Tulisan anda dibawah pada hakekatnya berkata Keputusan Peninjauan Kembali MA yang memenangkan warga Kendeng itu sama dengan kentut yg tidak perlu digubris. Ada-ada lagi, upaya penuh darah dan air mata selama ber-tahun2 eh tahu2 dinihilkan begitu saja dikatakan bukan apa2. Sudah jelas jemelas pihak yg bertikai - warga Kendeng, PT Semen, dan Gubernur - memilih penyelesaian dipengadilan, eh sudah sampai ditingkat tertinggi dan incracht eh keputusan yg memenangkan warga Kendeng tidak dilaksanakan dianggap bukan solusi.
---In GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote : Ane tidak tahu kenapa.Bung tahu ndak kenapa putusan MA tidak dilaksanakan?Ini yg sedang diperjuangkan oleh tani kendeng utk menutup pabrik semen di kendeng. Apa yg ente persoalkan?Putusan MA atau perjuangan rakyat kendeng?Bagi ane perjuangan rakyat kendeng jauh lebih penting drpd putusan MA. Kenapa?Karena putusan MA belum tentu benar. Banyak putusan2 MA yg salah. Begitu juga semua instansi pemerintah Indonesia banyak menelorkan putusan2 yg salah. Ente kan bilang solusinya putusan MA.Ini salah. Solusi yg diperlukan oleh rakyat kendeng adalah keadilan yg dimulai dari menolak pabrik semen dikendeng.Kalaupun misalnya pabrik semen dikendeng itu ditutup, lalu dibangun pabrik semen ditempat lain yang dekat akan berakibat sama.Ini bukan solusi. Solusinya kalau masih butuh semen, harus dibangun ditempat yg jauh dari kendeng, tempat gersang dll.Ini idealnya, tapi dunia tidak seideal persepsi manusia. Dunia itu fatamorgona yg bisa sangat deceptive.Coba kalau tanah gersang itu letaknya ditempat yg sangat jauh, siapa yg mau investasi bikin pabrik semen itu? Gak ada.Hasilnya apa: tidak ada semen. Emangnya ini maunya ente?Sudah ngerti belum melihat solusi itu apa? Singkatnya kalau mau lihat perjuangan tani kendeng coba lihat dikendengnya saja. ini saja ente gak mampu lihat. Koq putusan MA dijadikan solusi?Kalau pabriknya dibangun ditempat lain gimana? Sepanjang ada masalah rakyat akan terus melawan. Tidak ada urusan dengan putusan MA. Ini masalahnya. Solusinya: berjuang utk mendapatkan keadilan. Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Monday, March 27, 2017 10:03 PM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: RE: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen! Kalau "Patuhi Keputusan MA" itu tidak salah, kenapa kok tidak dijalankan? ---In GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote :Siapa yg bilang "Patuhi Keputusan MA itu salah?Gebleknya minta ampun. Katanya manusia?!!Ane bilang ente sembunyi diketiak MA. Yang ente mau serang itu Jokowi. Ente pura2 bela petani kendeng. Orang yg bela petani kendeng, sudah kerja dilapangan.Mereka tujuannya bukan menunggu hasil putusan MA. Yang diperjuangkan mereka adalah keadilan buat rakyat kendeng.Kalau putusan MA dibatalkan dan dibikin putusan2 hukum lainnya, pejuang2 sejati ini akan terus berjuang.Bukan seperti ente yg teriak2 disini dan selesai di putusan MA saja. Ente ini bukan pejuang!Ente itu hanya tukang teriak2!Teriakannya ente itu pake’ bumbu bashing Jokowi!Ente ndak mikirn rakyat indonesia!Ente hanya mikirin diri sendiri dan mau jadi pahlawan HAM, demokrasi dll! Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Sunday, March 26, 2017 12:45 PM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: RE: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen! Terus dimana salahnya "Patuhi Keputusan MA?" kutipan:Solusi putusan MA itu adalah solusi bangsa dan negara Indonesia! ---In GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote :Hehehehehe.Sembunyi diketiak MA nih yeah! Oh ya kalau kasus kendeng ini memang putusan MA ini benar dan adil.Kalau misalnya kasus2 lain dimana putusan MA salah, gimana? Bukan ini solusinya ente!Solusi putusan MA itu adalah solusi bangsa dan negara Indonesia! Ente itu tidak pernah mempersoalkan solusi, tujuan ente itu kritik, caci maki dll. Pas disini ada solusi makanya dipake. Coba lihat kritik dan caci makinya ente itu ke ganjar dan Jokowi.Persoalan kendeng itu adalah masalah BUMN vs. rakyat.Ganjar itu pemimpin daerah mencoba menengahi.Jokowi sebagai presiden memonitor lebih jauh lagi dalam melihat persoalan bangsa kami. Ente itu kan mau bashing urusan Indonesia saja. Ini tujuan ente!Solusi tidak penting buat ente! Jadi jangan pake’ putusan MA dan sembunyi dibelakang putusan MA.Jadi jangan mengkontradiksikan antara putusan MA dengan ganjar dan Jokowi! Ini persoalan di Indonesia. Jangan ente2 panas2in dan kompori itu dengan membenturkan rakyat dan pemimpin2 indonesia.Kami rakyat Indonesia dapat mengatur negara dan bangsa kami.Solusi putusan MA itu adalah produk negara kami.Jangan ente klaim sebagai solusi ente! Ngerti juga ndak urusan kendeng ini!Hanya mau sok jadi pahlawan HAM, teriak2 dan maki2 ganjar dan Jokowi tanpa dasar!Perjuangan rakyat kendeng jangan dikerdilkan dengan menista ganjar dan Jokowi!Sekali lagi ini urusan dalam negerinya NKRI! Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Saturday, March 25, 2017 11:24 PM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen! Pemecahannya sederhana saja, pada dasarnya telah diadili dan ditinjau Mahkamah Agung, patuhi Keputusan Mahkamah Agung. ---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :Bung Goei, ... bung TIDAK mengajukan jalan keluar terbaik dengan adanya kontradiksi yang saya ajukan, disatu pihak SEMEN dibutuhkan dan dipihak lain kehidupan RAKYAT Kendeng bisa lebih baik! Saya berpendapat, kita tidak usah mempersoalkan kronologi rinci ijin pabrik semen Rembang itu, tidak PENTING dan kita bisa terbelok oleh pemberitaan yang tidak akurat! Bukankah kenyataan Gub. Ganjar juga sudah menyatakan peresmian pabrik semen DITUNDA dahulu, sementara ahli-ahli masalah pencemaran lingkungan yang pro-kontra itu meneruskan perdebatannya dan bisa mengambil KESIMPULAN ilmiah! Bagi saya yang lebih PENTING, kesejahteraan dan kesehatan rakyat, khususnya disekitar pabrik semen itu bisa terangkat lebih baik kalau memang harus ada pabrik semen itu! Jangan sampai terjadi sebaliknya lebih menderita apalagi belum apa-apa sudah jatuh korban dengan lancarkan aksi-aksinya! Itu saja, ... Salam,ChanCT From: Jonathan GoeijSent: Saturday, March 25, 2017 11:15 PMTo: Chan CT ; GELORA45@yahoogroups.com ; TatianaSubject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen! Bung Chan coba anda terangkan bagaimana bisa anda katakan "tentu Gub. Ganjar terakhir ini menentukan pabrik Semen itu boleh beroperasi sudah ada jalan pemecahan masalah pencemaran yang terjadi" padahal jarak pencabutan ijin dengan dikeluarkannya ijin baru hanya beberapa hari. Apa yg membuat anda yakin? kutipan:Bung Chan, saya rasa omongan anda itu kosong belaka hanya sekedar basa basi. Dari timeline yg ada juga sudah terlihat tidak ada perubahan ataupun jaminan tidak akan ada pencemaran lingkungan, mata-air2 itu ya tetap akan tercemar.- Pertengahan January MA memenangkan warga Kendeng.