REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Bank Syariah Mandiri (BSM) mencatat peningkatan laba bersih 57,14 persen pada semester I 2010 dibanding periode sama tahun lalu. Hingga pertengahan tahun ini BSM membukukan laba sebesar Rp 197,59 miliar (unaudited), sedangkan tahun lalu laba tercatat Rp 125,74 miliar.
Dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (18/8), kenaikan laba tersebut antara lain ditopang oleh meningkatnya pendapatan operasional yang tumbuh 32,46 persen, dari Rp 1,14 triliun menjadi Rp 1,51 triliun. Sebagian besar pendapatan operasional tersebut diperoleh dari pendapatan margin dan bagi hasil. Pendapatan margin dan bagi hasil BSM yang pada Juni 2009 tercatat Rp 988,50 miliar, naik 29,29 persen menjadi Rp1,28 triliun pada Juni 2010. Di sisi aset BSM juga tumbuh signifikan, dari Rp18,68 triliun pada Juni 2009 menjadi Rp26,38 triliun pada semester I 2010. Pertumbuhan aset itu, antara lain didukung oleh kenaikan dana pihak ketiga yang tumbuh 42,69 persen menjadi Rp 23,33 triliun yang terdiri atas deposito (Rp9,14 triliun), tabungan (Rp7,99 triliun), dan giro (Rp6,20 triliun). Sementara dari sisi pembiayaan, meski dibayangi krisis, BSM tetap menyalurkan pembiayaan dengan mengedepankan unsur kehati-hatian. Pembiayaan yang disalurkan BSM semula Rp14,23 triliun pada Juni 2009, naik 39,63 persen menjadi Rp19,87 triliun. Pada semester I 2010, BSM juga telah membentuk cadangan PPAP Aktiva Produktif (termasuk pembiayaan) sesuai dengan ketentuan BI. PPAP Aktiva Produktif (termasuk pembiayaan) semula 135,03 persen menjadi 122,37 persen pada Juni 2010. Red: Budi Raharjo Rep: Yogie Respati