumat 21 > November. Rapat ini, menurut laporan Tempo, berlangsung > diwarnai oleh > perdebatan sengit dan panas antara pihak yang setuju dan > tak setuju terhadap > rencana pengucuran dana dari LPS untuk menyelamatkan Bank > Century). > > Secara keseluruhan, nuansa dari laporan utama Tempo ini > “memaklumi” > keputusan penyuntikan dana LPS tersebut. Memang, ada > sejumlah narasumber > dalam laporan Tempo tersebut yang memiliki pandangan kontra > terhadap putusan > itu, namun mereka hanya diposisikan sebagai pengimbang dan > pelengkap belaka. > Bahkan kemudian sempat pula dikait-kaitkan bahwa para > penentang ini memiliki > persinggungan dengan Wapres Jusuf Kalla (sama-sama anti > pengucuran, > sama-sama dari Golkar. Ada satu narasumber yang non-Golkar, > yaitu anggota > DPR Dradjad Wibowo, namun disebutkan di laporan utama Tempo > ini Dradjad > dekat dengan JK sejak menjadi anggota tim sukses JK dalam > pilpres yang > lalu). > > Laporan utama Tempo itu seperti tidak merasa berkepentingan > untuk menelusuri > beberapa hal penting berikut ini: > > a) bagaimana dengan informasi yang sudah disebut-sebut > sejumlah kalangan > bahwa ada korporasi besar yang diuntungkan dengan > penyuntikan dana LPS itu? > Tidak terlihat ada upaya Tempo untuk “mengejar” dan > “menguliti” informasi > lebih jauh, lebih dalam > > b) beberapa pihak juga telah menyebut-nyebut bahwa dana > untuk Century itu > mengalir ke partai politik tertentu. Sama sekali Tempo tak > mempedulikan > informasi ini > > c) bagaimana dengan legalitas Perppu yang dijadikan > landasan keputusan KSSK > dan LPS, yang dalam pandangan sebagian pihak sudah tak bisa > diberlakukan > lagi setelah pertengahan Desember 2008 (padahal pengucuran > dana dari LPS > masih berjalan beberapa tahap lagi, melewati patokan waktu > Desember > tersebut). > > d) apakah mungkin ada kaitan antara peran Boediono sebagai > Gubernur BI > ketika itu, dengan keputusan SBY untuk memilihnya menjadi > pendampingnya > (Wapres)? > > Tempo juga tidak berupaya mengorek lebih jauh informasi > dari JK, apa > persisnya latar belakang kebijakan ini. Setidaknya JK sudah > kasih isyarat > bahwa jika kasus ini dibuka, maka akan menjadi kotak > Pandora dengan akibat > yang luar biasa. JK memang bilang, dia tak mau memberikan > informasi lebih > jauh. Namun Tempo seyogianyalah berupaya membujuknya lebih > jauh. Tempo juga > tidak berhasil menampilkan Boediono dalam laporan utamanya > ini. Padahal dia > adalah tokoh kunci utama dalam keseluruhan proses > pengambilan keputusan > pengucuran dana LPS itu. > > Last but not least, laporan utama Tempo ini dilengkapi pula > dengan kolom dua > halaman dari Bambang Harymurti, di bawah judul “Century: > Astagfirullah atau > Alhamdulillah?” Bisa dilihat di sini: ( > http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2009/09/07/KL/mbm.20090907.KL131320.id.html) > (pertanyaan retoris yang sudah langsung dijawab sendiri > oleh penulisnya pada > alinea kedua: bahwa keputusan pengucuran dana untuk Century > itu harus > disambut dengan ucapan alhamdulillah alias disyukuri). > Aliena-alinea > berikutnya membeberkan alasan sang penulis mengenai > kesimpulannya itu. Namun > itu tadi, banyak hal yang tidak digugat lebih jauh dengan > kritis oleh sang > penulis, termasuk tiga pertanyaan yang saya sodorkan di > atas. Tulisan kolom > ini juga banyak menyinggung soal kehalalan dana LPS untuk > tujuan > penyelamatan seperti yang dilakukan terhadap Century, > karena LPS memiliki > kekayaan sendiri yang dikumpulkan sejak tahun 2005 (dengan > kata lain: tak > ada dana rakyat di sana). Apakah sang penulis lupa bahwa > modal awal LPS > sebesar Rp 4 triliun adalah dana rakyat? > > Saya merasa, orang-orang atawa lembaga-lembaga di bawah ini > harus diupayakan > sekuat tenaga oleh kawan-kawan media untuk bisa bicara > mengenai kasus ini: > > a) JK > > b) PPATK > > c) Penyelidik dari BPK yang > sudah melakukan audit investigasi terhadap > kasus ini sejak 26 Agustus lalu > > d) Boediono > > e) Robert Tantular > > f) Dua warga negara > asing yang menjadi pemilik saham lainnya (yang > kini kabur entah kemana. Apakah pemerintah Indonesia sudah > meminta bantuan > Interpol untuk memburu dan menangkap mereka?) > > Demikianlah untuk sementara catatan saya terhadap laporan > utama Tempo ini. > Kalau kawan-kawan lain sudah ada waktu, saya anjurkan untuk > membacanya juga. > Siapa tahu dapat kita bahas lebih jauh di milis ini. Kalau > ada kawan-kawan > wartawan MBM Tempo yang aktif di milis kita ini, tentu > ingin juga saya > dengarkan informasi atau komentar apapun darinya/mereka. > > Trims dan salam, > > Arya Gunawan > > > [Non-text portions of this message have been removed]