- Pertengahan February Gubernur Jateng mencabut ijin pabrik semen.- Hanya berkisar beberapa hari bulan Feb ruary itu juga ijin baru (yg pada dasarnya sama dengan sedikit modifikasi) dikeluarkan. On Friday, March 24, 2017 7:30 PM, Chan CT <sadar@...> wrote: Aacch, ... ini NAMPAK JELAS komentar orang2 yang TIDAK BERHASIL menangkap apa yang diutarakan orang lain, dan, ... semua dipersepsikan sesuai dengan pemikiran, perasaan dan kesimpulan subjektive yang sudah terlebih dahulu ada dikepalanya! Dengan serampangan orang dituding pembela konglomerat, ... tidak berpihak rakyat jelata yang berjuang untuk HIDUP dan KEADILAN! Padahal, ... saya baru saja tahu, ternyata pabrik Semen yang dibangun di Kendeng itu BUMN! Lalu, ... dengan gampang2an menuding saya hanya pembela Jokowi, dan masalah HUKUM bisa saja di-twist! Hehehee, ... Padahal kalau membaca dengan sedikit teliti saja apa yang sudah saya ajukan dengan jelas itu, anak SR juga bisa mengerti maksud saya sesungguhnya! Yaitu, menemukan jalan keluar yang terbaik kontradiksi yang dihadapi, disatu pihak SEMEN dibutuhkan untuk pembangunan dan dipihak lain kehidupan RAKYAT Desa Kendeng harus diperhatikan dan masalah pencemaran HARUS terpecahkan! Kalau saja keputusan MA tahun yl. mencabut ijin pabrik Semen di Rembang itu karena dianggap merusak lingkungan, .. tentu Gub. Ganjar terakhir ini menentukan pabrik Semen itu boleh beroperasi sudah ada jalan pemecahan masalah pencemaran yang terjadi. Dan, ... kalau saja penduduk Kendeng masih merasa BELUM terpecahkan, merasa pencemaran masih terjadi, atau BELUM ada jaminan apa yang dinyatakan, yaa, yang diajukan sebagai TUNTUTAN aksi mereka BUKTIKAN dahulu! Bukan TOLAK pabrik SEMEN! Lalu, apa yang akan terjadi kalau Gub Jateng Ganjar sudah kembali memulihkan ijin pabrik Semen, dengan perbaikan yang dilakukan, sedang Jokowi selaku Presiden secara serampangan TETAP menentang??? Dan begitu baru dikatakan membela dan berpihak pada RAKYAT? Kalau dilempar kembali pada Gub.Ganjar jadi membela konglomerat, oouh bukan, ... keputusan Gub. hanya membela BUMN??? Lalu, kalau kebutuhan SEMEN sudah lebih mendesak untuk pembangunan infrastruktur yang harus dijalankan, ... bukan membela kepentingan RAKYAT dan NEGARA? Lalu? Ambil saja jalan gampang, tetap IMPORT saja! Atau HENTIKAN saja semua program pembangunan, ... begitu jalan pikiran kalian! Sekarang coba perhatikan, dan bandingkan usaha kerja perseorangan yang selama ini dikerjakan penduduk Kendeng (kaum lelaki) dalam menambang gamping untuk membuat batu-bata apakah poencemaran yang terjadi lebih baik dari PABRIK SEMEN??? Kalau saja kenyataan pencemaran yang terjadi dengan pabrik semen jauh lebih baik, bukankah JUGA HARUS ditemukan jalan kaluar yang baik bagi kaum lelaki yang akan kehilangan mata-pencahariannya? Lalu, untuk kelangsungan HIDUP penduduk Kendeng lebih baik, kenapa tidak berpikir menemukan tanah ladang disekitar yang lebih baik sebgagai GANTI tanah-tandus yang dibangun pabrik atau bahkan tanah sekitar pabrik yang PASTI akan tercemar itu! Salam,ChanCT From: jonathangoeij@... [GELORA45]Sent: Saturday, March 25, 2017 8:28 AMTo: GELORA45@yahoogroups.comSubject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen! Kelihatannya beliau nderek penguasa atau dalam hal ini nderek Jokowi, terlihat begitu mengetahui rencananya Jokowi akan meresmikan pabrik semen itu bulan depan maka nada pembicaraan sudah berubah lagi. Masalah supremasi hukum bagi beliau kelihatannya masa bodoh amat, bisa di-twist sedikitlah. Btw PT Semen Indonesia tbk itu BUMN, jadi sebenarnya keputusan akhir ditangan Presiden melalui Menteri BUMN sebagai kuasa pemegang saham dominan. ---In GELORA45@yahoogroups.com, <jetaimemucho1@...