Assalamualaikum
terus terang, sejakmengikuti keslaahpahaman teman2 tentang agenda KAMNAS. ana begitu sedih. kenepa ini harus diperpanjang masalahnya. sekarang berlapang dadalah atas semua kesalahpahaman ini seraya kita bersama intropeksi diri atas keslahan ini. mudahan kita semua bisa mengambil pelajaran dan hikmah yang ada. jangan terulang di event yang lain di kemudian hari. jangan sampai tujuan kita untuk mensyariahkan Indonesia terhalang karena msalah kecil kesalahpahaman ini. tiodak bijak rasanya masalah sepele mengahncurkan visi dan misi suci kita bersama.
astaghfirullaha adhim.............................
Ya Allah, Yang Maha Bijak, ajarkanlah kami berbuat lebih bijak menghadapoi semu amsalah
terima kasih

Presidium Nasional <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Waalaikum Salam Wr. Wb.

Terimakasih antum sudah berani mengenalkan diri. Begini ya, akh
hafid. Sebenarnya saya lebih sreg kalau yang berlaku seperti antum
ini merupakan panitia kamnas. Tapi ya ngga masalah lah. Dont look at
who, but look at what.

Akh hafid yang saya banggakan sebagai seorang ketua KSEI, jujur saya
tidak ingin ada debat kusir di milis ini. Milis ini seharusnya jadi
milis yang produktif, menjadi wasilah kajian kita. bukan debat. Btw,
ada beberapa hal yang ingin saya klarifikasi, lagi. Yang jelas saya
tidak ingin ada prasangka negatif terhadap kami yang memegang amanah.

1. Sangat tidak masalah Rafki tidak orasi, toh sudah diwakili saya.
Telalu banyak orasi, tidak kan efektif juga toh. Saat itu, rafki
benar-benar sedang sibuk ISE di kantor MES. Kalau antum perhatikan,
di kantor semua orang benar-benar sibuk tanpa ada jeda dari pagi
sampai malam, selain buat solat dan makan. Karena ISE sudah tinggal
hitungan hari, H-3. Makanya saya salut ketika dia masih nyempetin
datang ke bundaran HI menunjukkan tanggungjawab dia. Dia juga benar-
benar sibuk mengkoordinasikan teman-teman FoSSEI yang wajib bantu-
bantu di ISE sebagai bentuk solidaritas kita ke MES. Antum tau, kita
dapat surplus dari ISE, itu yang kita pakai untuk tutup defisit di
KAMNAS.
2. Aksi damai itu bukan nasional, tetapi regional karena waktunya
tidak jadi serempak. Disebut nasional hanya karena panitia
Jabodetabek memegang kendali sebagai panitia pusat. Di regional lain
juga dilaksanakan aksi serupa pada tanggal-tanggal yang berbeda.
Ini juga yang saya maksudkan untuk kegiatan-kegiatan KAMNAS lain.
Secara general, memang benar nasional, tapi kalau sudah pada tahap
implementasi sebenarnya kegiatan tersebut regional.
3. Beralasan seperti di atas, itu pula mengapa saya tidak hadir pada
seluruh rapat "KAMNAS". Selain saya terbetur agenda lain, biasanya
panitia telat memberitahu saya baru H-beberapa jam. Pembahasannya
pun sebenarnya lingkup regional, karena panitia "KAMNAS" lebih
banyak menaruh perhatian pada persiapan teknis regional, ketimbang
mengkoordinasikan secara nasional sebagai tanggungjawabnya menjadi
panitia pusat. Itulah saya melihat esensinya seorang koreg hadir
pada rapat KAMNAS. Saya sendiri, seperti sudah saya tulis pada surat
sebelumnya, akhirnya mengambil inisiatif intervensi koordinasi ke
seluruh regional, karena melihat kesibukan panitia KAMNAS
jabodetabek. Jadi saya mohon, antum bisa mendefinisikan "KAMNAS" di
Jabodetabek, dengan KAMNAS versi ideal yang antum susun. Akhi,
FoSSEI itu milik semua, bahkan milik ummat, bukan milik presnas.
Sungguh, kami hanya pemegang amanah. Rafki tidak pernah hadir,
karena rapat KAMNAS hampir selalu hari Sabtu, ketika ia punya jadwal
kuliah penuh di hari Sabtu itu.
4. Setahu saya ada dua kali rapat KAMNAS di UI, dan saya tidak hadir
pada keduanya. Yang pertama, panitia telat memberitahu saya,
sehingga saya sudah terlanjur pulang ke Bekasi. Yang kedua, itu
merupakan hari terakhir ISE, dan saya berkepentingan hadir. Di sana,
saya juga mengurus masalah KAMNAS, karena banyak juga panitia KAMNAS
yang ada di sana. H-4 sebelum hari itu, saya sudah bilang ke Didi,
supaya rapat di ISE saja, biar efisien, karena toh saya juga tidak
bisa hadir di kampus. Singkat cerita, rapat tetap dilangsungkan di
UI. Dan saya tidak berhak mengomentari masalah keputusan itu.

Saya harap dengan beberapa klarifikasi tambahan tersebut, kita semua
jadi makin paham masalah2 keorganisasian kita di FoSSEI. Sehingga
kita dapat menjadi lebih bijak mencermati setiap dinamika yang akan
bermanfaat untuk pengembangan FoSSEI ke depan.

Terakhir, afwan, saya mau ralat kata-kata antum. Setahu saya,
sebagai seorang msulim yang baik, tidak ada pilihan bagi kita,
apakah menggunakan bahasa yang konfrontatif atau tidak kepada sesama
saudaranya. Kita hanya disuruh untuk selalu menggunakan cara dan
bahasa yang sopan dan lembut kepada sesama kita. Ruhaima baynahum.
Masalah ditanggapi atau tidak, itu bukan perkara kita. Tugas kita
hanya sekadar mengingatkan (tausyiah). Kalau pun berdebat,
berdebatlah dengan etika yang ahsan (wajadilhum billati hiya ahsan).

Di situlah kita telah menjadi muslim yang beretika, sebagai landasan
da'wah kita, baik dalam ruang ekonomi Islam ataupun ruang-ruang
keislaman lainnya.

Syukron Jazakallahu.

Wassalam

Kindy Miftah
Presidium Nasional FoSSEI








Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min.

selamat datang di web baru FoSSEI
http://www.fossei.4t.com
====================================================================
Kini tersedia menu chating khusus untuk anggota FoSSEI
silahkan klik: http://www.ekonomisyariah.org/miftah/ceting/chat/
====================================================================




SPONSORED LINKS
Online social science degree Social science course Social science degree
Social science education Bachelor of social science Social science major


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke