Lucu sekali ente ini. Beraninya menjawab pertanyaan Tatiana. Sedangkan sama ane ndak berani.
Sekarang bikin tulisan2 yg gak keruan2 lagi. Koq berani2nya bilang ane tidak berideologi. Tatiana tidak tahu tapi nanya. Ente langsung ambil kesimpulan….hebat kan?! Koq bisa2nya menuduh ane bilang kapitalis itu orang yang beli barang pake duit? Dari mana ini? emangnya ane pernah nulis begini? Asal2an dan dibikin2 ya? Mau sok2an ambil kesimpulan ya? Lalu salah begitu? Katanya orang pinter. Baca tulisan ane saja gak ngerti terus bikin2 statement2 kaya’ gini. Jangan sok menjawab pertanyaan orang lain kalau ndak ngerti! Oh ada istilah ideologi juragan ya? Mulai ngeyel lagi dan asbun ya? Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Monday, January 30, 2017 6:57 AM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: RE: [GELORA45] Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan Lucu sekali ente ini. Beraninya menjawab pertanyaan Tatiana. Sedangkan sama ane ndak berani. Sekarang bikin tulisan2 yg gak keruan2 lagi. Koq berani2nya bilang ane tidak berideologi. Tatiana tidak tahu tapi nanya. Ente langsung ambil kesimpulan….hebat kan?! Koq bisa2nya menuduh ane bilang kapitalis itu orang yang beli barang pake duit? Dari mana ini? emangnya ane pernah nulis begini? Asal2an dan dibikin2 ya? Mau sok2an ambil kesimpulan ya? Lalu salah begitu? Katanya orang pinter. Baca tulisan ane saja gak ngerti terus bikin2 statement2 kaya’ gini. Jangan sok menjawab pertanyaan orang lain kalau ndak ngerti! Oh ada istilah ideologi juragan ya? Mulai ngeyel lagi dan asbun ya? Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Monday, January 30, 2017 6:55 AM To: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> Subject: RE: [GELORA45] Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan Lucu sekali ente ini. Beraninya menjawab pertanyaan Tatiana. Sedangkan sama ane ndak berani. Sekarang bikin tulisan2 yg gak keruan2 lagi. Koq berani2nya bilang ane tidak berideologi. Tatiana tidak tahu tapi nanya. Ente langsung ambil kesimpulan….hebat kan?! Koq bisa2nya menuduh ane bilang kapitalis itu orang yang beli barang pake duit? Dari mana ini? emangnya ane pernah nulis begini? Asal2an dan dibikin2 ya? Mau sok2an ambil kesimpulan ya? Lalu salah begitu? Katanya orang pinter. Baca tulisan ane saja gak ngerti terus bikin2 statement2 kaya’ gini. Jangan sok menjawab pertanyaan orang lain kalau ndak ngerti! Oh ada istilah ideologi juragan ya? Mulai ngeyel lagi dan asbun ya? Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Sunday, January 29, 2017 3:09 PM To: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> Subject: Re: [GELORA45] Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan Sebenarnya maksud si bubeng siawcut atawa si sontoloyo tanpa nama itu siapa saja asal pernah beli barang pakai duit asal punya kartu kredit ya kapitalis, dus oleh beliau diperluas sedemikian rupa. Ya begitulah beliau kadang diperluas sedemikian rupa kadang dipersempit, yg penting asal menang omong. Tentang posisi atawa ideologi ya tidak adalah, asal nderek juragan. ---In GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> , <jetaimemucho1@... <mailto:jetaimemucho1@...