Bung Chan, sampai sekarangpun Keputusan MA itu tidak pernah dijalankan. Yg 
dilakukan Gub Ganjar hanya abang2 lambe "menunda peresmian" itu saja tidak 
kurang tidak lebih, sedang perusahaan ya tetap saja mengantongin SK Gubernur 
dan tetap beroperasi seperti biasa. Bagaimana anda mengambil kesimpulan 
dibawah? berdasarkan apa? cuman berdasarkan keyakinan saja? sedang apa yg telah 
dilakukan selama ini mengakalin Keputusan MA.
 

 Seharusnya SK Gubernur itu benar2 dicabut, semua yg disyaratkan MA dipenuhi 
dulu, ajukan ke MA.
 

---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :

 Waaaduuuh, keputusan MA itu panjang banget, sampai 115 hal. Malas saya kalau 
disuruh pelajari sebegitu banyaknya! Hehehee, ...
 Tapi, dari gugatan yang diajukan jelas masalah yang diajukan memang pencemaran 
yang akan terjadi dengan pabrik semen dan rusaknya sumber air! Dan itulah yang 
hendak diselesaikan dengan penundaan peresmian pabrik semen Rembang dan Gub. 
Hanjar menghendaki para ahli yang pro dan kontra itu bisa berembuk dan 
mengeluarkan KESIMPULAN pemecahannya. Yaa, kita tunggu sajaq bagaimana 
kesimpulan mereka, juga tidak perlu buru-buru berprasangka mengakali keputusan 
MA, ...!
  
 Sumber air di Kendeng yang sangat terbatas itu, tentu perlu dipikirkan 
bagaimana menemukan sumber air lebih banyak dan baik, ... entah dengan 
membangun waduk atau menaikkan air sungai kedesa Kendeng, ... Ya, pemerintah 
yang harus turun tangan memecahkan masalah air yg dihadapi rakyatnya!
  
  
 Salam,
 ChanCT
  
  
 From: jonathangoeij@... [GELORA45]
 Sent: Monday, March 27, 2017 12:57 PM
 To: GELORA45@yahoogroups.com
 Subject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen!


  

   
Saya lihat Gubernur Ganjar tidak pernah menjalankan keputusan MA, hanya sekedar 
mengakalin/mengkadalin keputusan MA. Terbukti sampai sekarang-pun SK Gubernur 
tidak pernah betul2 dicabut, hanya akal2an, dinyatakan batal oleh MA langsung 
dikeluarkan SK Baru, dikritik kiri kanan kemudian SK Baru dicabut untuk 
kemudian dikeluarkan SK Super Baru. Dus sampai sekarang PT Semen Indonesia ya 
tetap mengantongin SK Gubernur yg berlaku yg pada dasarnya isinya sama saja 
sekedar modifikasi ala kadarnya. Ini khan namanya akal bulus yg cuman bisa 
dilakukan kunyuk2. 
  
 Saya memang punya salinan Keputusan MA itu yg dengan gampang bisa di download 
di website Mahkamah Agung 
https://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/df8fdd2e24a5061257ec52dfe1f7743a 
https://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/df8fdd2e24a5061257ec52dfe1f7743a 
scroll aja kebawah disana ada pilihan utk download.
  
 S aya sarankan sebelum melanjutkan diskusi anda baca2 dulu biar ngomongnya 
nggak ngelindur asal ngenyel ataupun hanya berdasarkan kepercayaan semua yg 
dilakukan pemerintah itu baik.
  
 

---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :

 Ooouuh, rupanya bung bisa dapatkan naskah keputusan MA itu selengkapnya, ya! 
Namun, dari komentar yang saya ajukan kemarin-kemarin itu, tentunya TIDAK 
BERARTI keputusan MA boleh saja diabaikan! TIDAK! Seengketa yang terjadi, 
kekuatiran sementara penduduk akan terjadi pencemaran dan kerusakan lingkungan 
yang terjadi itu, tentu HARUS DISELESAIKAN! Itulah sebab Gub. Ganjar menunda 
peresmian pabrik Semen dan memberikan KESEMPATAN para ahli, pro-kontra membuat 
KESIMPULAN ilmiah nya! Saya kira itulah jalan pemecahan yang cukup bijaksana 
dan TIDAK menyalahi keputusan MA!
  
 Penambangan gamping liar itu, membuktikan terjadi pencemaran dan kerusakkan 
lingkungan dalam kenyataan TIDAK ditgentang penduduk setempat! Dan saya yakin 
pencemaran pabrik semen yg dikatakan ramah lingkungan itu, sudah seharusnya 
pencemaran yang terjadi lebih kecil/sedikit ketimbang penambangan liar itu!
  
 Dan, ... ingat, sementara warga Rembang sendiri juga ada yang SETUJU dengan 
adanya PABRIK SEMEN disitu! Sedang kebutuhan SEMEN untuk pembangunan juga 
dibutuhkan lebih banyak di Nusantara ini, sekalipun kebutuhan SEMEN bagi petani 
setempat bisa dikatakan tidak, ...! Lalu, mana yang harus didahulukan dan 
TUNDUK? KEPENTINGAN sebagian kecil rakyat setempat atau RAKYAT Indonesia secara 
keseluruhan???
  
 Mengatakan kepentingan penduduk setempat harus TUNDUK, TIDAK BERARTI boleh 
saja diabaikan! TIDAK! Hendaknya kepentingan rakyat setempat, TETAP harus 
ditemukan jalan pemecahan terbaik! Jangan sampai terjadi taraf hidup nya 
merosot akibat pabrik SEMEN disitu. Sebaliknya, pemerintah harus bisa menjamin 
meningkatkan kesejahteraan rakyat setempat lebih baik dan lebih sehat dengan 
adanya pabrik semen disitu! Mestinya, inilah yang dijadikan TUNTUTAN PETANI 
Rembang, ... bukan tolak pabrik semen disitu!
  
 Salam,
 ChanCT
  
  
 From: jonathangoeij@... [GELORA45]
 Sent: Monday, March 27, 2017 12:41 AM
 To: GELORA45@yahoogroups.com
 Subject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen!


  

   
Bagaimana bukan jawaban, bukankah waktu MA mengeluarkan putusan 99 PK/TUN/2016 
tgl 5 Okt 2016 pabrik itu juga sudah atau setidaknya hampir jadi. Tentang 
penambangan gamping liar itu lain lagi ceritanya, jangan dicampur adukkan. 
Apakah karena adanya penambangan gamping liar itu terus anda anggap Keputusan 
MA itu kentut yg tidak perlu dipatuhi? 
  
 Dalam negara penganut Trias Politica seperti Indonesia hukum adalah panglima,  
dalam kasus sengketa antara warga biasa tak berdaya melawan pemerintah yang 
berkuasa besar harapan satu2nya warga terletak pada pengadilan. Bila kemudian 
pengadilan-pun tidak dianggap maka yg tersisa adalah tirani, kekuasaan absolut. 
Apakah hal ini yang anda inginkan? 
  
 Untuk menjawab concern anda tentang pentingnya pabrik semen pada pembangunan 
nasional saya kutipkan dari bagian pertimbangan MA ts b:
  
 "Bahwa meskipun pembangunan nasional hendak menciptakan suatu kondisi sehingga 
setiap warga masyarakat dapat menikmati suasana serta iklim ketertiban dan 
kepastian hukum yang berintikan keadilan, dalam pelaksanaannya ada kemungkinan 
timbul benturan kepentingan, perselisihan, atau sengketa antara Badan atau 
Pejabat Tata Usaha Negara dengan warga masyarakat yang dapat merugikan atau 
menghambat jalannya pembangunan nasional" 
  
 Dan memang kita lihat adanya sengketa antara warga Kendeng dengan Gubernur, 
dan untuk mengatasi sengketa itulah penyelesaiannya dipengadilan:
  
 "Bahwa untuk menyelesaikan sengketa tersebut diperlukan adanya Peradilan Tata 
Usaha Negara yang mampu menegakkan keadilan, kebenaran, ketertiban, dan 
kepastian hukum, sehingga dapat memberikan pengayoman kepada masyarakat, 
khususnya dalam hubungan antara Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara dengan 
masyarakat".



---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :

 Itu bukan jawaban, ... karena kenyataan yang harus dihadapi adalah pabrik 
SEMEN itu sudah jadi dan sebagian rakyat menentang! Padahal kenyataan lain 
dilapangan, 56 pengusaha sudah melakukan penambangan gamping secara liar/gelap 
dan, ... itu tidak dilarang dan tidak ada yang menentang selama puluhan tahun 
ini!
  
  
  
 From: jonathangoeij@... [GELORA45]
 Sent: Sunday, March 26, 2017 11:24 AM
 To: GELORA45@yahoogroups.com
 Subject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen!


