aww.
 
Menarik sekali mas Artikelnya
 
www.
 
Regards
Daryono
 
Process Engineer
Process Engineering B (Machining)
PT. Astra Honda Motor
phone : 021-89981818 
ext : 8572 / 8574

________________________________

From: [EMAIL PROTECTED] on behalf of Nanang Felani
Sent: Fri 11/24/2006 2:10 PM
To: Forum Ukhuwah Pekerja Muslim di Kawasan EJIP
Subject: Re: [ FUPM-EJIP ] Hukum Pengkafiran Terhadap Penguasa,


Bismillah,
 
afwan sebelumnya.
karena kita adalah sama-sama orang awam, maka kita hanya bisa taqlid dan 
memilih yang  paling kita anggap terkuat hujjahnya menurut yang kita dan 
ust/ulama kita pahami, tapi dengan satu sikap yang harus kita pegang, 
darimanapun kebenaran itu datang meskipun dari orang yang kita benci sekalipun 
harus kita terima. karena kebenaran itu akan sampai pada kita jika kita tidak 
menutup hati kita terlebih dahulu.
 
silahkan antum semua bertanya dari yang antum anggap mengerti tentang dien, 
mengenai artikel yang kami dapat temen ini.
dan tolong jika ada hujjah yang lebih kuat tolong beritau kami melalui email 
ini, kami akan sangat berterima kasih sekali karena jika yang antum  bawa 
kebenaran insyaAllah kami terima.karena antum selama muslim/ mukmin adalah 
saudara kami.
 
wassalamu'alaikum
 
 
dari yang sedang mencari kebenaran
 
 
  -----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Daryono
Sent: 24 Nopember 2006 9:39
To: Forum Ukhuwah Pekerja Muslim di Kawasan EJIP; Forum Ukhuwah Pekerja Muslim 
di Kawasan EJIP
Subject: Re: [ FUPM-EJIP ] Hukum Pengkafiran Terhadap Penguasa,



        Mau tanya neh,
         
        siapa gerakan2 gerakan khawarij yan ada di artikel tersebut?khususnya 
yang ada di Indonesia yang antum pahami?
         
        apakah dengan mengatakan golongan yang lain khawarij tanpa ada tabayun 
terlebih dahulu tidak menyebabkan kita mengkafirkan saudara seiman kita?
         
         
        Regards
        Daryono
         
        Process Engineer
        Process Engineering B (Machining)
        PT. Astra Honda Motor
        phone : 021-89981818 
        ext : 8572 / 8574

________________________________

        From: [EMAIL PROTECTED] on behalf of Cucun Wahyudi
        Sent: Fri 11/24/2006 1:00 PM
        To: Forum Ukhuwah Pekerja Muslim di Kawasan EJIP
        Subject: [ FUPM-EJIP ] Hukum Pengkafiran Terhadap Penguasa,
        
        
        HUKUM PENGKAFIRAN TERHADAP PENGUASA
         
        Oleh
        Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
        

        Pertanyaan.
        Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani ditanya : "Fadhilatusy Syaikh, 
tentu Anda sudah mengetahui kondisi Afghanistan (pada waktu itu), yaitu 
jama'ah-jama'ah dan kelompok-kelompok sesat yang banyak bermunculan seperti 
jamur tumbuh di musim hujan. Sangat disayangkan jama'ah-jama'ah ini berhasil
        menyebarkan pemikiran-pemikiran yang bertentangan dengan manhaj Salafus 
Shalih di tengah-tengah generasi muda salafi yang sedang berjihad di sana. Di 
antaranya adalah 'pengkafiran penguasa' dan menghidupkan kembali cara-cara yang 
sudah lama ditinggalkan yaitu 'penculikan dan pembunuhan misterius'! Sekarang 
setelah pemuda-pemuda itu kembali ke negeri mereka (setelah berakhirnya jihad) 
mereka menyebarkan pemikiran tersebut di tengah-tengah para pemuda 
dilingkungannya...."

        Jawaban.
        Setelah menguraikan bahaya berpaling dari tafsir salaf dalam memahami 
Al-Qur'an dan as-Sunnah beliau berkata :

        Sangat alami sekali bila mereka menyimpang dari al-Qur'an dan as-Sunnah 
dan dari manhaj salaf shalih sebagaimana pendahulu mereka. Di antara mereka ini 
adalah : Kaum Khawarij dahulu maupun sekarang. Sebab pemikiran takfir 
(pengkafiran kaum muslimin) yang sering kami singgung sekarang ini berasal dari 
kesalahan memahami ayat yang sering mereka angkat, yaitu firman Allah.
        "Artinya : Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang 
diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir" [Al-Maidah : 
44].