> > wrote : Coba tunjukkan alat produksi yang dimiliki Fidel Castro secara pribadi. Dan juga modal yang dimilikinya. Coba jelaskan dan tunjukkan pembunuhan yang dilakukan Lenin, Stalin dan Mao yang bung anggap sama dengan pembunuhan yang direncanakan imperialis AS terhadap Fidel Castro. Yang jelas dan selalu saya tekankan, perbedaan pendapat kita memang berdasarkan pada ideologi yang berlainan. Kalau anda bilang saya melihat dari sisi komunisnya, maka anda melihat dari sisi kapitalis/dan borjuis, bukan? Atau setengah-setengah, fifty-fifty, karena anda percaya pada kombinasi dua ideologi atau lebih? Saya tidak menuduh pendukung Jokowi kapitalis. Saya bilang mereka pendukung statusquo, pendukung kabir, komprador dan tuan tanah, tapi orangnya sendiri bukan kapitalis. Yang kapitalis adalah Jokowi. Orang melihat dia sebagai bornas. Bagi saya dia bukan bornas, tapi kabir dan komprador. Rakyat Indonesia mau maju, mau makmur, mau sejahtera. Di mana kemakmuran dan kesejahteraan kaum tani yang tanahnya dirampas untuk membangun jalan tol, waduk raksasa, bandara internasional, lingkungannya dicemarkan termasuk air dan tanah sehingga mengancam kelangsungan hidup mereka? Anda berani pidato didepan kaum tani yang menentang pabrik semen untuk meyakinkan mereka supaya tidak menentang pabrik semen yang akan menguras sumber air minum mereka dan menjamin kesejahteraan akan datang dengan pabrik semen? Anda berani pidato didepan kaum tani Kulonprogo supaya melepaskan tanahnya dan menjanjikan kepada mereka bahwa dengan bendara internasional kehidupannya akan lebih makmur? Memang saya terpatok pada ideologi yang membela kepentingan rakyat jelata yang diwakili oleh ormas-ormas rakyat yang mendampingi dan bersama rakyat di lapangan perjuangan. Apa ideologi anda? Yang jelas, berbeda dengan ideologi saya, bukan? Semua perbedaan pendapat kita bertolak pada ideologi kita yang berbeda. Anda menolak bahwa semua tindakan dan pemikiran bertolak dari ideologi. Sedangkan saya berpendapat semua tindakan dan pemikiran ada stempel ideologinya. On Sunday, January 29, 2017 4:26 PM, "nesare1@... [GELORA45] <mailto:nesare1@...%20[GELORA45]> " <GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> > wrote: Macam2 definisi kapitalis itu. Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya dan mungkin belum jelas bagi saya kapitalis itu orang yg menggunakan capital/modal dalam berusaha. Ketika seseorang menggunakan duit sebagai modal dalam berusaha, dia itu kapitalis. Kapitalis itu adalah supporter nya kapitalisme secara langsung dan atau tidak langsung. Langsung kalau dia sadar mendukung kapitalisme. Tidak langsung karena dia tidak mendukungnya. Kenapa? Karena dia anti kapitalisme. Tetapi dia tetap kapitalis karena dalam hidupnya dia tetap menggunakan capital. Marx menelorkan istilah burguis. Definisi marx burguis itu adalah kelas menengah. Ini yg dilihat oleh marx dalam hidupnya dimana para burguis ini merevolusikan industry dan menyebabkan proletariat. Disini konsep dasar marx bersandar. Teori2 marx itu berdasarkan asumsi ini dan saya tidak yakin marx punya definisi burguis/kapitalis itu adalah mereka2 yang menggunakan capital. Ini definisi saya. Bung berdua valid mempertanyakan definisi ini Selanjutnya marx mengklaim bahwa ujung2nya akan terjadi final revolution. Dasar pemikirannya karena adanya perbedaan kepentingan antara burguis vs. proleter. Perlu diketahui istilah burguis itu sendiri sudah memudar di abad pertengahan 20. Sebetulnya pertentangan kepentingan ini sudah terjadi sejak dulu kala sebelum marx Aristotle dijaman sebelum masehi sudah mengklaim ini. klaimnya adalah sebenarnya konflik politik itu kebanyakan bersumber dari kompetisi dalam persaingan ekonomi. Dan ini dulunya bersumber pada “property”. Iseng2 saya mencoba menyederhanakan istilah2 ini: Kapitalisme: private owned of means of production. Sosialisme: transisi dari