http://sp.beritasatu.com/home/inginkan-negara-islam-di-filipina-is-kontak-pemimpin-abu-sayyaf/118152



Inginkan Negara Islam di Filipina, IS Kontak Pemimpin Abu Sayyaf
C-5 | Jumat, 27 Januari 2017 | 18:32


Kelompok Abu Sayyaf di Filipina. [Google] 


[MANILA] Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana menyatakan kepemimpinan 
Negara Islam (IS) di Suriah melakukan kontak langsung dengan pemimpin senior 
Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon, pada Desember 2016. Tujuannya memerintahkan 
Isnilon mencari wilayah yang sesuai untuk membangun khilafah (negara Islam) di 
Mindanao.

"Mereka melakukan kontak. Salah satu pemimpin di Basilan, Isnilon Hapilon, 
pindah ke Mindanao Tengah diduga atas perintah orang IS di Timur Tengah untuk 
mencari tahu apakah Mindanao Tengah lebih kondusif untuk pembangunan khilafah 
mereka," kata Lorenzana hari Kamis (26/1) di Manila.

Berdasarkan laporan intelijen, Lorenzana mengatakan IS menganggap pulau-pulau 
di Sulu dan Basilan, yang menjadi wilayah operasional Abu Sayyaf, terlalu kecil 
untuk sebuah khilafah. "Mereka bisa dengan mudah terjebak di wilayah itu," kata 
Lorenzana.

Menurutnya, Isnilon tampaknya mempertimbangkan wilayah Mindanao Tengah dan 
mencoba mencari dukungan dari Kelompok Maute yang berbasis di sana. Itu 
sebabnya, saat ini militer sedang memfokuskan operasinya kepada 
kelompok-kelompok teror di Mindanao Tengah.

"Untungya, kami menemukan bahwa dia (Isnilon) berada di sana, jadi kami 
sekarang mengejar dia," ujarnya.

Lorenzana mengatakan militer mengonfirmasi komunikasi antara IS dan Hapilon 
setelah dia diketahui berpindah dari markasnya di Basilan ke arah Lanao del 
Norte di Mindanao Utara. Isnilon membawa sebuah kelompok kecil dari pengikutnya 
ke Lanao.

"Tidak semua. Dia membawa sekelompok kecil pengikutnya. Sebagian besar anak 
buahnya masih berada di Basilan. Saya pikir, dia pergi ke sana untuk melihat 
apakah mereka bisa membangun khilafah," ujar Lorenzana.

Wilayah di Mindanao Tengah juga dikenal sebagai daerah kekuasaan kelompok 
pemberontak Muslim Front Pembebasan Islam Moro (MILF) yang telah melakukan 
perundingan damai dengan pemerintah sebelumnya di bawah Presiden Benigno 
Aquino, namun implementasinya menunggu pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte.

Lorenzana menegaskan militer tidak akan mengizinkan IS untuk membangun khilafah 
di Filipina. "Mereka ingin membangun sel-sel atau provinsi Islam atau khilafah. 
Mereka tidak akan membangun organisasi-organisasi semacam itu di sini," 
tandasnya.[CNA/C-5]
  • [GELORA45] Inginkan Negar... 'Sunny' am...@tele2.se [GELORA45]

Kirim email ke