  

   
Pemecahannya sederhana saja, pada dasarnya telah diadili dan ditinjau Mahkamah 
Agung, patuhi Keputusan Mahkamah Agung.
 

---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :

 Bung Goei, ... bung TIDAK mengajukan jalan keluar terbaik dengan adanya 
kontradiksi yang saya ajukan, disatu pihak SEMEN dibutuhkan dan dipihak lain 
kehidupan RAKYAT Kendeng bisa lebih baik! Saya berpendapat, kita tidak usah 
mempersoalkan kronologi rinci ijin pabrik semen Rembang itu, tidak PENTING dan 
kita bisa terbelok oleh pemberitaan yang tidak akurat! Bukankah kenyataan Gub. 
Ganjar juga sudah menyatakan peresmian pabrik semen DITUNDA dahulu, sementara 
ahli-ahli masalah pencemaran lingkungan yang pro-kontra itu meneruskan 
perdebatannya dan bisa mengambil KESIMPULAN ilmiah!
  
 Bagi saya yang lebih PENTING, kesejahteraan dan kesehatan rakyat, khususnya 
disekitar pabrik semen itu bisa terangkat lebih baik kalau memang harus ada 
pabrik semen itu! Jangan sampai terjadi sebaliknya lebih menderita apalagi 
belum apa-apa sudah jatuh korban dengan lancarkan aksi-aksinya! Itu saja, ...
  
 Salam,
 ChanCT
  
  
 From: Jonathan Goeij
 Sent: Saturday, March 25, 2017 11:15 PM
 To: Chan CT ; GELORA45@yahoogroups.com ; Tatiana
 Subject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen!


  

 Bung Chan coba anda terangkan bagaimana bisa anda katakan "tentu Gub. Ganjar 
terakhir ini menentukan pabrik Semen itu boleh beroperasi sudah ada jalan 
pemecahan masalah pencemaran yang terjadi" padahal jarak pencabutan ijin dengan 
dikeluarkannya ijin baru hanya beberapa hari. Apa yg membuat anda yakin?
  
 kutipan:
 Bung Chan, saya rasa omongan anda itu kosong belaka hanya sekedar basa basi. 
Dari timeline yg ada juga sudah terlihat tidak ada perubahan ataupun jaminan 
tidak akan ada pencemaran lingkungan, mata-air2 itu ya tetap akan tercemar.
 - Pertengahan January MA memenangkan warga Kendeng.
 - Pertengahan February Gubernur Jateng mencabut ijin pabrik semen.
 - Hanya berkisar beberapa hari bulan Feb ruary itu juga ijin baru (yg pada 
dasarnya sama dengan sedikit modifikasi) dikeluarkan.
  

 On Friday, March 24, 2017 7:30 PM, Chan CT <sadar@...> wrote:



 Aacch, ... ini NAMPAK JELAS komentar orang2 yang TIDAK BERHASIL menangkap apa 
yang diutarakan orang lain, dan, ... semua dipersepsikan sesuai dengan 
pemikiran, perasaan dan kesimpulan subjektive yang sudah terlebih dahulu ada 
dikepalanya! Dengan serampangan orang dituding pembela konglomerat, ... tidak 
berpihak rakyat jelata yang berjuang untuk HIDUP dan KEADILAN! Padahal, ... 
saya baru saja tahu, ternyata pabrik Semen yang dibangun di Kendeng itu BUMN!
  
 Lalu, ... dengan gampang2an menuding saya hanya pembela Jokowi, dan masalah 
HUKUM bisa saja di-twist! Hehehee, ... Padahal kalau membaca dengan sedikit 
teliti saja apa yang sudah saya ajukan dengan jelas itu, anak SR juga bisa 
mengerti maksud saya sesungguhnya! Yaitu, menemukan jalan keluar yang terbaik 
kontradiksi yang dihadapi, disatu pihak SEMEN dibutuhkan untuk pembangunan dan 
dipihak lain kehidupan RAKYAT Desa Kendeng harus diperhatikan dan masalah 
pencemaran HARUS terpecahkan!
  
 Kalau saja keputusan MA tahun yl. mencabut ijin pabrik Semen di Rembang itu 
karena dianggap merusak lingkungan, ... tentu Gub. Ganjar terakhir ini 
menentukan pabrik Semen itu boleh beroperasi sudah ada jalan pemecahan masalah 
pencemaran yang terjadi. Dan, ... kalau saja penduduk Kendeng masih merasa 
BELUM terpecahkan, merasa pencemaran masih terjadi, atau BELUM ada jaminan apa 
yang dinyatakan, yaa, yang diajukan sebagai TUNTUTAN aksi mereka BUKTIKAN 
dahulu! Bukan TOLAK pabrik SEMEN!
  