kapitalisme ke komunisme. Ini kombinasinya/jalan tengahnya/realitasnya. State organize ekonomi dan masyarakat dengan regulasi supaya kapitalis tidak merajalela. Begitu juga pekerja dapat menjalankan bisnisnya sbg private property/hak milik individu. Komunisme: semua property dan barang didistribusikan oleh pemerintah secara kolektif. Ini ujung dari pemikiran marx. kira2 begini anekdotnya: Capitalism: You have two cows. You sell one and get a bull. Your herd multiplies and the economy grows. You sell them and live comfortably. Communism: You have two cows. The state takes both and gives you some milk. Socialism: You have two cows. The state gives one to your neighbor. Nationalism: You have two cows. You make sure the cows, or the milk does not leave the country. Jadi perbedaan dasarnya adalah: kepemilikan. Public ownership di komunisme dan private ownership di kapitalisme. Ketika bung bertanya kenapa kapitalis mau membunuh castro, itu sama saja dengan pertanyaan kenapa lenin, stalin, mao dll juga membunuh orang lain termasuk sama2 komunis dan orang bukan komunis. Disini kelihatan sekali bung melihatnya dari sisi komunismenya. Disinilah kesalahan bung dalam melihat suatu masalah termasuk diskusi ini. jadi tidak heran ketika ada yang pro Jokowi dan pro pembangunan kereta api cepat, bung lalu mencap orang2 ini sebagai kapitalis dll. Tetapi sayangnya bung tidak bisa melihat sisi bagaimana bangsa Indonesia ingin maju, ingin makmur, ingin sejahtera. Semua ini karena bung terpatok dalam pemikiran ideolog itu. Hidup ini bukan hanya diukur dari ideologi saja. Hidup itu jauh lebih luar dari ideologi saja. Begitu juga bagi mereka2 yang hanya melihat hidup ini dari kacamata agama saja. Saya lebih cenderung mengakui hebatnya bung Karno yang dapat melihat ini. Nasakom itu adalah produknya bung Karno dan produk yg hebat dari bangsa Indonesia. Perjalanan hidupnya melihat ini dan dituangkan dalam nasakom dan Pancasila. Itulah realitas bangsa Indonesia yang tidak bisa dipungkiri sampai kapanpun. Jadi jangan heran ada gerakan FPI yang akan ditentang habis2an oleh kelompok anti agamais. Sama saja kalaupun masih ada gerakan komunisme yang mau hidup diindonesia itu mimpi saja namanya bisa terjadi dibumi Indonesia dalam konteks sekarang. Seharusnya baik kelompok kiri termasuk komunisme, agama termasuk fanatic agama dan nasionalis ditengah akan harus bisa hidup bersama dalam koridor yang namanya demokrasi. Ini yang saya percaya lebih baik untuk mewadai semua kepentingan ekstrim kiri dan ekstrim kanan. Ini ini apa? Sosialisme! Bukan agama maupun komunisme! Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Sunday, January 29, 2017 9:19 AM To: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> ; nesare1@...; Sunny <ambon@... <mailto:ambon@...> > Subject: Re: [GELORA45] Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan Pertanyaan yang bagus. Pertanyaan berikut, kalau semua mereka itu kapitalis, mengapa kekuatan kapitalis dunia begitu membenci dan ingin menggulingkan kekuasaan di bawah pimpinannya? Apalagi dalam kasus Fidel Castro, lebih dari seratus kali AS mencoba membunuhnya... On Sunday, January 29, 2017 2:13 PM, "'Sunny' ambon@... <mailto:ambon@...