Gara-gara Polusi Udara Parah, BBQ Dilarang di Kota Beijing
Oleh: Huminca Sinaga 8 Januari, 2017 - 20:36LUAR NEGERISeorang wanita tengah melewati tempat parkir yang gelap karena polusi udara di kawasan Urumqi, Xinjiang Tiongkok/REUTERSBEIJING, (PR).- Kepolisian Tiongkok membentuk unit lingkungan yang berupaya mengurangi tingkat polusi beracun yang menyelimuti Kota Beijing. Seperti dilaporkan BBC, Minggu 8 Januari 2017, Wali Kota Beijing, Cai Qi, mengatakan para polisi dalam unit tersebut akan mencari sumber polusi udara, termasuk kegiatan kuliner bakar dan panggang makanan di luar ruangan dan jalan berdebu."Acara kuliner bakar luar ruangan, pembakaran sampah, pembakaran biomassa, debu dari jalan-jalan, tindakan ketidakpatuhan dari aturan semacam ini merupakan akibat lemahnya pengawasan dan penegakam hukum," kata Cai, dikutip kantor berita Xinhua dan dilansir BBC.Masalah polusi udara di Beijing dalam beberapa tahun terakhir memburuk. Bahkan, pada Desember 2015 lalu, pemerintah Beijing pernah mengeluarkan peringatan bahaya polusi udara sampai dua kali dalam sebulan. Saat itu, otoritas Beijing memerintahkan semua pabrik ditutup dan jumlah kendaraan pribadi yang melintasi jalan raya dipangkas setengahnya. Kebijakan lainnya, pemerintah Beijing juga meminta warga diam di rumah. Kalaupun keluar, warga diharuskan menggunakan masker.Untuk polusi awal tahun 2017 ini, instruksi serupa juga telah diminta untuk dipatuhi warga. Otoritas Biro Perlindungan Lingkungan Hidup Beijing mengatakan bahwa tingkat polusi kali ini paling tinggi sehingga otoritas terpaksa membuat sejumlah kebijakan keras, di antaranya menutup operasi pabrik di Beijing.Sistem peringatan empat tingkat dengan merah sebagai tingkat tertinggi dimulai tiga tahun lalu, tetapi 'bahaya merah kedua" baru pertama kali dikeluarkan pada 18 Desember 2015. Dilaporkan, penyumbang utama bagi kabut asap ini adalah industri dan sistem penghangat berbahan bakar batu bara, yang meningkat penggunaannya dalam kondisi cuaca selama musim dingin.Konsumsi energi Tiongkok sampai saat ini masih mengandalkan batu bara sampai sekitar 60%, sekalipun sudah mulai banyak investasi untuk energi terbarukan.Gara-gara meningkatnya polusi udara di Beijing dan sejumlah kota industri lainnya di Tiongkok, pemerintah setempat pun, seperti dilansir Yahoo News, akhirnya setuju untuk mengurangi emisi karbon karena saat ini mereka tertekan oleh fakta di negara sendiri tempat sejumlah kotanya tercemar polusi udara. Bahkan, tingkat polusi udara di Beijing saat ini merupakan yang terburuk.***