        Salah satu kejahilan orang-orang yang berdalil dengan ayat ini adalah 
mereka tidak memperhatikan (minimal) sejumlah nash-nash yang tercantum di 
dalamnya kata 'kufur', mereka artikan keluar (murtad) dari agama dan menyamakan 
para pelaku kekufuran itu dengan orang-orang musyrik dari kalangan Yahudi dan 
Nasrani... Lalu mereka menerapkan pemahaman yang keliru ini terhadap 
orang-orang muslim yang tidak bersalah...".

        Kemudian beliau berbicara tentang tafsir Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu 
yang oleh Muhammad Quthb dan pengikutnya berusaha dijadikan sebagai sifat 
khusus bagi para khalifah Bani Umayyah! Syaikh al-Albani berkata :
        "Sepertinya Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu mendengar persis seperti yang 
sering kita dengar sekarang ini bahwa ada beberapa oknum yang memahami ayat ini 
secara zhahir saja tanpa diperinci. Maka beliau Radhiyallahu 'anhu berkata : 
'Bukan kekufuran yang kalian pahami itu! Maksudnya bukan kekufuran yang 
mengeluarkan pelakunya dari agama, namun maksudnya adalah 'kufrun duna kufrin' 
(yaitu kekufuran yang tidak mengeluarkan pelakunya dari agama -pent-)'.
        
        Kemudian beliau melanjutkan : 'Ibnu Taimiyah Rahimahullah dan murid 
beliau, Ibnu Qayyim al-Jauziyah selalu memperingatkan pentingnya membedakan 
antara 'kufur i'tiqaadi' dengan 'kufur amali'. Kalau tidak, akibatnya seorang 
muslim dapat terperosok ke dalam kesesatan menyempal dari kaum muslimin tanpa 
ia sadari sebagaimana yang telah menimpa kaum Khawarij terdahulu dan cikal 
bakal mereka sekarang...".

        Kemudian beliau menyebutkan sejumlah persoalan yang terjadi antara 
beliau dengan lawan dialog beliau, beliau berkata kepada mereka :
         "Pertama, kalian ini tidak dapat menghukumi setiap hakim (penguasa) 
yang memakai undang-undang Barat yang kafir itu atau sebagian dari udang-undang 
itu bahwa jika ia ditanya alasannya ia akan menjawab : Memakai undang-undang 
Barat itu bagus dan cocok pada zaman sekarang ini, atau ia akan menjawab : 
Tidak boleh menerapkan Hukum Islam !.

        Sekiranya para Hakim itu ditanya alasannya maka kalian tidak dapat 
memastikan bahwa jawaban mereka adalah "Hukum Islam sekarang ini tidak layak 
diterapkan!". Kalau begitu jawabannya, mereka tentunya kafir tanpa diragukan 
lagi. Demikian pula jika kita tujukan pertanyaan serupa kepada masyarakat umum, 
di antara mereka terdapat para ulama, orang shalih dan lain-lain ...? Lalu 
bagaimana mungkin kalian dapat menjatuhkan vonis kafir terhadap mereka hanya 
karena melihat hidup di bawah naungan undang-undang tersebut sama seperti 
mereka. Hanya saja kalian menyatakan terang-terangan bahwa mereka semua itu 
kafir dan murtad....."

        Kemudian Syaikh Al-Albani berbicara seputar masalah berhukum dengan 
selain hukum Allah, beliau berkata :
        "Kalian tidak dapat menghukumi kafir hingga ia menyatakan apa yang ada 
dalam hatinya, yaitu menyatakan bahwa ia tidak bersedia memakai hukum yang 
diturunkan Allah. Jika demikian pengakuannya barulah kalian dapat menghukuminya 
kafir murtad dari agama....".

        Kemudian, saya (Al-Albani) selalu memperingatkan mereka tentang masalah 
pengkafiran penguasa kaum muslimin ini bahwa anggaplah penguasa itu benar-benar 
kafir murtad, lalu apakah yang bisa kalian perbuat ?