> [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> > wrote: “Bagi saya marx, lenin, stalin, mao, castro dll itu semuanya adalah kapitalis”, apa itu kapitas? From: mailto:GELORA45@yahoogroups.com Sent: Sunday, January 29, 2017 1:39 PM To: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> Subject: RE: [GELORA45] Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan Tidak perlu dikirim ke saya. Saya cukup mengerti jalan pikiran bung dan juga jalan pikiran chan. Sekurang2nya saya punya persepsi terhadap bung berdua dari tulisan2nya. Sederhana bagi saya, saya beranggapan chan adalah kapitalis. Begitu juga saya dan mungkin bung. Kenapa saya bilang bung mungkin adalah kapitalis juga karena ketika bung masih mengandalkan capital dalam kehidupan sehari2 bung, bung telah menjadi seorang kapitalis dalam arti umumnya. Saya katakan “mungkin” karena saya tidak mengenal kehidupan bung. Siapa tahu bung hidup dihutan dan serba mandiri dan tidak pernah berhubungan dengan capital. Bagi saya marx, lenin, stalin, mao, castro dll itu semuanya adalah kapitalis. Ketika sosialis dan komunis terbentuk dan dilabelkan kemereka2 ini, itu bukan berarti mereka bukan kapitalis. Mereka kapitalis lalu mereduksi dan mempermasalahkan kesalahan2 kapitalis. Solusinya adalah gerakan sosialisme dan komunisme. Bagi saya sederhana sekali ada pergerakan dari capital ke non capital tetapi gerakan ini tidak dapat menghilangkan artinya capital itu sendiri. TIDAK BISA! Saya mencoba menulis berulang2 kali dengan menyinggung omongannya rizal ramli yang mengatakan “orang malu mengatakan dirinya kapitalis dan siapa yang bukan kapitalis”. Saya mencoba menyampaikan bahwa semua orang itu adalah kapitalis. Begitu juga saya ingin mengatakan semua orang itu juga adalah sosialis walaupun saya belum pernah mengkoinkan istilah ini dalam tulisan2 saya. Jadi baik kapitalisme maupun sosialisme itu bagi saya adalah nyata dan ada serta tidak bisa dipisah2kan. Tidak ada kapitalisme sejati atau sosialisme sejati. Yang ada adalah percampuran/interaksi antara keduanya. Penghisapan itu bisa terjadi baik di sosialisme maupun kapitalisme. Yang menghisap dan yang dihisap itu adalah orangnya. Kalau bung masih yakin bahwa manusia itu berdosa dan tidak sempurna, niscaya bung harus dan akan menerima bahwa disosialisme pun akan harus ada dan bisa terjadi adanya penghisapan. Ini saja asumsinya. Kalau bung berpendapat manusia itu bisa sempurna, saya bisa mengerti kalau bung ingin meniadakan penghisapan ini tidak ada di sosialisme. Akhir kata: saya pro kapitalis, pro konglomerat, pro konglomerasi, anti penghisapan begitu juga saya pro sosialis, pro labor union, pro kelestarian lingkungan dll. Yang saya inginkan dan idam2kan bahwa rakyat Indonesia itu sejahtera dan makmur. Saya tidak pernah bermimpi bahwa akan hilang penghisapan dibumi Indonesia utk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran ini walaupun saya bermimpi utk melihat hilangnya penghisapan ini. Jelas sekali dalam hidup saya yang masih bergejolak bertarung antara menerima penghisapan itu dan atau tidak menerima penghisapan itu. Tetapi saya terlalu kecil untuk mengetahuinya. Yang saya bisa ketahui adalah keinginan saya utk melihat kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Indonesia diluar kekuasaan saya untuk menghapus penghisapan itu sendiri. Salam, Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Sunday, January 29, 2017 7:09 AM To: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> ; nesare1@... <mailto:nesare1@..> Subject: Re: [GELORA45] Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan Jangan melupakan semua tulisan dan perdebatan saya dengan Chan. Kalau anda baca semuanya sejak lebih dari tiga tahun, jelas Chan pro-kapitalisme, pro-konglomerat, pro-penghisapan manusia atas manusia. Di sini tidak akan dan memang tidak perlu saya ulangi alasan dan argumentasi saya. Kalau anda mau, bisa saya kirimkan semua perdebatan itu langsung kepada anda. Saya masih menyimpan beberapa. On Sunday, January 29, 2017 12:54 PM, "mailto:nesare1@...