Eka Tjipta Widjaja, pemilik Sinarmas Grup itu, dikenal sebagai pelopor 
kuli impor saat membangun pabrik kertas Indah Kiat di Tangerang dan 
proyek lain di Purwakarta. Konon, sampai tukang aduk semen pun harus 
didatangkan dari luarnegeri. Dia juga dikenal sebagai salahsatu 
pengemplangpajak yang disimpan di Singapura dll - entah berapa jumlah yang 
sudah 
dia repatriasi melalui pengampunan pajak yang hampir habis masa berlakunya.

Belakangan, Sinarmas Grup disebut-sebut sebagai peminjam terbesar dari 
"pinjaman" RRC ke 3 bank BUMN (BNI, Mandiri, BRI).
--- lusi_d@... wrote:
Saya kira itu yang dikategorikan taipan raksasa. Derma itu bagi
golongan semacam itu seperti umpan pancing. Dilepas untuk
mendapatkan yang lebih gedé. Ilmu gaibnya mulus sekali. Melancarkan
sistim penghisapan malah dipuji-puji setinggi langit.

Am Thu, 23 Feb 2017 20:09:29
+0000 (UTC) schrieb Tatiana Lukman :

> Apa"Sinar Mas Land" itu  termasuk anak-anak konglomerat terbesar
> "SinarMas Group"???? Reza, seorang jurnalis, menggunakan buku
> "IndonesiakuTergadai" oleh Taliwang, M. Hatta, dkk sebagai salah satu
> bahan referensi.Dari situ ia menulis:" Secara faktual, 191 juta
> hektar luas daratan Indonesia, 175 jutahektar di antaranya dikuasai
> modal besar dan sebagian besar adalah modal asing. Sisa 35,1 juta
> hektarnya (yakni berupa kawasan hutan) dikuasai olehberbagai
> perusahaan,terutama perusahaan borjuasi komprador Sinar Mas group
> pemegang HakPenguasaan Hutan, 15 juta hektar melalui Hak Guna Usaha
> (HGU), dan 8,8 jutahektar melalui Hak Pengelolaan Hutan Tanaman
> Industri (HPHTI).
> 
> 
> Ingat kebakaran hutan akhir tahun 2015? Dalam tulisan :” Pemerintah
> Umumkan 23 Perusahaan yang Terlibat PembakaranHutan”, saya temukan
> ini:
> 
> 
> Kepolisian tangani 301 kasushukum
> 
> Perusahaan yang melakukan pembakaran untuk pembukaan lahantersebut
> ada yang merupakan perusahaan Indonesia namun ada juga yang
> sahamnyadimiliki oleh Malaysia, Australia dan China, demikian
> dikatakan seorang pejabatyang tidak mau disebutkan namanya.
> 
> Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) WillemRampangilei
> membenarkan salah satu perusahaan yang dibekukan izinnya, PT BMH
> adalah anak perusahaanSinarmas yang beroperasi di Sumatera Selatan.
> Sinar Mas adalah salah satukonglomerat terbesar di Indonesia…..
> 
> Apa arti 10 M bagi anak-anakkonglomerat terbesar di Indonesia????
> Oooo namanya jadi begitu harum!!!! Danorang merasa sudah patut kalau
> kita “kowtow” kepada  mereka yang sudah begitu bermurah
> hatimenyumbang demi kepentingan umum!!!!!!Berkurangkah kekayaan
> mereka dengan “mencipratkan”10 M itu???  
> 
> Bagus kan kerja sama antara pejabat dengan konglomerat???? Sebuah
> bahan pendiidikan guna meningkatkan kesadaran rakyat.
> 
> 
> On Thursday, February 23, 2017 7:34 PM, 
> lusi_d@... wrote: 


> 
>   Bahwa seseorang menjadi dermawan itu baik sekali, tapi itu ada
> syaratnya. Apa syaratnya itu? Yaitu punya sesuatu properti yang akan
> didermakan. 
> Nah masalahnya sekarang yalah bagaimana menciptakan sistim dalam suatu
> masyarakat yang mampu melahirkan seseorang menjadi para dermawan pada
> umumnya.
> 
> Am Thu, 23 Feb 2017
> 21:27:59 +0800 schrieb Chan CT :
> 
> > Tambahan informasi, ternyata RPTRA Kalijodo ini merupakan SUMBANGAN
> > dari “Sinar Mas Land” dengan menghabiskan lebih 10M, dan nama “Sinar
> > Mas Land” terpajang ditaman itu sebagai penyumbang. Begitu
> > penjelasan Ahok diupacara peresmian RPTRA Kalijodo yang saya baca
> > di Harian Hua Yin, bhs Tionghoa. Entah mengapa di harian bhs.
> > Indonesia tidak dinyatakan?
> > 

Kirim email ke