        Orang-orang kafir itu telah menguasai negeri-negeri Islam, sedang kita 
di sini menghadapi musibah dijarahnya tanah Palestina oleh orang-orang Yahudi! 
Lalu apa yang bisa kita lakukan terhadap mereka ? Apa yang dapat kalian lakukan 
hingga kalian dapat menyelesaikan masalah kalian dengan para penguasa yang 
kalian anggap kafir itu !? Tidaklah lebih baik kalian sisihkan dulu persoalan 
ini dan memulai kembali dengan peletakkan asas yang di atas asas itulah 
pemerintahan Islam akan tegak! Yaitu 'ittiba' (mengikuti) sunnah Rasulullah 
Shallallahu 'alaihi wa sallam, di atas sunnah itulah Rasulullah Shallallahu 
'alaihi wa sallam membimbing sahabat-sahabat beliau! Itulah istilah yang sering 
kami sebutkan dalam berbagai kesempatan seperti ini yaitu
        setiap jama'ah Islam wajib berusaha sungguh-sungguh menegakkan kembali 
hukum Islam, bukan saja di negeri Islam bahkan di seluruh dunia. Dalam 
mewujudkan firman Allah :
        "Artinya : Dia-lah yang mengutus Rasulnya dengan membawa petunjuk dan 
agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun 
orang-orang musyrik benci" [Ash-Shaff : 9]

        Dalam beberapa hadits shahih disebutkan bahwa ayat ini kelak akan 
terwujud. Bagaimanakah usaha kaum muslimin mewujudkan nash Al-Qur'an tersebut ? 
Apakah dengan cara mengkudeta para penguasa yang telah dianggap kafir dan 
murtad itu ? Lalu disamping anggapan mereka yang keliru itu mereka juga tidak 
sanggup berbuat sesuatu ?! Jadi, bagaimana caranya ? Manakah jalannya ? Tidak 
syak lagi jalannya adalah jalan yang sering disebut oleh Rasulullah Shallallahu 
'alaihi wa sallam dan beliau peringatkan kepada para sahabat di setiap khutbah 
: "Sesungguhnya sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shallallahu 
'alaihi wa sallam!".
        

        Seluruh kaum muslimin, terlebih orang-orang yang ingin menegakkan 
kembali hukum Islam, wajib memulainya dari arah Rasulullah Shallallahu 'alaihi 
wa sallam memulainya. Itulah yang sering kita simpulkan dalam dua kalimat yang 
sederhana ini : "Tashfiyah dan Tarbiyah!" Karena kami benar-benar mengetahui 
kelompok-kelompok ekstrim yang hanya terfokus pada masalah pengkafiran penguasa 
itu mengabaikan atau lebih tepatnya tidak mau peduli dengan kaidah Tashfiyah 
dan Tarbiyah ini. Kemudian setelah itu tidak ada apa-apanya !

        Mereka akan terus menerus menyatakan vonis kafir terhadap penguasa, 
kemudian yang mereka timbulkan setelah itu hanyalah fitnah (kekacauan)! 
         
        Peristiwa yang terjadi belakangan ini yang sama-sama mereka ketahui 
mulai dari peristiwa berdarah di tanah suci (al-Haram) Makkah (Persitiwa 
Juhaiman di awal tahun 1980-an),

        kekacauan di Mesir, terbunuhnya presiden Anwar Sadat, tertumpahnya 
sekian banyak jiwa kaum muslimin yang tidak bersalah akibat fitnah-fitnah 
tersebut. Kemudian terakhir di Suriah, di Mesir sekarang ini dan di Aljazair 
sungguh sangat disayangkan sekali... Kejadian-kejadian itu disebabkan mereka 
banyak menyelisihi nash-nash Al-Qur'an dan as-Sunnah, yang paling penting 
diantaranya adalah ayat :
        "Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri 
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan 
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah" [Al-Ahzab : 21]

        Bagaimanakah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memulai 
perjuangan dakwahnya ? "Kalian tentu mengetahui bahwa Rasulullah Shallallahu 
'alaihi wa sallam pertama kali menawarkan dakwahnya kepada orang-orang yang 
menurut harapan beliau siap menerima kebenaran yang beliau sampaikan. Lalu 
beberapa orang menyambut dakwah beliau sebagaimana yang sudah banyak diketahui 
dari Sirah Nabawiyah. Kemudian dera siksa dan azab yang diderita oleh kaum 
muslimin di Makkah. Kemudian turunlah perintah berhijrah yang pertama (ke 
Habasyah) dan yang kedua (ke Madinah) serta berbagai peristiwa yang disebutkan 
dalam buku-buku sirah ....... Hingga akhirnya Allah mengokohkan dienul Islam di 
Madinah al-Munawwarah. Di saat itulah mulai terjadi pertempuran, mulailah pecah 
peperangan antara kaum muslimin melawan orang-orang kafir di satu sisi dan 
melawan orang-orang Yahudi di sisi yang lain.