 Lalu, apa yang akan terjadi kalau Gub Jateng Ganjar sudah kembali memulihkan 
ijin pabrik Semen, dengan perbaikan yang dilakukan, sedang Jokowi selaku 
Presiden secara serampangan TETAP menentang??? Dan begitu baru dikatakan 
membela dan berpihak pada RAKYAT? Kalau dilempar kembali pada Gub.Ganjar jadi 
membela konglomerat, oouh bukan, ... keputusan Gub. hanya membela BUMN??? Lalu, 
kalau kebutuhan SEMEN sudah lebih mendesak untuk pembangunan infrastruktur yang 
harus dijalankan, ... bukan membela kepentingan RAKYAT dan NEGARA? Lalu? Ambil 
saja jalan gampang, tetap IMPORT saja! Atau HENTIKAN saja semua program 
pembangunan, ... begitu jalan pikiran kalian!
  
 Sekarang coba perhatikan, dan bandingkan usaha kerja perseorangan yang selama 
ini dikerjakan penduduk Kendeng (kaum lelaki) dalam menambang gamping untuk 
membuat batu-bata apakah poencemaran yang terjadi lebih baik dari PABRIK 
SEMEN??? Kalau saja kenyataan pencemaran yang terjadi dengan pabrik semen jauh 
lebih baik, bukankah JUGA HARUS ditemukan jalan kaluar yang baik bagi kaum 
lelaki yang akan kehilangan mata-pencahariannya? Lalu, untuk kelangsungan HIDUP 
penduduk Kendeng lebih baik, kenapa tidak berpikir menemukan tanah ladang 
disekitar yang lebih baik sebgagai GANTI tanah-tandus yang dibangun pabrik atau 
bahkan tanah sekitar pabrik yang PASTI akan tercemar itu!
  
  
 Salam,
 ChanCT
  
  
 From: jonathangoeij@... [GELORA45]
 Sent: Saturday, March 25, 2017 8:28 AM
 To: GELORA45@yahoogroups.com
 Subject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen!


  

 

  
Kelihatannya beliau nderek penguasa atau dalam hal ini nderek Jokowi, terlihat 
begitu mengetahui rencananya Jokowi akan meresmikan pabrik semen itu bulan 
depan maka nada pembicaraan sudah berubah lagi.

Masalah supremasi hukum bagi beliau kelihatannya masa bodoh amat, bisa di-twist 
sedikitlah.   
 Btw PT Semen Indonesia tbk itu BUMN, jadi sebenarnya keputusan akhir ditangan 
Presiden melalui Menteri BUMN sebagai kuasa pemegang saham dominan.
 

---In GELORA45@yahoogroups.com, <jetaimemucho1@...> wrote :

 Emangnya anda baru tahu kalau omongan si Chan selalu KOSONG? Dan selalu 
menunjukkan kecongkakan!!! Sok tahu! Lebih tahu dari pada massa yang berjuang 
di lapangan kongkrit!! Ketika soal buruh migran juga begitu. Chan merasa lebih 
tahu apa yang SEHARUSNYA dituntut oleh buruh migran. Sekarang kembali dia 
menunjukkan kesombongannya. Dia merasa lebih tahu dari pada kaum tani dan 
komunitas Kendeng! Dia selalu merasa tuntutan massa BERLEBIHAN, TERLALU TINGGI, 
KEBABLASAN, TAK SESUAI DENGAN KEKUATANNYA. Chan tidak akan pernah mengerti 
perjuangan massa, karena dia tidak berada dipihak massa, dia selalu ada di 
pihak pengusaha, pemodal dan penguasa!!! Maka logikanyapun sudah terbalik. Dia 
tidak akan bisa mengikuti dan mengerti logika massa yang berjuang kongkrit 
memperjuangkan kelangsungan hidupnya. Bagi dia modal pertama-tama harus 
diselamatkan.....kalau bisa diperbaikilah sedikit-se dikit di sana sini untuk 
menghibur orang yang protes....tapi jangan ditolak pertambagannya dan 
pabriknya... sayang dong modal yang sudah dikeluarkan!!! Pengusaha tidak boleh 
rugi!! Itulah logikanya!! 
 
