Pengamat politik dari Universitas Paramadina Herdi Sahrasad bilang: “selama dua tahun masa kepemimpinan Jokowi-JK, daya beli masyarakat menurun dan ekonomi melemah.” dan “Selama dua tahun ini ada penurunan daya beli masyarakat”.
Gimana ya si herdi ini tahu daya beli turun dan ekonomi melemah? Bingung saya. Memang kalau sudah ahli ya bisa ngomong apa saja ya di Indonesia. Yang bikin repot itu adalah orang2 seperti ini. asal ngomong. Ahli politik ngomongin ekonomi. Celakanya banyak yg dengerin. Wah apalagi ada S3, S4, S5 tambah terpersona rakyat Indonesia. Kasihan rakyat kecil. Jadi memang gak salah kalau ada orang bilang: yang bikin celaka Indonesia itu adalah elit nya. Makanya memang tidak heran rakyat Indonesia milih artis jadi wakilnya….terpersona dengan “kehebatan” nyanyi dan aktingnya. Begitu juga banyak yang terbuai dengan kehebatan para wakilnya karena pendidikan, duit, senjata, kekuasaan yang hebatttt2 Yang lain2 saya abaikan krn yang ekonomi ini agak unik:( Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Thursday, October 20, 2016 10:44 AM To: nasional-l...@yahoogroups.com; GELORA45@yahoogroups.com; temu_er...@yahoogroups.com Subject: [GELORA45] Buah dua tahun Jokowi-JK, rakyat semakin,rasional [1 Attachment] http://www.antaranews.com/berita/591290/buah-dua-tahun-jokowi-jk-rakyat-semakin-rasional Buah dua tahun Jokowi-JK, rakyat semakin rasional Kamis, 20 Oktober 2016 16:20 WIB | 2.335 Views Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri). (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf) konsolidasi demokrasi makin baik di mana masyarakat lebih rasional Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Herdi Sahrasad mengatakan rasionalitas politik masyarakat dalam masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang memasuki dua tahun kepemimpinannya, makin meningkat. "Saya melihat rasionalitas politik masa Jokowi-JK makin membaik meski ekonomi melambat," kata Herdi dalam diskusi "2 Tahun Kekuasaan Jokowi-JK: Apa Kabar?" di Jakarta, Kamis. Dalam diskusi yang diadakan oleh Perkumpulan Gerakan Keadilan itu Herdi menuturkan, meski isu-isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) menguak namun masyarakat tidak terhasut yang menunjukkan rakyat makin berpikir rasional. "Saat lihat konsolidasi demokrasi makin baik di mana masyarakat lebih rasional, meski perekonomian global dan ekonomi bangsa Indonesia menurun. Masyarakat lebih rasional, lebih bersikap tenang dan memahami keadaan," ujar Herdi. Namun, menurut Herdi, selama dua tahun masa kepemimpinan Jokowi-JK, daya beli masyarakat menurun dan ekonomi melemah. "Selama dua tahun ini ada penurunan daya beli masyarakat, politik adem ayem, isu-isu yang bersifat SARA tetap terjaga," tuturnya. Di tengah melemahnya daya beli ini, beban utang negara mencapai lebih Rp3.000 triliun pada pemerintahan Jokowi-JK yang berusia dua tahun pada 20 Oktober 2016. Menurutnya, Pemerintahan Jokowi-JK mempunyai pekerjaan besar mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan mempercepat pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Herdi mengatakan pemerintah juha harus terus mereformasi hukum yang mencakup semua sektor kehidupan masyarakat. "Tanpa kepastian hukum maka akan sangat sulit sekali mencapai pertumbuhan ekonomi yang baik," ujarnya. Dia juga mengharapkan pemerintahan Jokowi-JK segera mengatasi ketimpangan antara Jawa dan luar Jawa serta antargolongan yang makin tajam. Dia mengkhawatirkan orang-orang berlomba masuk pemerintahan bukan untuk pengabdian namun demi mengejar kekuasaan dan kekayaan. "Hukum pasti akan lemah kalau terjadi pertarungan politik yang memperebutkan kekuasaan," kata dia. Editor: Jafar M Sidik COPYRIGHT © ANTARA 2016