%20[GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> > wrote: Masih tidak berubah! Gayanya masih seperti yang dulu walaupun kadar maki2nya sudah berkurang karena disemprit sama moderator. Gayanya: lari dari diskusi. Sudah jelas ente salah melabel bung chan kebakaran jenggot, mencap bung chan kapitalis sejati, mencap bung chan pro konglomerat dll. Tidak ada satupun tulisan ente yang mengakui kesalahan2 ini. Sekarang lari ke: “masalah memotong tali kemiskinan”. Dengan pertanyaan ke bung chan “Apakah bung Chan mempunyai pandangan/ide?”, tujuan ente itu apa? Bertanya, berdiskusi atau apa? Setiap pertanyaannya setelah dijawab, ente itu gak ada komentar dan gak berdiskusi Ngeyelnya saja yang ada! Coba belajar berdiskusi. Lari begini ini bukan berdiskusi! Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> [mailto:GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroupscom> ] Sent: Saturday, January 28, 2017 1:15 PM To: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> Subject: Re: [GELORA45] Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan Selamat pagi Bung Chan, Selamat Hari Raya Imlek. Terima kasih telah meluangkan waktu menuangkan pikiran, sebenarnya ingin menulis agak panjang lebar tetapi sayang ada beberapa acara pada hari ini. Saya tuangkan saja sebuah topik pembahasan diambil dari artikel awal. Saya kutipkan yg diutarakan Sri Mulyani: "Ini tidak mudah karena harus berlanjut dalam jangka menengah. Kalau kita lihat angka kemiskinan, yang harus diwaspadai adalah pertumbuhan kita tidak bisa mengurangi kemiskinan secara lebih cepat. Intervensinya bukan hanya melalui cash transfer, tapi juga memotong tali kemiskinan antargenerasi Kalau keluarga miskin tidak bisa memberikan nutrisi anak mereka sejak di dalam perut sehingga anak tidak sehat, tidak punya akses kesehatan, tidak punya akses pendidikan, pasti anak mereka akan miskin dan cucu mereka juga demikian. Inilah kemiskinan antargenerasi." Apakah bung Chan mempunyai pandangan/ide? ---In GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> , <mailto:SADAR@..> wrote : Bung Goei, Selamat Pagi pertama kita memasuki Tahun Ayam-api! Mudah-mudahan ditahun AYAM ini dunia menjadi lebih damai dan sejahtera, sesuai dengan sifat ayam-api yang katanya lebih hangat bersahabat pada siapapun dan pandai mengais rejeki, ..! MAAAJUUUUU TERUUUS, ...! Dari uraian bung dibawah ini saya bisa menyetujui jalan pikiran anda, bahwa segala hal memang tidak bisa dimutlakkan, relatif saja, termasuk kapitalisme dan sosialisme! Kedua isme yang bertentangan ini seringkali justru harus mengambil jalan tengahnya sesuai dengan KONDISI, kesadaran masyarakat yang dihadapi ketika itu, ... akan rusak kalau dijalankan secara mutlak, yang biasa orang menyataakan sebagai yang sejati, murni atau ASLI itu! Contoh yang bung angkat sekolah gratis dari TK sampai Univ, semua ditanggung pemerintah. Bahwa Pemerintah hendaknya bisa menjamin dan menanggung setiap warganya untuk sekolah tentu betuuul! Begitu juga dengan masalah KESEHATAN/Pengobatan yang kenyataan sangat sulit dilaksanakan dengan terus makin melonjak tinggi biaya asuransi kesehatan membuat Pemerintah berteriak, .. Menurut saya, disini ada masalah KESADARAN masyarakat yang perlu diperhatikan, kenyataan tidak semua orang suka dan bisa belajar baik. Sementara orang memang lebih suka dengan GERAK jasmani