        Demikianlah sejarah perjuangan nabi ..... Jadi, kita harus memulai 
dengan mengajarkan Islam ini kepada manusia sebagaimana Rasulullah Shallallahu 
'alaihi wa sallam memulainya. Akan tetapi sekarang ini kita tidak hanya 
memfokuskan diri kepada masalah Tarbiyah ini. Apalagi sekarang ini sudah banyak 
sekali perkara-perkara bid'ah yang disusupkan ke dalam Islam yang sebenarnya 
tidak termasuk ajaran Islam dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan Islam. 
         
        Oleh sebab itu, merupakan kewajiban para da'i sekarang ini adalah 
memulai dengan pemurnian kembali ajaran Islam yang sudah tercemari ini 
(tashfiyah)....Kemudian perkara kedua adalah proses Tasfiyah ini harus 
dibarengi dengan proses Tarbiyah, yaitu membina generasi muda muslim dibawah 
bimbingan Islam yang murni tadi.

        Apabila kita pelajari jama'ah-jama'ah Islam yang ada sekarang ini yang 
didirikan hampir seabad yang lalu, niscaya kita dapati banyak diantara para 
pengikutnya tidak mendapatkan faedah apa-apa. Meskipun gaung dan 
gembar-gembornya mereka ingin mendirikan negara Islam. Mereka telah menumpahkan 
darah orang-orang yang tidak bersalah dengan dalih tersebut tanpa mendapatkan 
faedah apa-apa darinya ! Sampai sekarang masih
        sering kita dengar banyak diantara mereka yang memiliki aqidah sesat, 
aqidah yang menyelisihi al-Qur'an dan as-Sunnah serta amal-amal yang bertolak 
belakang dengan al-Qur'an dan as-Sunnah ......

        [Dinukil dari Tabloid "Al-Muslimun" 5/5/1416H edisi : 556 halaman 7. 
dan dari majalah "al-Buhuts al-Islamiyah" 49/373-377]
        

        Ketika mengomentari makalah di atas, al-Alamah Abdul Aziz bin Baz 
berkata :
        "Saya telah menelaah jawaban yang sarat faedah dan sangat berharga yang 
diutarakan oleh Shahibul Fadhilah Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albany 
wafaqahullah, diterbitkan oleh Tabloid Al-Muslimun berkenan dengan masalah 
pengkafiran orang yg berhukum dengan selain hukum Allah tanpa melihat 
perinciannya.

        Menurut penilaian saya jawaban tersebut sangat berharga dan sesuai 
dengan kebenaran serta sejalan dengan sabilil mukminin (manhaj Ahlus Sunnah wal 
Jama'ah. Dalam jawaban tersebut beliau menjelaskan bahwa siapapun tidak 
dibolehkan menjatuhkan vonis kafir atas orang yang berhukum dengan selain hukum 
Allah hanya sekedar perbuatan lahiriyahnya tanpa mengetahui isi hatinya apakah 
menghalalkan tindakannya atau tidak !? Beliau berdalil dengan tafsir Abdullah 
bin Abbas Radhiyallahu 'anhu dan dari ulama-ulama Salaf lainnya ..."

        [Tabloid "Al-Muslimun" 12/5/1416H edisi : 557 halaman 7]
        [Dislain dari kitab Madariku An-Nazhar Fi As-Siyasah Baina 
Ath-Thabbiqaat Asy-Syar'iyah Wa Al-Ihfiaalat Al-Hamaasiyyah edisi Indonesia 
PandanganTajam Terhadap Politik Antara Haq dan Batil, penulis Syaikh Abdul 
Malik Ramadlan Al-Jazairi, hal 131-134, Pustaka Imam Bukhari]
        (taken from http://almanhaj.or.id <http://almanhaj.or.id> )
        

********************************************************
Mailing List FUPM-EJIP ~ Milistnya Pekerja Muslim dan DKM Di kawasan EJIP
********************************************************
Ingin berpartisipasi dalam da'wah Islam ? Kunjungi situs SAMARADA :
http://www.usahamulia.net

Untuk bergabung dalam Milist ini kirim e-mail ke :
[EMAIL PROTECTED]

********************************************************

Kirim email ke