http://erabaru. net/cerita- budi-pekerti/ 71-cerita- budi-pekerti/ 
15317-mau- punya-tetangga- musuh-atau- teman
Mau Punya Tetangga, Musuh atau Teman?
Sabtu, 10 Juli 2010

Pada zaman Tiongkok Kuno ada seorang petani mempunyai seorang tetangga yang 
berprofesi sebagai pemburu dan mempunyai anjing-anjing  yang galak dan kurang 
terlatih. Anjing-anjing itu sering melompati pagar dan mengejar-ngejar 
domba-domba petani.  Petani itu meminta tetangganya untuk menjaga 
anjing-anjingnya, tetapi ia tidak
 mau peduli.Suatu hari aning-anjing itu melompati pagar dan  menyerang beberapa 
kambing sehingga terluka parah.Petani itu merasa tak sabar, dan memutuskan 
untuk pergi ke kota untuk berkonsultasi pada seorang hakim. Hakim itu  
mendengarkan cerita petani itu dengan hati-hati dan berkata, “Saya bisa saja 
menghukum pemburu itu dan memerintahkan dia untuk merantai dan mengurung 
anjing-anjingnya. Tetapi Anda akan kehilangan seorang teman dan mendapatkan 
seorang musuh. Mana yang kau inginkan, teman atau musuh yang jadi tetanggamu?” 
Petani itu menjawab bahwa ia lebih suka
 mempunyai seorang teman.“Baik, saya akan menawari Anda sebuah solusi yang mana 
Anda harus manjaga domba-domba Anda supaya tetap aman dan ini akan membuat  
tetangga Anda tetap sebagai teman.” Mendengar solusi pak hakim, petani itu 
setuju.Ketika sampai di rumah, petani itu segera melaksanakan solusi pak hakim. 
Dia mengambil tiga domba terbaiknya dan menghadiahkannya kepada tiga anak 
tetangganya itu, yang mana ia menerima dengan sukacita dan mulai bermain dengan 
domba-domba tersebut. Untuk menjaga mainan baru anaknya, si pemburu itu 
mengkerangkeng anjing pemburunya. Sejak saat itu
 anjing-anjing itu tidak pernah menggangu domba-domba pak tani.
Di samping rasa 
terimakasihnya kepada kedermawanan petani kepada anak-anaknya, pemburu itu 
sering membagi hasi buruan kepada petani. Sebagai balasannya petani mengirimkan 
daging domba dan keju buatannya. Dalam waktu singkat tetangga itu menjadi teman 
yang baik.Sebuah ungkapan Tiongkok Kuno mengatakan, “Cara Terbaik untuk  
mengalahkan  dan mempengaruhi  orang adalah dengan kebajikan dan belas kasih.” 
Sama dengan ungkapan Amerika yang mengatakan,” Seseorang bisa menangkap lebih  
banyak lalat
 dengan  madu dari pada dengan cuka." (Erabaru/isw)


      

    
     

    
    


 



  












Kirim email ke