https://sport.detik.com/sport-lain/d-3460212/tak-digaji-3-bulan-lifter-deni-terpaksa-pulang-demi-nafkahi-keluarga?_ga=1.267353486.1498861486.1490851016
Kamis 30 Mar 2017, 11:47 WIB
Tak Digaji 3 Bulan, Lifter Deni Terpaksa
Pulang demi Nafkahi Keluarga
Mercy Raya - detikSport
Share *0*
<https://sport.detik.com/sport-lain/d-3460212/tak-digaji-3-bulan-lifter-deni-terpaksa-pulang-demi-nafkahi-keluarga?_ga=1.267353486.1498861486.1490851016#>
Tweet
<https://sport.detik.com/sport-lain/d-3460212/tak-digaji-3-bulan-lifter-deni-terpaksa-pulang-demi-nafkahi-keluarga?_ga=1.267353486.1498861486.1490851016#>
Share *0*
<https://sport.detik.com/sport-lain/d-3460212/tak-digaji-3-bulan-lifter-deni-terpaksa-pulang-demi-nafkahi-keluarga?_ga=1.267353486.1498861486.1490851016#>
8 komentar
<https://sport.detik.com/sport-lain/d-3460212/tak-digaji-3-bulan-lifter-deni-terpaksa-pulang-demi-nafkahi-keluarga?_ga=1.267353486.1498861486.1490851016#>
Tak Digaji 3 Bulan, Lifter Deni Terpaksa Pulang demi Nafkahi Keluarga
Foto: dok: Istimewa
<https://sport.detik.com/sport-lain/d-3460212/tak-digaji-3-bulan-lifter-deni-terpaksa-pulang-demi-nafkahi-keluarga?_ga=1.267353486.1498861486.1490851016#>
<https://sport.detik.com/sport-lain/d-3460212/tak-digaji-3-bulan-lifter-deni-terpaksa-pulang-demi-nafkahi-keluarga?_ga=1.267353486.1498861486.1490851016#>
<https://sport.detik.com/sport-lain/d-3460212/tak-digaji-3-bulan-lifter-deni-terpaksa-pulang-demi-nafkahi-keluarga?_ga=1.267353486.1498861486.1490851016#>
<https://sport.detik.com/sport-lain/d-3460212/tak-digaji-3-bulan-lifter-deni-terpaksa-pulang-demi-nafkahi-keluarga?_ga=1.267353486.1498861486.1490851016#>
*Jakarta* - Lifter Deni terpaksa pulang ke rumah karena tak menerima
gaji selama tiga bulan dari Satlak Prima. Demi menafkahi keluarga, ia
mencari pekerjaan sampingan dengan menjadi personal trainer angkat besi.
"Saya sudah sebulan tidak ikut latihan di Bandung bersama teman-teman
alasannya karena sudah tiga bulan tidak digaji. Keluarga saya mau
dikasih makan apa," ujar Deni dalam sambungan telepon dengan detikSport,
Kamis (30/3/2017).
Deni menjadi salah satu atlet yang disiapkan PB PABBSI jelang SEA Games
2017 dan Asian Games 2018. Mereka latihan di Bandung sejak pertengahan
Januari lalu.
Tadinya mereka latihan di PP PON Cibubur, tapi tempat latihan yang
kurang mumpuni membuat mereka pilih pindah. Sudah begitu, mereka kini
juga mengalami uang saku yang terlambat.
"Indonesia tidak ada berubahnya kalau awal tahun. Sedih. Ini sudah mau
masuk April, sedangkan Islamic Solidarity Games (ISG) 2017 sudah di
depan mata. Kita bukannya ingin apakan pemerintah. Tetapi kami yang
sudah berkeluarga sulit juga," kata dia.
Deni menyatakan pekan lalu PB PABSSI (Persatuan Angkat Besi, Berat, dan
Binaraga Seluruh Indonesia) sudah berusaha menalangi sebagian gaji para
atlet. Masing-masing atlet diganjar Rp 3 juta, cukup jauh dari gaji yang
harusnya mereka terima di kisaran Rp 8 juta. Untuk atlet yang sudah
berkeluarga, jumlah itu pun sulit memenuhi kebutuhan.
"Saya terus terang ingin bergabung dengan lifter yang lain, hati juga
sudah greget ingin berlatih. Tetapi tidak enak juga karena memikirkan
keluarga di rumah," lanjutnya.
Tak Digaji 3 Bulan, Lifter Deni Terpaksa Pulang ke Rumah demi
KeluargaFoto: Laurence Griffiths/Getty Images
Saat ini, sebut Deni, untuk menutupi kebutuhan keluarganya dia terpaksa
mencari pekerjaan sampingan sebagai personal trainer angkat besi di
kawasan Sudirman, Jakarta. Dari pekerjaan sampingan ini setidaknya ia
digaji Rp 1 juta untuk melatih satu orang secara pribadi. Sedangkan per
kelompok setiap orang dipatok Rp 250 ribu.
"Lumayan juga, Tetapi sebenarnya kan kita tidak ingin seperti itu.
Tetapi saya tidak punya pilihan karena memang butuh untuk menghidupi
keluarga di rumah," ucapnya.
Deni juga menegaskan dirinya tidak lantas meninggalkan latihan. Walaupun
jelas kelelahan, ia masih tetap berusaha menyempatkan diri berlatih
sendiri demi menjaga kondisi. Ia pun menerima jika keputusannya ini
membuat ia dicoret.
"Latihan masih walau kadang-kadang agak capek karena sudah dikuras
dengan menjadi pelatih. Pelatiha saya, Aveenash Pandoo dan bapak
Alamsyah, juga sering ingatkan untuk tetap latihan walau sedikit," tutur
Deni.
"Ya, saya bilang ke Bapak Alamsyah, saya terima setiap konsekuensi jika
seandainya PB terpaksa mencoret nama saya karena tidak latihan. Saya
pikir itu jadi risiko yang saya terima, mungkin belum rezeki," imbuhnya.
Saat ini Deni cuma berharap agar tersendatnya dana bisa segera teratasi
oleh pemerintah mengingat banyaknya ajang multicabang besar di depan
mata. Tidak hanya ISG yang akan berlagsung Mei mendatang di Baku,
Azerbaijan, tetapi juga SEA Games 2017 Malaysia, dan setelah itu menjadi
tuan rumah Asian Games 2018.
"Ya, biar semua tidak seperti saya, pada pulang, ya cepat dicairkan.
Biar pada fokus. ISG sudah di depan mata dan supaya tidak ada pikirin
juga untuk yang di rumah, supaya latihan enak. Atlet itu tidak perlu
yang istimewa. Jika setiap di buku rekening ada isinya, sudah semangat
kita. Mau berapa saja, yang penting saldo nggak seperti tisu," sebutnya.
Deni juga mengaku tengah menunggu bonus dari KONI Bekasi sebesar Rp 100
juta. Jika bonus cair, dana itu bisa ia sisihkan buat kepentingan
keluarga sehingga dirinya kemungkinan bisa kembali fokus latihan di Bandung.
"Insyallah kalau sebulan ini kelas saya keluar saya balik sudah ke sana.
Untuk bonus juga, hari ini sudah diverifikasi. Mudah-mudahan bisa cair,"
harapnya.
*(mcy/krs)
*