> wrote :Emangnya anda baru tahu kalau omongan si Chan selalu KOSONG? Dan selalu menunjukkan kecongkakan!!! Sok tahu! Lebih tahu dari pada massa yang berjuang di lapangan kongkrit!! Ketika soal buruh migran juga begitu. Chan merasa lebih tahu apa yang SEHARUSNYA dituntut oleh buruh migran. Sekarang kembali dia menunjukkan kesombongannya. Dia merasa lebih tahu dari pada kaum tani dan komunitas Kendeng! Dia selalu merasa tuntutan massa BERLEBIHAN, TERLALU TINGGI, KEBABLASAN, TAK SESUAI DENGAN KEKUATANNYA. Chan tidak akan pernah mengerti perjuangan massa, karena dia tidak berada dipihak massa, dia selalu ada di pihak pengusaha, pemodal dan penguasa!!! Maka logikanyapun sudah terbalik. Dia tidak akan bisa mengikuti dan mengerti logika massa yang berjuang kongkrit memperjuangkan kelangsungan hidupnya. Bagi dia modal pertama-tama harus diselamatkan.....kalau bisa diperbaikilah sedikit-se dikit di sana sini untuk menghibur orang yang protes....tapi jangan ditolak pertambagannya dan pabriknya... sayang dong modal yang sudah dikeluarkan!!! Pengusaha tidak boleh rugi!! Itulah logikanya!! On Thursday, March 23, 2017 4:01 PM, "Jonathan Goeij jonathangoeij@... [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com> wrote: Bung Chan, saya rasa omongan anda itu kosong belaka hanya sekedar basa basi. Dari timeline yg ada juga sudah terlihat tidak ada perubahan ataupun jaminan tidak akan ada pencemaran lingkungan, mata-air2 itu ya tetap akan tercemar.- Pertengahan January MA memenangkan warga Kendeng.- Pertengahan February Gubernur Jateng mencabut ijin pabrik semen.- Hanya berkisar beberapa hari bulan Feb ruary itu juga ijin baru (yg pada dasarnya sama dengan sedikit modifikasi) dikeluarkan. ---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :TIDAK BEGITU dalam memandang masalah, ...! Pertama, TENTU kelangsungan KEHIDUPAN PETANI setempat harus TETAP dijamin bahkan bisa terangkat lebih baik, artinya kehidupan mereka sebagai PETANI kalau perlu diberi tanah disekitar dengan kondisi lebih baik! Dan masalah pengairan harus diperbaiki, ... itu kekuatiran petani setelah bangun pabrik semen, sumber air mereka hilang!; kedua, menuntut adanya jaminan pabrik semen ramah lingkungan, mengatasi pencemaran yang terjadi, ... Inilah yang seharusnya menjadi TUNTUTAN AKSI penduduk Kendeng! From: Tatiana LukmanSent: Thursday, March 23, 2017 5:44 PMTo: Chan CT ; Yahoogroups ; DISKUSI FORUM HLD ; GELORA_InCc: Jonathan Goeij ; Lusi.D ; Roeslan ; Rachmat Hadi-Soetjipto ; Daeng ; Gol ; Harry Singgih ; Mitri ; Lingkar Sitompul ; Ronggo A. ; Ajeg ; Farida Ishaja ; Marsiswo Dirgantoro ; Billy Gunadi ; writejohan@... ; indo1@... ; Karma I Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia] ; C. Manuputty ; octaviasyafarwati@... ; Oman Romana ; denise_zaitun@...Subject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen! Inilah reaksi orang yang sudah mendarah daging terobsesi dengan "pembangunan" model neoliberal, pembangunan kapitalis, semuanya harus pakai semen, beton dsbnya. Dia tidak mengerti petani be rani mempertaruhkan nyawanya karena mereka membela kelangsungan kehidupannya bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi juga untuk anak cucu dan hari depan rakyat dan bangsa. Dalam kamus kaum tani tidak ada kata "kebablasan" dalam aksi protesnya. Mereka mengerti dan tahu konsekwensi perjuangannya. Itulah bedanya dunianya orang pro kapitalis dan dunianya kaum tani, pandangan dan sikapnya pasti bertentangan 180 derajad. On Thursday, March 23, 2017 2:21 AM, Chan CT <sadar@...> wrote: Entah bagaimana satu perjuangan demi KEADILAN, KEMANUSIAAN itu seharusnya dilancarkan sebaik-baiknya! Saya merasa aksi-aksi menentang pabrik SEMEN di Kendeng/Rembang kebablasan dan berakibatkan seorang Srikandi jatuh korban! Sekarang berlanjut di Medan. Apa sesungguhnya yang harus ditentang dengan pabrik semen itu, padahal kenyataan SEMEN sangat dibutuhkan untuk pembangunan, ...! Apa jadinya kalau dimana-mana pabrik SEMEN itu ditentang dan diboikot beroperasi diseluruh Nusantara??? Bagaimana bisa mem bangun gedung, jalan, jembatan dll. kalau tidak ada semen, kecuali teknologi baru menemukan bahan lain yang lebih baik. Atau, ... ambil jalan paling mudah, IMPORT saja! Biar bangsa lain saja yang menghadapi pencemaran, kerusakan lingkungan dari pabrik SEMEN yang terjadi? Kalau saja masalah kerusakan lingkungan yang jadi masalah, kenapa TIDAK MENUNTUT pengusaha menghilangkan atau setidaknya memperkecil pencemaran, kerusakan lingkungan yang terjadi dengan pabrik SEMEN itu??? Jadi, BUKAN menentang dan menuntut pabrik semen itu dihentikan beroperasi! Saya perhatikan didaerah Kendeng sana adalah gunung berbatu, ... orang lokal semula membuatnya jadi batu-bata, itulah mata pencaharian kaum lelaki disana. Dan, karena pembangunan gedung akhirnya lebih banyak harus gunakan semen, tidak lagi dengan batu-bata, yaa, adalah perkembangan wajar yang terjadi, daerah gunung berbatu itu dibangun pabrik semen! Itulah yang juga terjadi didekat Shen Zhen yang saya kebetulan ketahui, dimana daerah pegunungan berbatu yang semula menghasilkan batu-bata, diakhir tahun 80-an berubah menjadi pabrik SEMEN! Hanya saja saya tida k tahu bagaimana mereka mengatasi polusi, pencemaran lingkungan yang terjadi dengan pabrik semen itu, ... yang PASTI penduduk lokal hidup cukup makmur dan sehat! Jadi, mestinya bukan menentang dan menuntut pabrik SEMEN itu berhenti, tapi menemukan SOLUSI terbaik dan MENUNTUT mengatasi polusi, pencemaran lingkungan yang terjadi! Sama halnya dengan pencemaran SAMPAH, berbau menyengat yang sangat tidak sedap dan dikuatirkan merusak kesehatan itu, karena lokasi pembuangan sampai diperhitungkan dalam 5 tahun kedepan akan penuh, jadi pemerintah HK harus mene ntukan dengan cepat wilayah baru pembuangan sampah, atau kembali membangun tungku pembakaran sampah yang lebih 20 tahun yl. dihentikan beroperasi, karena dituding membuat polusi itu! Saat dirundingkan di legislatif, disini ditentang, disana juga ditentang, TIDAK ada wakil wilayah yang mau menerima disekitarnya jadi tempat pembuangan sampah! Sementara belum bisa juga diputuskan, akhirnya Dept. Pekerjaan-Umum memutuskan, setiap rumah HARUS mengurangi sampah sedapat mungkin! Caranya? Pembuangan sampah harus gunakan kantong sampah khusus yang didapatkan dengan membayar, sesuai besar kecil kantong sampah itu! Itulah jalan keluar singkat, kalau disini ditentang, disana juga ditentang, sedang SAMPAH tidak mungkin dihentikan, ...! Bukan menemukan solusi terbaik mengatasi polusi SAMPAH yang terjadi, ... karena memang SAMPAH pasti terjadi dan harus ada pemecahannya!Salam,ChanCT From: Tatiana Lukman jetaimemucho1@... [GELORA45]Sent: Thursday, March 23, 2017 4:06 AM