Bung Chan, sampai sekarangpun Keputusan MA itu tidak pernah dijalankan. Yg dilakukan Gub Ganjar hanya abang2 lambe "menunda peresmian" itu saja tidak kurang tidak lebih, sedang perusahaan ya tetap saja mengantongin SK Gubernur dan tetap beroperasi seperti biasa. Bagaimana anda mengambil kesimpulan dibawah? berdasarkan apa? cuman berdasarkan keyakinan saja? sedang apa yg telah dilakukan selama ini mengakalin Keputusan MA.
Seharusnya SK Gubernur itu benar2 dicabut, semua yg disyaratkan MA dipenuhi dulu, ajukan ke MA. ---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote : Waaaduuuh, keputusan MA itu panjang banget, sampai 115 hal. Malas saya kalau disuruh pelajari sebegitu banyaknya! Hehehee, ... Tapi, dari gugatan yang diajukan jelas masalah yang diajukan memang pencemaran yang akan terjadi dengan pabrik semen dan rusaknya sumber air! Dan itulah yang hendak diselesaikan dengan penundaan peresmian pabrik semen Rembang dan Gub. Hanjar menghendaki para ahli yang pro dan kontra itu bisa berembuk dan mengeluarkan KESIMPULAN pemecahannya. Yaa, kita tunggu sajaq bagaimana kesimpulan mereka, juga tidak perlu buru-buru berprasangka mengakali keputusan MA, ...! Sumber air di Kendeng yang sangat terbatas itu, tentu perlu dipikirkan bagaimana menemukan sumber air lebih banyak dan baik, ... entah dengan membangun waduk atau menaikkan air sungai kedesa Kendeng, ... Ya, pemerintah yang harus turun tangan memecahkan masalah air yg dihadapi rakyatnya! Salam, ChanCT From: jonathangoeij@... [GELORA45] Sent: Monday, March 27, 2017 12:57 PM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen! Saya lihat Gubernur Ganjar tidak pernah menjalankan keputusan MA, hanya sekedar mengakalin/mengkadalin keputusan MA. Terbukti sampai sekarang-pun SK Gubernur tidak pernah betul2 dicabut, hanya akal2an, dinyatakan batal oleh MA langsung dikeluarkan SK Baru, dikritik kiri kanan kemudian SK Baru dicabut untuk kemudian dikeluarkan SK Super Baru. Dus sampai sekarang PT Semen Indonesia ya tetap mengantongin SK Gubernur yg berlaku yg pada dasarnya isinya sama saja sekedar modifikasi ala kadarnya. Ini khan namanya akal bulus yg cuman bisa dilakukan kunyuk2. Saya memang punya salinan Keputusan MA itu yg dengan gampang bisa di download di website Mahkamah Agung https://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/df8fdd2e24a5061257ec52dfe1f7743a https://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/df8fdd2e24a5061257ec52dfe1f7743a scroll aja kebawah disana ada pilihan utk download. S aya sarankan sebelum melanjutkan diskusi anda baca2 dulu biar ngomongnya nggak ngelindur asal ngenyel ataupun hanya berdasarkan kepercayaan semua yg dilakukan pemerintah itu baik. ---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote : Ooouuh, rupanya bung bisa dapatkan naskah keputusan MA itu selengkapnya, ya! Namun, dari komentar yang saya ajukan kemarin-kemarin itu, tentunya TIDAK BERARTI keputusan MA boleh saja diabaikan! TIDAK! Seengketa yang terjadi, kekuatiran sementara penduduk akan terjadi pencemaran dan kerusakan lingkungan yang terjadi itu, tentu HARUS DISELESAIKAN! Itulah sebab Gub. Ganjar menunda peresmian pabrik Semen dan memberikan KESEMPATAN para ahli, pro-kontra membuat KESIMPULAN ilmiah nya! Saya kira itulah jalan pemecahan yang cukup bijaksana dan TIDAK menyalahi keputusan MA! Penambangan gamping liar itu, membuktikan terjadi pencemaran dan kerusakkan lingkungan dalam kenyataan TIDAK ditgentang penduduk setempat! Dan saya yakin pencemaran pabrik semen yg dikatakan ramah lingkungan itu, sudah seharusnya pencemaran yang terjadi lebih kecil/sedikit ketimbang penambangan liar itu! Dan, ... ingat, sementara warga Rembang sendiri juga ada yang SETUJU dengan adanya PABRIK SEMEN disitu! Sedang kebutuhan SEMEN untuk pembangunan juga dibutuhkan lebih banyak di Nusantara ini, sekalipun kebutuhan SEMEN bagi petani setempat bisa dikatakan tidak, ...! Lalu, mana yang harus didahulukan dan TUNDUK? KEPENTINGAN sebagian kecil rakyat setempat atau RAKYAT Indonesia secara keseluruhan??? Mengatakan kepentingan penduduk setempat harus TUNDUK, TIDAK BERARTI boleh saja diabaikan! TIDAK! Hendaknya kepentingan rakyat setempat, TETAP harus ditemukan jalan pemecahan terbaik! Jangan sampai terjadi taraf hidup nya merosot akibat pabrik SEMEN disitu. Sebaliknya, pemerintah harus bisa menjamin meningkatkan kesejahteraan rakyat setempat lebih baik dan lebih sehat dengan adanya pabrik semen disitu! Mestinya, inilah yang dijadikan TUNTUTAN PETANI Rembang, ... bukan tolak pabrik semen disitu! Salam, ChanCT From: jonathangoeij@... [GELORA45] Sent: Monday, March 27, 2017 12:41 AM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen! Bagaimana bukan jawaban, bukankah waktu MA mengeluarkan putusan 99 PK/TUN/2016 tgl 5 Okt 2016 pabrik itu juga sudah atau setidaknya hampir jadi. Tentang penambangan gamping liar itu lain lagi ceritanya, jangan dicampur adukkan. Apakah karena adanya penambangan gamping liar itu terus anda anggap Keputusan MA itu kentut yg tidak perlu dipatuhi? Dalam negara penganut Trias Politica seperti Indonesia hukum adalah panglima, dalam kasus sengketa antara warga biasa tak berdaya melawan pemerintah yang berkuasa besar harapan satu2nya warga terletak pada pengadilan. Bila kemudian pengadilan-pun tidak dianggap maka yg tersisa adalah tirani, kekuasaan absolut. Apakah hal ini yang anda inginkan? Untuk menjawab concern anda tentang pentingnya pabrik semen pada pembangunan nasional saya kutipkan dari bagian pertimbangan MA ts b: "Bahwa meskipun pembangunan nasional hendak menciptakan suatu kondisi sehingga setiap warga masyarakat dapat menikmati suasana serta iklim ketertiban dan kepastian hukum yang berintikan keadilan, dalam pelaksanaannya ada kemungkinan timbul benturan kepentingan, perselisihan, atau sengketa antara Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara dengan warga masyarakat yang dapat merugikan atau menghambat jalannya pembangunan nasional" Dan memang kita lihat adanya sengketa antara warga Kendeng dengan Gubernur, dan untuk mengatasi sengketa itulah penyelesaiannya dipengadilan: "Bahwa untuk menyelesaikan sengketa tersebut diperlukan adanya Peradilan Tata Usaha Negara yang mampu menegakkan keadilan, kebenaran, ketertiban, dan kepastian hukum, sehingga dapat memberikan pengayoman kepada masyarakat, khususnya dalam hubungan antara Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara dengan masyarakat". ---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote : Itu bukan jawaban, ... karena kenyataan yang harus dihadapi adalah pabrik SEMEN itu sudah jadi dan sebagian rakyat menentang! Padahal kenyataan lain dilapangan, 56 pengusaha sudah melakukan penambangan gamping secara liar/gelap dan, ... itu tidak dilarang dan tidak ada yang menentang selama puluhan tahun ini! From: jonathangoeij@... [GELORA45] Sent: Sunday, March 26, 2017 11:24 AM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen! Pemecahannya sederhana saja, pada dasarnya telah diadili dan ditinjau Mahkamah Agung, patuhi Keputusan Mahkamah Agung. ---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote : Bung Goei, ... bung TIDAK mengajukan jalan keluar terbaik dengan adanya kontradiksi yang saya ajukan, disatu pihak SEMEN dibutuhkan dan dipihak lain kehidupan RAKYAT Kendeng bisa lebih baik! Saya berpendapat, kita tidak usah mempersoalkan kronologi rinci ijin pabrik semen Rembang itu, tidak PENTING dan kita bisa terbelok oleh pemberitaan yang tidak akurat! Bukankah kenyataan Gub. Ganjar juga sudah menyatakan peresmian pabrik semen DITUNDA dahulu, sementara ahli-ahli masalah pencemaran lingkungan yang pro-kontra itu meneruskan perdebatannya dan bisa mengambil KESIMPULAN ilmiah! Bagi saya yang lebih PENTING, kesejahteraan dan kesehatan rakyat, khususnya disekitar pabrik semen itu bisa terangkat lebih baik kalau memang harus ada pabrik semen itu! Jangan sampai terjadi sebaliknya lebih menderita apalagi belum apa-apa sudah jatuh korban dengan lancarkan aksi-aksinya! Itu saja, ... Salam, ChanCT From: Jonathan Goeij Sent: Saturday, March 25, 2017 11:15 PM To: Chan CT ; GELORA45@yahoogroups.com ; Tatiana Subject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen! Bung Chan coba anda terangkan bagaimana bisa anda katakan "tentu Gub. Ganjar terakhir ini menentukan pabrik Semen itu boleh beroperasi sudah ada jalan pemecahan masalah pencemaran yang terjadi" padahal jarak pencabutan ijin dengan dikeluarkannya ijin baru hanya beberapa hari. Apa yg membuat anda yakin? kutipan: Bung Chan, saya rasa omongan anda itu kosong belaka hanya sekedar basa basi. Dari timeline yg ada juga sudah terlihat tidak ada perubahan ataupun jaminan tidak akan ada pencemaran lingkungan, mata-air2 itu ya tetap akan tercemar. - Pertengahan January MA memenangkan warga Kendeng. - Pertengahan February Gubernur Jateng mencabut ijin pabrik semen. - Hanya berkisar beberapa hari bulan Feb ruary itu juga ijin baru (yg pada dasarnya sama dengan sedikit modifikasi) dikeluarkan. On Friday, March 24, 2017 7:30 PM, Chan CT <sadar@...> wrote: Aacch, ... ini NAMPAK JELAS komentar orang2 yang TIDAK BERHASIL menangkap apa yang diutarakan orang lain, dan, ... semua dipersepsikan sesuai dengan pemikiran, perasaan dan kesimpulan subjektive yang sudah terlebih dahulu ada dikepalanya! Dengan serampangan orang dituding pembela konglomerat, ... tidak berpihak rakyat jelata yang berjuang untuk HIDUP dan KEADILAN! Padahal, ... saya baru saja tahu, ternyata pabrik Semen yang dibangun di Kendeng itu BUMN! Lalu, ... dengan gampang2an menuding saya hanya pembela Jokowi, dan masalah HUKUM bisa saja di-twist! Hehehee, ... Padahal kalau membaca dengan sedikit teliti saja apa yang sudah saya ajukan dengan jelas itu, anak SR juga bisa mengerti maksud saya sesungguhnya! Yaitu, menemukan jalan keluar yang terbaik kontradiksi yang dihadapi, disatu pihak SEMEN dibutuhkan untuk pembangunan dan dipihak lain kehidupan RAKYAT Desa Kendeng harus diperhatikan dan masalah pencemaran HARUS terpecahkan! Kalau saja keputusan MA tahun yl. mencabut ijin pabrik Semen di Rembang itu karena dianggap merusak lingkungan, ... tentu Gub. Ganjar terakhir ini menentukan pabrik Semen itu boleh beroperasi sudah ada jalan pemecahan masalah pencemaran yang terjadi. Dan, ... kalau saja penduduk Kendeng masih merasa BELUM terpecahkan, merasa pencemaran masih terjadi, atau BELUM ada jaminan apa yang dinyatakan, yaa, yang diajukan sebagai TUNTUTAN aksi mereka BUKTIKAN dahulu! Bukan TOLAK pabrik SEMEN! Lalu, apa yang akan terjadi kalau Gub Jateng Ganjar sudah kembali memulihkan ijin pabrik Semen, dengan perbaikan yang dilakukan, sedang Jokowi selaku Presiden secara serampangan TETAP menentang??? Dan begitu baru dikatakan membela dan berpihak pada RAKYAT? Kalau dilempar kembali pada Gub.Ganjar jadi membela konglomerat, oouh bukan, ... keputusan Gub. hanya membela BUMN??? Lalu, kalau kebutuhan SEMEN sudah lebih mendesak untuk pembangunan infrastruktur yang harus dijalankan, ... bukan membela kepentingan RAKYAT dan NEGARA? Lalu? Ambil saja jalan gampang, tetap IMPORT saja! Atau HENTIKAN saja semua program pembangunan, ... begitu jalan pikiran kalian! Sekarang coba perhatikan, dan bandingkan usaha kerja perseorangan yang selama ini dikerjakan penduduk Kendeng (kaum lelaki) dalam menambang gamping untuk membuat batu-bata apakah poencemaran yang terjadi lebih baik dari PABRIK SEMEN??? Kalau saja kenyataan pencemaran yang terjadi dengan pabrik semen jauh lebih baik, bukankah JUGA HARUS ditemukan jalan kaluar yang baik bagi kaum lelaki yang akan kehilangan mata-pencahariannya? Lalu, untuk kelangsungan HIDUP penduduk Kendeng lebih baik, kenapa tidak berpikir menemukan tanah ladang disekitar yang lebih baik sebgagai GANTI tanah-tandus yang dibangun pabrik atau bahkan tanah sekitar pabrik yang PASTI akan tercemar itu! Salam, ChanCT From: jonathangoeij@... [GELORA45] Sent: Saturday, March 25, 2017 8:28 AM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen! Kelihatannya beliau nderek penguasa atau dalam hal ini nderek Jokowi, terlihat begitu mengetahui rencananya Jokowi akan meresmikan pabrik semen itu bulan depan maka nada pembicaraan sudah berubah lagi. Masalah supremasi hukum bagi beliau kelihatannya masa bodoh amat, bisa di-twist sedikitlah. Btw PT Semen Indonesia tbk itu BUMN, jadi sebenarnya keputusan akhir ditangan Presiden melalui Menteri BUMN sebagai kuasa pemegang saham dominan. ---In GELORA45@yahoogroups.com, <jetaimemucho1@...> wrote : Emangnya anda baru tahu kalau omongan si Chan selalu KOSONG? Dan selalu menunjukkan kecongkakan!!! Sok tahu! Lebih tahu dari pada massa yang berjuang di lapangan kongkrit!! Ketika soal buruh migran juga begitu. Chan merasa lebih tahu apa yang SEHARUSNYA dituntut oleh buruh migran. Sekarang kembali dia menunjukkan kesombongannya. Dia merasa lebih tahu dari pada kaum tani dan komunitas Kendeng! Dia selalu merasa tuntutan massa BERLEBIHAN, TERLALU TINGGI, KEBABLASAN, TAK SESUAI DENGAN KEKUATANNYA. Chan tidak akan pernah mengerti perjuangan massa, karena dia tidak berada dipihak massa, dia selalu ada di pihak pengusaha, pemodal dan penguasa!!! Maka logikanyapun sudah terbalik. Dia tidak akan bisa mengikuti dan mengerti logika massa yang berjuang kongkrit memperjuangkan kelangsungan hidupnya. Bagi dia modal pertama-tama harus diselamatkan.....kalau bisa diperbaikilah sedikit-se dikit di sana sini untuk menghibur orang yang protes....tapi jangan ditolak pertambagannya dan pabriknya... sayang dong modal yang sudah dikeluarkan!!! Pengusaha tidak boleh rugi!! Itulah logikanya!! On Thursday, March 23, 2017 4:01 PM, "Jonathan Goeij jonathangoeij@... [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com> wrote: Bung Chan, saya rasa omongan anda itu kosong belaka hanya sekedar basa basi. Dari timeline yg ada juga sudah terlihat tidak ada perubahan ataupun jaminan tidak akan ada pencemaran lingkungan, mata-air2 itu ya tetap akan tercemar. - Pertengahan January MA memenangkan warga Kendeng. - Pertengahan February Gubernur Jateng mencabut ijin pabrik semen. - Hanya berkisar beberapa hari bulan Feb ruary itu juga ijin baru (yg pada dasarnya sama dengan sedikit modifikasi) dikeluarkan. ---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote : TIDAK BEGITU dalam memandang masalah, ...! Pertama, TENTU kelangsungan KEHIDUPAN PETANI setempat harus TETAP dijamin bahkan bisa terangkat lebih baik, artinya kehidupan mereka sebagai PETANI kalau perlu diberi tanah disekitar dengan kondisi lebih baik! Dan masalah pengairan harus diperbaiki, ... itu kekuatiran petani setelah bangun pabrik semen, sumber air mereka hilang!; kedua, menuntut adanya jaminan pabrik semen ramah lingkungan, mengatasi pencemaran yang terjadi, ... Inilah yang seharusnya menjadi TUNTUTAN AKSI penduduk Kendeng! From: Tatiana Lukman Sent: Thursday, March 23, 2017 5:44 PM To: Chan CT ; Yahoogroups ; DISKUSI FORUM HLD ; GELORA_In Cc: Jonathan Goeij ; Lusi.D ; Roeslan ; Rachmat Hadi-Soetjipto ; Daeng ; Gol ; Harry Singgih ; Mitri ; Lingkar Sitompul ; Ronggo A. ; Ajeg ; Farida Ishaja ; Marsiswo Dirgantoro ; Billy Gunadi ; writejohan@... ; indo1@... ; Karma I Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia] ; C. Manuputty ; octaviasyafarwati@... ; Oman Romana ; denise_zaitun@... Subject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen! Inilah reaksi orang yang sudah mendarah daging terobsesi dengan "pembangunan" model neoliberal, pembangunan kapitalis, semuanya harus pakai semen, beton dsbnya. Dia tidak mengerti petani be rani mempertaruhkan nyawanya karena mereka membela kelangsungan kehidupannya bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi juga untuk anak cucu dan hari depan rakyat dan bangsa. Dalam kamus kaum tani tidak ada kata "kebablasan" dalam aksi protesnya. Mereka mengerti dan tahu konsekwensi perjuangannya. Itulah bedanya dunianya orang pro kapitalis dan dunianya kaum tani, pandangan dan sikapnya pasti bertentangan 180 derajad. On Thursday, March 23, 2017 2:21 AM, Chan CT <sadar@...> wrote: Entah bagaimana satu perjuangan demi KEADILAN, KEMANUSIAAN itu seharusnya dilancarkan sebaik-baiknya! Saya merasa aksi-aksi menentang pabrik SEMEN di Kendeng/Rembang kebablasan dan berakibatkan seorang Srikandi jatuh korban! Sekarang berlanjut di Medan. Apa sesungguhnya yang harus ditentang dengan pabrik semen itu, padahal kenyataan SEMEN sangat dibutuhkan untuk pembangunan, ...! Apa jadinya kalau dimana-mana pabrik SEMEN itu ditentang dan diboikot beroperasi diseluruh Nusantara??? Bagaimana bisa mem bangun gedung, jalan, jembatan dll. kalau tidak ada semen, kecuali teknologi baru menemukan bahan lain yang lebih baik. Atau, ... ambil jalan paling mudah, IMPORT saja! Biar bangsa lain saja yang menghadapi pencemaran, kerusakan lingkungan dari pabrik SEMEN yang terjadi? Kalau saja masalah kerusakan lingkungan yang jadi masalah, kenapa TIDAK MENUNTUT pengusaha menghilangkan atau setidaknya memperkecil pencemaran, kerusakan lingkungan yang terjadi dengan pabrik SEMEN itu??? Jadi, BUKAN menentang dan menuntut pabrik semen itu dihentikan beroperasi! Saya perhatikan didaerah Kendeng sana adalah gunung berbatu, ... orang lokal semula membuatnya jadi batu-bata, itulah mata pencaharian kaum lelaki disana. Dan, karena pembangunan gedung akhirnya lebih banyak harus gunakan semen, tidak lagi dengan batu-bata, yaa, adalah perkembangan wajar yang terjadi, daerah gunung berbatu itu dibangun pabrik semen! Itulah yang juga terjadi didekat Shen Zhen yang saya kebetulan ketahui, dimana daerah pegunungan berbatu yang semula menghasilkan batu-bata, diakhir tahun 80-an berubah menjadi pabrik SEMEN! Hanya saja saya tida k tahu bagaimana mereka mengatasi polusi, pencemaran lingkungan yang terjadi dengan pabrik semen itu, ... yang PASTI penduduk lokal hidup cukup makmur dan sehat! Jadi, mestinya bukan menentang dan menuntut pabrik SEMEN itu berhenti, tapi menemukan SOLUSI terbaik dan MENUNTUT mengatasi polusi, pencemaran lingkungan yang terjadi! Sama halnya dengan pencemaran SAMPAH, berbau menyengat yang sangat tidak sedap dan dikuatirkan merusak kesehatan itu, karena lokasi pembuangan sampai diperhitungkan dalam 5 tahun kedepan akan penuh, jadi pemerintah HK harus mene ntukan dengan cepat wilayah baru pembuangan sampah, atau kembali membangun tungku pembakaran sampah yang lebih 20 tahun yl. dihentikan beroperasi, karena dituding membuat polusi itu! Saat dirundingkan di legislatif, disini ditentang, disana juga ditentang, TIDAK ada wakil wilayah yang mau menerima disekitarnya jadi tempat pembuangan sampah! Sementara belum bisa juga diputuskan, akhirnya Dept. Pekerjaan-Umum memutuskan, setiap rumah HARUS mengurangi sampah sedapat mungkin! Caranya? Pembuangan sampah harus gunakan kantong sampah khusus yang didapatkan dengan membayar, sesuai besar kecil kantong sampah itu! Itulah jalan keluar singkat, kalau disini ditentang, disana juga ditentang, sedang SAMPAH tidak mungkin dihentikan, ...! Bukan menemukan solusi terbaik mengatasi polusi SAMPAH yang terjadi, ... karena memang SAMPAH pasti terjadi dan harus ada pemecahannya! Salam, ChanCT From: Tatiana Lukman jetaimemucho1@... [GELORA45] Sent: Thursday, March 23, 2017 4:06 AM To: Yahoogroups ; DISKUSI FORUM HLD ; GELORA_In Cc: Jonathan Goeij ; Lusi.D ; Roeslan ; Rachmat Hadi-Soetjipto ; Daeng ; Gol ; Harry Singgih ; Mitri ; Lingkar Sitompul ; Rong go A. ; Ajeg ; Farida Ishaja ; Marsiswo Dirgantoro ; Billy Gunadi ; writejohan@... ; indo1@... ; Karma I Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia] ; C. Manuputty ; octaviasyafarwati@... ; Oman Romana ; denise_zaitun@... Subject: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen! Medan Ikut Dipasung Semen! HENTIKAN PEMBANGUNAN PABRIK SEMEN DI REMBANG! Permasalahan pembangunan pabrik semen di Rembang semakin menampakkan watak anti rakyat dari pemerintahan baik di tingkat pusat maupun daerah. Jokowi dan Ganjar Pranowo tidak menunjukkan itikad baiknya untuk menghentikan pembangunan pabrik semen tersebut yang bermasalah secara ekologis, hukum, ekonomi. Atas dasar itu, FMN Cabang Medan akan melaksanakan dan mengajak kawan-kawan dalam AKSI DIAM DAN COR KAKI sebagai bentuk dukungan terhadap petani-petani kendeng dan kecaman terhadap pemerintahan yang bersikeras melanjutkan pembang unan. (Message over 64 KB, truncated)