  
  




 


 On Thursday, March 23, 2017 4:01 PM, "Jonathan Goeij jonathangoeij@... 
[GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com> wrote:


   
  
 Bung Chan, saya rasa omongan anda itu kosong belaka hanya sekedar basa basi. 
Dari timeline yg ada juga sudah terlihat tidak ada perubahan ataupun jaminan 
tidak akan ada pencemaran lingkungan, mata-air2 itu ya tetap akan tercemar.
 - Pertengahan January MA memenangkan warga Kendeng.
 - Pertengahan February Gubernur Jateng mencabut ijin pabrik semen.
 - Hanya berkisar beberapa hari bulan Feb ruary itu juga ijin baru (yg pada 
dasarnya sama dengan sedikit modifikasi) dikeluarkan.
  
 ---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :


 TIDAK BEGITU dalam memandang masalah, ...! Pertama, TENTU kelangsungan 
KEHIDUPAN PETANI setempat harus TETAP dijamin bahkan bisa terangkat lebih baik, 
artinya kehidupan mereka sebagai PETANI kalau perlu diberi tanah disekitar 
dengan kondisi lebih baik! Dan masalah pengairan harus diperbaiki, ... itu 
kekuatiran petani setelah bangun pabrik semen, sumber air mereka hilang!; 
kedua, menuntut adanya jaminan pabrik semen ramah lingkungan, mengatasi 
pencemaran yang terjadi, ... Inilah yang seharusnya menjadi TUNTUTAN AKSI 
penduduk Kendeng!
  
  
  
  
 From: Tatiana Lukman
 Sent: Thursday, March 23, 2017 5:44 PM
 To: Chan CT ; Yahoogroups ; DISKUSI FORUM HLD ; GELORA_In
 Cc: Jonathan Goeij ; Lusi.D ; Roeslan ; Rachmat Hadi-Soetjipto ; Daeng ; Gol ; 
Harry Singgih ; Mitri ; Lingkar Sitompul ; Ronggo A. ; Ajeg ; Farida Ishaja ; 
Marsiswo Dirgantoro ; Billy Gunadi ; writejohan@... ; indo1@... ; Karma I 
Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia] ; C. Manuputty ; 
octaviasyafarwati@... ; Oman Romana ; denise_zaitun@...
 Subject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen!


  

 Inilah reaksi orang yang sudah mendarah daging terobsesi dengan "pembangunan" 
model neoliberal, pembangunan kapitalis, semuanya harus pakai semen, beton 
dsbnya. Dia tidak mengerti petani be rani mempertaruhkan nyawanya karena mereka 
membela kelangsungan kehidupannya bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi juga 
untuk anak cucu dan hari depan rakyat dan bangsa. Dalam kamus kaum tani tidak 
ada kata "kebablasan" dalam aksi protesnya. Mereka mengerti dan tahu 
konsekwensi perjuangannya. Itulah bedanya dunianya orang pro kapitalis dan 
dunianya kaum tani, pandangan dan sikapnya pasti bertentangan 180 derajad.
 


 On Thursday, March 23, 2017 2:21 AM, Chan CT <sadar@...> wrote:



 Entah bagaimana satu perjuangan demi KEADILAN, KEMANUSIAAN itu seharusnya 
dilancarkan sebaik-baiknya! Saya merasa aksi-aksi menentang pabrik SEMEN di 
Kendeng/Rembang kebablasan dan berakibatkan seorang Srikandi jatuh korban! 
Sekarang berlanjut di Medan. Apa sesungguhnya yang harus ditentang dengan 
pabrik semen itu, padahal kenyataan SEMEN sangat dibutuhkan untuk pembangunan, 
...! Apa jadinya kalau dimana-mana pabrik SEMEN itu ditentang dan diboikot 
beroperasi diseluruh Nusantara??? Bagaimana bisa mem bangun gedung, jalan, 
jembatan dll. kalau tidak ada semen, kecuali teknologi baru menemukan bahan 
lain yang lebih baik. Atau, ... ambil jalan paling mudah, IMPORT saja! Biar 
bangsa lain saja yang menghadapi pencemaran, kerusakan lingkungan dari pabrik 
SEMEN yang terjadi?
  
 Kalau saja masalah kerusakan lingkungan yang jadi masalah, kenapa TIDAK 
MENUNTUT pengusaha menghilangkan atau setidaknya memperkecil pencemaran, 
kerusakan lingkungan yang terjadi dengan pabrik SEMEN itu??? Jadi, BUKAN 
menentang dan menuntut pabrik semen itu dihentikan beroperasi!
  
 Saya perhatikan didaerah Kendeng sana adalah gunung berbatu, ... orang lokal 
semula membuatnya jadi batu-bata, itulah mata pencaharian kaum lelaki disana. 
Dan, karena pembangunan gedung akhirnya lebih banyak harus gunakan semen, tidak 
lagi dengan batu-bata, yaa, adalah perkembangan wajar yang terjadi, daerah 
gunung berbatu itu dibangun pabrik semen! Itulah yang juga terjadi didekat Shen 
Zhen yang saya kebetulan ketahui, dimana daerah pegunungan berbatu yang semula 
menghasilkan batu-bata, diakhir tahun 80-an berubah menjadi pabrik SEMEN! Hanya 
saja saya tida k tahu bagaimana mereka mengatasi polusi, pencemaran lingkungan 
yang terjadi dengan pabrik semen itu, ... yang PASTI penduduk lokal hidup cukup 
makmur dan sehat! Jadi, mestinya bukan menentang dan menuntut pabrik SEMEN itu 
berhenti, tapi menemukan SOLUSI terbaik dan MENUNTUT mengatasi polusi, 
pencemaran lingkungan yang terjadi!
  
 Sama halnya dengan pencemaran SAMPAH, berbau menyengat yang sangat tidak sedap 
dan dikuatirkan merusak kesehatan itu, karena lokasi pembuangan sampai 
diperhitungkan dalam 5 tahun kedepan akan penuh, jadi pemerintah HK harus mene 
ntukan dengan cepat wilayah baru pembuangan sampah, atau kembali membangun 
tungku pembakaran sampah yang lebih 20 tahun yl. dihentikan beroperasi, karena 
dituding membuat polusi itu! Saat dirundingkan di legislatif, disini ditentang, 
disana juga ditentang, TIDAK ada wakil wilayah yang mau menerima disekitarnya 
jadi tempat pembuangan sampah! Sementara belum bisa juga diputuskan, akhirnya 
Dept. Pekerjaan-Umum memutuskan, setiap rumah HARUS mengurangi sampah sedapat 
mungkin! Caranya? Pembuangan sampah harus gunakan kantong sampah khusus yang 
didapatkan dengan membayar, sesuai besar kecil kantong sampah itu! Itulah jalan 
keluar singkat, kalau disini ditentang, disana juga ditentang, sedang SAMPAH 
tidak mungkin dihentikan, ...! Bukan menemukan solusi terbaik mengatasi polusi 
SAMPAH yang terjadi, ... karena memang SAMPAH pasti terjadi dan harus ada 
pemecahannya!
 
 Salam,
 ChanCT
  
  
 From: Tatiana Lukman jetaimemucho1@... [GELORA45]
 Sent: Thursday, March 23, 2017 4:06 AM
 To: Yahoogroups ; DISKUSI FORUM HLD ; GELORA_In
 Cc: Jonathan Goeij ; Lusi.D ; Roeslan ; Rachmat Hadi-Soetjipto ; Daeng ; Gol ; 
Harry Singgih ; Mitri ; Lingkar Sitompul ; Rong go A. ; Ajeg ; Farida Ishaja ; 
Marsiswo Dirgantoro ; Billy Gunadi ; writejohan@... ; indo1@... ; Karma I 
Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia] ; C. Manuputty ; 
octaviasyafarwati@... ; Oman Romana ; denise_zaitun@...
 Subject: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen!


  

 
  
 Medan Ikut Dipasung Semen!
 HENTIKAN PEMBANGUNAN PABRIK SEMEN DI REMBANG!
 Permasalahan pembangunan pabrik semen di Rembang semakin menampakkan watak 
anti rakyat dari pemerintahan baik di tingkat pusat maupun daerah. Jokowi dan 
Ganjar Pranowo tidak menunjukkan itikad baiknya untuk menghentikan pembangunan 
pabrik semen tersebut yang bermasalah secara ekologis, hukum, ekonomi. Atas 
dasar itu, FMN Cabang Medan akan melaksanakan dan mengajak kawan-kawan dalam 
AKSI DIAM DAN COR KAKI sebagai bentuk dukungan terhadap petani-petani kendeng 
dan kecaman terhadap pemerintahan yang bersikeras melanjutkan pembang unan.
 
(Message over 64 KB, truncated)
































































Kirim email ke