daripada gerak otak, tidak suka belajar. Bagi mereka didorong saja masuk sekolah praktis untuk lebih cepat langsung bekerja sesuai kemampuannya. Dikasih sekolah-tinggi2 gratis ya percuma saja, ... hanya akan boros membuang tunjangan Pemerintah! Mestinya, TUNJANGAN hanya diberikan pada orang yang patut ditunjang, ...! Harus dijamin setiap warga bisa sekolah, .. tidak mesti harus GRATIS. Bisa juga dibuat uang sekolah murah yang PASTI kebayar oleh warga berkemampuan rata-rata, jadi pemerintah hanya memberikan GRATIS pada warga berpenghasilan rendah, kasih saja batas maksimum penghasilan keluarga atau orang tua anak itu. Sedang untuk mendorong kesungguhan anak-anak lebih rajin belajar, berikan gratis penuh pada anak-anak BINTANG-PELAJAR disetiap Kabupaten dan Propinsi, setgiap tingkat klas ditahun itu! Begitu juga dengan asuransi KESEHATAN, menurut saya, mengingat tingkat kesadaran masyarakat sekarang, kenyataan BELUM BISA dibuat semua gratis! Baik kesadaran dokternya maupun pasiennya belum semua bisa dibikin gratis semua! Si dokter sebagai manusia normal juga berkehendak bekerja main keras bisa mendapatkan penghasilan lebih besar, mereka akan mencari jalan bagaimana bisa dapatkan pasien lebih banyak dan memberi obat-obat dari pabrik yang kasih komisi, misalnya. Sebaliknya juga pasien adalah manusia normal juga yang belum bisa berpandangan bagaimana menjalankan pola hidup sehat agar tidak usah kedokter nelenin obat, banyak orang masih saja berpikiran “Nikmatilah hidup ini dengan makan enak!”, apalagi kalau sakit juga bisa dapatkan pengobatan gratis! Bahkan pasien yang sudah bayar asuransi kesehatan, dia bilang: “RUGI dong, sudah bayar asuransi mahal-mahal kalau tidak digunakan!” hehehee, ... Dengan kesadaran masyarakat masih begini, apa bisa pemerintah memberi tunjangan kesehatan yang akan tidak terus melonjak tinggi dan akan terus meningkat dengan kecepatan makin hebat? Bukankah akan lebih baik pemerintah MENJAMIN setiap warga yang sakit bisa mendapatkan pengobatan yang layak sebagai manusia! Jadi warga tidak mampu saja yang ditanggung Pemerintah,sedang bagi warga yang mampu ya disuruh BAYAR, bahkan kalau perlu bayar penuh! Sementara pemerintah terus berusaha keras meningkatkan kesadaran masyarakat untuk jalankan pola hidup sehat sebaik-baiknya! Tapi, bung Goei, ... dalam diskusi masalah mengatasi kemiskinan ini, entah darimana bung bisa berkesan saya mengandalkan peran konglomerat, hanya karena mengangkat contoh Wang Jianlin itu? Bukankah saya selama ini menekankan usaha Pemerintah yg selama 30 tahun terakhir ini sudah BERHASIL mengentaskan lebih 600 juta rakyatnya dari kemiskinan? Prestasi BESAR begitu tentu saja usaha PEMERINTAH, bagaimana bisa bersandar pada konglomerat? Nah, untuk menyelesaikan lebih 50 juta warga miskin yang tersisakan itu, saya bilang nampaknya pemerintah mendorong konglomerat untuk ikut serta mempercepat mengentaskan kemiskinan. Karena pemerintah sudah menargetkan lebih 50 juta warga miskin yang tersisa itu harus selesai ditahun 2020 yad. Dan, ... karena pemberitaan yang berjalan di Tiongkok itu tidak sebebas dibarat, pemberitaan ada konglomerat yang ikut aktif membantu mengatasi kemiskinan baru saja terbaca oleh saya, padahal spt. Wang Jianlin itu ternyata sudah berjalan 2014, lebih 2 tahun yl. Namun, saya pun memperhatikan, itulah arah perkembangan KESADARAN manusia yang menuntut kehidupan makin demokratis dan manusiawi terjadi secara wajar, ... dari tahun ke tahun, dari abad ke abad. Artinya perkembangan kesadaran manusia menghendaki