aku dukung deee dgn syarat keberatan soal masalah teknis ini diatasi .
," terutama bila pesertanya tidak memiliki kapasitas dan rencana aksi yang jelas tentang hasil kunjungan mereka rasanya kan hanya masalah teknis" Akhirya memang SDM kok yg menentukan HS At 10:20 AM 11/2/2009, you wrote: >Sama dengan IJP, saya juga senang sekali bahwa >pada akhirnya DIKTI punya program ini. Setelah >mengamati berbagai masalah yang terjadi di perti >kita saya berkesimpulan bahwa para mahasiswa >kita (utamanya ya memang anggota BEM) perlu >melihat lebih banyak dan mendapat pengalaman >lebih nyata tentang kehidupan mahasiswa di luar >negeri. Bayangkan! ketika mahasiswa di luar >negeri sudah berhasil menghasilkan berbagai >penemuan berskala dunia (para penemu muda hampir >semuanya mendapatkan temuannya ketika masih >mahasiswa) mahasiswa kita disini sibuk tawuran >hanya karena ada mahasiswa yang merasa diplototi oleh mahasiswa lain fakultas! >Seeing is believing! Kalau kita cuma bercerita >tentang dinamika kehidupan mahasiswa di luar >negeri maka itu tidak akan banyak bermanfaat. >Para mahasiswa ini sedang berada pada puncak >egonya dan menganggap semua yang kita sampaikan >adalah upaya untuk membungkam mereka. Mereka >perlu melihat dan merasakan sendiri apa yang >seharusnya mereka lakukan karena kita sudah >demikian tertinggal dibandingkan dengan negara lain. >Seandainya mampu saya bahkan berkeinginan >membawa semua staf saya berkunjung ke luar >negeri agar mereka melihat sebuah dunia lain >yang jauh lebih baik dan berharap untuk bisa >mencapainya dengan kerja keras mereka. >Penolakan atas rencana ini dengan alasan studi >banding yang dilakukan BEM itu tidak bernilai >positif, terutama bila pesertanya tidak memiliki >kapasitas dan rencana aksi yang jelas tentang >hasil kunjungan mereka rasanya kan hanya masalah >teknis. Tidak mungkin DIKTi tak tahu apa yang >ingin ditujunya dengan program ini. >Jadi kalau boleh meminta, mari kita dukung upaya >DIKTI untuk membuka mata para mahasiswa kita tersebut. >Salam >Satria