Anak kecil adalah machluk ilahi yang tidak dewasa, dia tidak akan hembuskan isu PKI untuk menjadi pemberitaan media. krena dia tidak tahu menahu PKI. Jadi tentu orang dewasa yang menghembuskan isunya. Siapa mereka itu yang dewasa sering menghembuskan isu tsb? hehehehehe
From: mailto:GELORA45@yahoogroups.com Sent: Wednesday, January 25, 2017 12:58 AM To: GELORA_In Subject: [GELORA45] Isu PKI Dihembuskan di Pilgub Banten, Antasari: Itu Tak Dewasa Isu PKI Dihembuskan di Pilgub Banten, Antasari: Itu Tak Dewasa Selasa, 24 Januari 2017 | 21:06 http://sp.beritasatu.com/home/isu-pki-dihembuskan-di-pilgub-banten-antasari-itu-tak-dewasa/118110 Antasari Azhar Berita Terkait § Komunitas Buruh Senang Didatangi Rano Karno § Relawan Rano-Embay Gelar Pengobatan Gratis di Kota Serang § Lestarikan Masakan Khas Banten, Rano Makan Laksa Tangerang § Kunjungan ke Rempoa, Rano Disambut Acara Palang Pintu § Catut Nama LSI, Timses Pasangan Wahidin-Andika Dipolisikan [SERANG] Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar menyebut calon gubernur Banten nomor urut 1, Wahidin Halim tidak dewasa dalam berpilkada ketika menuding ada PKI di Banten. "Dewasalah Pak Wahidin, jangan buat gaduh hanya demi pilkada. Pilkada itu bicara program dan visi/misi, bukan menanam kebencian seperti itu," ujar Antasari Azhar di Tangerang, Selasa (24/01). Menurut Antasari, komentar tersebut sudah keterlaluan, apalagi tanpa dibarengi dengan bukti. Sikap tersebut tidak elegan untuk meraih kekuasaan. "Itu sudah keterlaluan, bisa buktikan enggak, kalau hanya untuk meloloskan saat pilkada itu sangat tidak elegan," ujarnya. Pikiran Sesat Sedangkan pengamat Politik Maksimus Ramses Lalongkoe menilai, pernyataan Wahidin tersebut tidak lebih dari pikiran sesat. Pernyataan menggaungkan melawan PKI itu suatu pernyataan sesat, karena tidak dapat dibuktikan kebenaran tentang keberadaan PKI di Banten. "Itu pernyataan sesat yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya," kata Ramses di Jakarta, Selasa. Ramses yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia ini justru sangsi terhadap ucapan Wadihin tersebut. Ramses menilai pernyataan itu bisa jadi desain politik untuk mendulang dukungan publik, padahal sesungguhnya PKI itu tidak ada lagi. Sebagai calon pemimpin, kata Ramses, harusnya menyampaikan fakta kepada masyarakat bukan malah menyampaikan isu liar yang hanya menyesatkan publik. Publik sebagai pemilih harus dicerdaskan dengan materi kampanye yang bernilai edukasi bukan provokatif. Sebab, kata Ramses, pertarungan pilkada adalah pertarungan konsep, gagasan, dan visi-misi, bukan pertarungan informasi sesat yang justru menimbulkan kecurigaan publik terhadap calon tersebut. Seperti diketahui, Wahidin Halim Calon Gubernur Banten Nomor urut 1 yang berpasangan dengan Andika Hazrumy, anak dari Ratu Atut Chosiyah, saat kampanye di Lapangan Sun Burst BSD kota Tangerang Selatan mengatakan bahwa dirinya menggaungkan untuk melawan PKI (Partai Komunis Indonesia). "Kita akan melawan PKI, kita semangat jihad melawan kebatilan, di sini ada PKI enggak, kita akan lawan PKI," ujar Wahidin. [PR/L-9]