kehidupan yang lebih demokratis dan manusiawi! Kehidupan masyarakat dijaman feodal jauh lebih demokratis dan manusiawi ketimbang jaman perbudakan, begitu juga kehidupan masyarakat kapitalis jauh lebih demokratis dan manusiawi ketimbang jaman feodal dan kehidupan jaman kapitalis sekarang juga jauh lebih demokratis dan manusiawi ketimbang jaman kapitalis 100 tahun yl. Umat manusia yang hidup didunia ini akan terjadi lebih saling memperhatikan, bisa memberi BANTUAN dan KASIH pada sesama manusia yang membutuhkan! Dan itu kenyataan yang akan terjadi, yang PASTI kesadaran umat manusia yang menuntut kehidupan demokratis dan manusiawi itu bukan monopoli komunis, sebagai manusia normal yang sehat, sekalipun kapitalis-kapitalis yang selama ini diberi label “Serakah dan KEJAM” itu juga akan muncul filantropis-filantropis, ... Salam, ChanCT From: Jonathan Goeij jonathangoeij@. [GELORA45] Sent: Saturday, January 28, 2017 1:12 AM To: Yahoogroups Subject: Re: [GELORA45] Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan Ya namanya istilah kok mau diliteralkan, yg namanya kebakaran jenggot khan bukan benar2 berarti jenggotnya kebakaran, yg benar2 punya jenggot panjang juga seumur hidup jenggotnya nggak kebakaran tapi bukan berarti tidak pernah kebakaran jenggot. Saya cuman kasih contoh2 pemakaian kata kapitalis sejati se-hari2 dan umum bukan berarti pemakaian arti dalam berita itu bagi anda, juga nggak niru2 istilah lha waktu nulis masa mesti searching dulu kata2 apa yg mau dipakai ngapain juga. Hanya orang2 yg hidup di-awang2 dan narsis yg sensitive banget yg sebentar2 offended tersinggung nggak karu2an kebakaran jenggot mempermasalahkan kata2 yg sebenarnya umum saja.. Kapitalisme dan sosialisme dew asa ini memang sudah campur baur bahkan sudah sedemikian menyatunya sehingga orang seringkali tidak sadar atau tidak ngeh lagi, orang2 yg teriak2 anti kiri anti progressive menyatakan diri sebagai kapitalis sejati juga nggak ngeh kalau dirinya bisa baca tulis sekolah gratis itu ya hasil dari sosialisme. Ngobrol2 sama teman yg menyuarakan ketidak setujuan program college gratis yg diajukan demokrat, menurut beliau itu tidak ada artinya karena mereka yg niat sekolah biarpun bayar ya tetap sekolah, itu tergantung kemauan katanya sambil juga berdalih ada financial aid sambil kasih contoh dirinya yg dapat financial aid sehingga bisa sekolah tanpa bayar. Saya ketawa sambil bilang anda beruntung tinggal di California yg dikuasai demokrat dgn banyak program2 progressive, California memang menyediakan financial aid sampai tingkat college bagi mereka yg eligible, lha gimana dgn mereka yg tinggal diluar California di state2 yg tidak progressive, program college gratis itu khan buat semuanya se luruh US. Saya katakan saya juga dapat financial aid jadi ngerti betapa pentingnya dan sangat bermanfaat, ketiadaan biaya merupakan obstacle besar dan bisa jadi batu sandungan. Sekarang ini kalau bicara ekonomi politik adalah sebagaimana keterlibatan atau peranan negara didalamnya, orang2 progressive lebih cenderung peranan negara yg tinggi/besar sedang orang2 kapitalis sejati lebih menyerahkan pada peran serta masyarakat sendiri dengan meminimalkan peranan negara. Dalam diskusi pementasan kemiskinan ini saya katakan anda kapitalis sejati karena kecenderungan anda dalam mengandalkan peranan konglomerat atawa taipan seperti Wang Jianling misalnya. Tentu philantropis seperti ini sangat bagus sekali tetapi dalam hal ini biarpun sangat kaya sekali juga jangkauann ya terbatas tidak bisa menyeluruh.