Untuk meredam demo 4 Nov, sehari sebelumnya Jokowi sowan ke Prabowo, Wiranto 
bertemu SBY, para ulema dan MUI diundang ke istana.Dalam setiap kasak-kusuk itu 
Jokowi menjanjikan sesuatu kpd lawan2 Ahok, bahwa kasus Ahok akan diserahkan 
kepada penegak hukum. Janji ini diulanginya dalam pidato singkatnya seusai 
demo. The president said that the legal process involving Purnama would be 
executed "swiftly, firmly and transparently".Menyusul janji Jokowi Kepala 
polisi Tito menjanjikan perkara Ahok  akan selesai dalam tempo 2 minggu.
Dengan janji itu demo 4 Nov tak sampai lepas kontrol dan lawan2 Ahok bisa 
diredam untuk sementara.

Bagaimana penyelesaian yg akan ditempuh Jokowi melalui penegak hukum, dalam hal 
ini Kepolisian?
Ada 2 kemungkinan:
1. Jokowi mempertaruhkan kedudukannya. Penegak Hukum ( = Kepolisian ) 
menyatakan " tidak menemukan bukti2 bahwa Ahok telah melanggar undang2 
penistaan agama". Dengan demikian Ahok selamat.Resikonya huru-hara akan 
berlanjut, kedudukan Jokowi diujung tanduk, karena sebenarnya ujung tombak 
pendemo adalah Jokowi (melalui kasus Ahok). Banyak yg berkepentingan Ahok dan 
Jokowi jatuh, antara lain SBY yg ingin melihat anaknya maju ke DKI 1 kemudian 
RI 1 di tahun 2019. 
2. Jokowi menyelamatkan diri dengan mengorbankan Ahok.Jokowi telah menjanjikan 
sesuatu kepada lawan2 Ahok. Untuk sementara mereka bisa diredam. Tetapi hanya 
sementara, mereka menunggu janji Jokowi. Untuk menjamin situasi mereda dan ia 
selamat Jokowi harus memberi sesuatu, yaitu mengorbankan Ahok.
Kedua scenario diatas dimungkinkan oleh undang2. Sebab undang2 anti penistaan 
agama penuh dengan pasal2 karet, terserah penafsiran.
Kalau seseorang tertangkap tangan mencuri, uang curian itu adalah tanda bukti, 
tidak bisa ditafsirkan lain. Jelas.
Tapi tidak demikian dengan undang2 penistaan agama.Demo 150 000 orang yang 
merasa perasaannya tersinggung bisa menjustifikasi atau bukti bahwa Ahok memang 
 telah melakukan penistaan. Tetapi bahwa 150 000 orang itu hanya sebagian 
sangat kecil dari 90% penganut agama Islam di Indoneia juga bisa dijadikan alat 
bukti bhw mayoritas pemeluk agama Islam Indonesia tidak merasa 
tersinggung.Terserah penafsiran mana yang akan dipakai.
Karena itu bola ada ditangan Jokowi (melalui Kepolisian yang dikomandani Tito 
yang sedang mengadakan penyelidikan).
Dalam pollitik tidak ada kawan abadi, yang abadi adalah kepentingan. Merujuk 
ungkapan ini kiranya Jokowi akan mengorbankan Ahok. Kita lihat saja 2 minggu 
ini. Mudah2an saja Jokowi tidak demikian.
//Tom

Kirim email ke