juga gampang kebakaran jenggot. ---In GELORA45@yahoogroups.com, <djiekh@...> wrote :
Orang yang bertahun tahun jadi gembala kambing, niru kambing jantan : 1.Berjenggot. 2.Kalau ketemu saingan langsung nyeruduk. 3.Menghabisi lawannya seperti kambing makan rumput 2016-12-10 17:49 GMT+01:00 'Sunny' ambon@... mailto:ambon@... [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com mailto:GELORA45@yahoogroups.com>: Hubungan yang bung tanyakan agak sulit untuk dijawab, karena saya bukan ahlinya, tetapi ada beberapa hal yang barangkali bisa dikemukakan sebagai contoh misalnya di Afghanistan, lihat video ini : https://www.youtube.com/watch? v=j2C3JBdv520&list= PLmH3I5hKwHWbm9a54K7pl- lvdqVajjsaa https://www.youtube.com/watch?v=j2C3JBdv520&list=PLmH3I5hKwHWbm9a54K7pl-lvdqVajjsaa Gembala yang menghentar kambingnya di padang rumput berbulan-bulan ada yang sikat kambing, maka itu ada istilah Goat Fucker, lihat ini : http://www.liveleak.com/view? i=90b_1381707093&commen http://www.liveleak.com/view?i=90b_1381707093&commen Dari contoh sederhana diatas ini, barangkali bisa ditarik kesimpulan sejenis pun bisa melakukan senam jasmaniah. hehehehe From: Chan CT mailto:sadar@... Sent: Saturday, December 10, 2016 1:01 PM To: GELORA45@yahoogroups.com mailto:GELORA45@yahoogroups.com ; Sunny mailto:ambon@... Subject: Re: [GELORA45] Pembubaran natalan di Bandung dinilai mencederai kebinekaan Jadi, ... hubungan sex juga sejenis saja? Hehehee, ... Lalu, bagaimana umat Islam memandang hubungan sex sejenis itu??? From: 'Sunny' ambon@... [GELORA45] Sent: Saturday, December 10, 2016 5:52 PM To: Undisclosed-Recipient:; Subject: [GELORA45] Pembubaran natalan di Bandung dinilai mencederai kebinekaan res: Kebinekaan hanya untuk mimpi atau pengalas lidah saja, sekarang zaman sejenis, kalau bukan sejenis tidak laku. http://www.indonesiamedia.com/ pembubaran-natalan-di-bandung- dinilai-mencederai-kebinekaan/ http://www.indonesiamedia.com/pembubaran-natalan-di-bandung-dinilai-mencederai-kebinekaan/ Pembubaran natalan di Bandung dinilai mencederai kebinekaanPosted by: Indonesia Media // Berita Tanah Air, Recent Articles // GEREJA http://www.indonesiamedia.com/tag/gereja/ // December 7, 2016 Forum Demokrasi Bandung menyayangkan sikap intoleransi ditunjukan organisasi masyarakat yang membuat kegiatan keagamaan di Sabuga Bandung terhenti. Mereka yang terdiri dari beberapa komunitas dan LBH Bandung mengingatkan kembali makna Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan. Hal itu disampaikan perwakilan Forum Demokrasi Bandung, Harold Aron, saat menyampaikan pernyataan sikap di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Rabu (7/12). “Kami menegaskan kembali bahwa kita adalah bangsa yang menjunjung Bhinneka Tunggal Ika, dan seharusnya hidup berdampingan dalam rasa aman dan nyaman dalam menjalani hidup,” katanya. Menurutnya konsep Bhinneka Tunggal Ika yakni berbeda tujuan tapi satu jua. Sebagai negara yang memiliki banyak suku, agama dan ras prinsip Bhinneka Tunggal Ika harus dijunjung. Hal itu berbanding terbalik dengan yang ditunjukan beberapa ormas saat membuat terhentinya ibadah Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di Gedung Sabuga. “Ini jelas mencederai makna Bhinneka Tunggal Ika itu sendiri,” terangnya. Dia lantas mempertanyakan, kehadiran negara saat kaum yang memang minoritas menjadi tertindas. Tak seharusnya negara ‘tutup mata’ dengan membeda-bedakan suku, agama, ras, dan antargolongan. Agar peristiwa tak terulang, dia menegaskan, negara perlu bersikap tegas dan menjalankan fungsinya untuk menjamin kebebasan hak asasi warganya dalam menjalankan ibadah agama dan kepercayaan. “Sekarang Desember berkaitan Natal, harus ada jaminan atau strategi khusus untuk kelompok Kristen agar dapat menjalankan ibadahnya dengan baik,” imbuhnya. Dia juga lantas mempertanyakan, Bandung Kota Ramah HAM yang digembar-gemborkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Gedung Sabuga yang memang merupakan fasilitas publik sudah seharusnya bisa dimanfaatkan dan diakses oleh publik tanpa memandang suatu golongan atau agama tertentu. “Gedung Sabuga merupakan sarana umum yang berhak disewa serta dimaanfatkan semua orang dan kelompok. Lantas kami mempertanyakan Deklarasi Bandung Kota HAM yang selalu dibanggakan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, karena pada kenyataannya masih ada intimidasi dan penghalang-halangan bagi umat beragama dalam menjalankan agama dan kepercayaannya,” ujarnya. Gubernur Jabar Ahmad Heryawan berharap, insiden serupa tidak terjadi lagi. Karena hal itu memicu pertentangan di tengah masyarakat. “Jangan sampai terjadi persoalan sosial, ini khawatir dipersepsi kurang baik oleh masyarakat banyak, padahal ini kan kejadian lokal,” ucapnya. “Kita harap tetap menjaga toleransi dan tidak terpengaruh. Mudah mudahan tidak berpengaruh terhadap sikap kebinekaan yang selama ini terjadi baik-baik di masyarakat,” terangnya menambahkan.( Mdk / IM )