Seberapa pun besar utang + bunga ya rapopo selama semua itu diselesaikan 
sebelum jabatan 5 tahun berakhir. Belajarlah disiplin untuk menyelesaikan apa 
yang dimulai.
Jangan gagah perkasa makan nangka getahnya buat orang lain.
--- lusi_d@... wrote:    
Kan investor menetapkan angka bunga pinjaman memang sudah dirancang
supaya si peminjam "mampu" utang lebih besar dengan jalan utang lagi.
Jokowi ngerti banget urusan ini. Kalau ada yang menyangsikan
kemampuannya tanya saja ke Sri Mul itu. Rapopo. Itu kan urusan para
pemuda perkasa dan si jabang-jabang bayi sekarang ini.

Am Wed, 14 Jun 2017 18:30:46 +0000 (UTC)
schrieb Jonathan Goeij:

> Melihat grafik dibawah, 2,5 th utang Jokowi setara 5 th utang SBY,
> apakah artinya 5 th utang Jokowi akan setara dgn utang keseluruhan
> presiden2 sebelumnya?--- ...Rabu 14 Jun 2017, 11:59 WIB
> 
> 
> Utang Pemerintah Dalam 2,5 Tahun Jokowi Setara 5 Tahun SBY
> 
> Maikel Jefriando - detikFinance
> 
> Foto: Rachman Haryanto
> 
> Jakarta - Sampai dengan akhir April 2017, utang pemerintah Indonesia
> sudah mencapai Rp 3.667,41 triliun. Nominal angka yang tidak sedikit.
> 
> Utang sebenarnya bukan barang baru, artinya tidak hanya terjadi pada
> masa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Utang sudah ada sejak masa
> pemerintahan sebelum-sebelumnya, meski tak banyak orang yang
> menyadari. 
> 
> Demikian dikutip detikFinance, Rabu (14/7/2017) berdasarkan data dari
> Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
> 
> Bagaimana perbandingan tambahan utang era Jokowi dengan pemerintahan
> Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)?
> 
> Dalam kurang lebih 2,5 tahun pemerintahan Jokowi, jumlah utang
> pemerintah Indonesia bertambah Rp 1.062 triliun. Rinciannya yaitu
> pada 2015 bertambah Rp 556,3 triliun dan 2016 bertambah Rp 320,3
> triliun, lalu pada 2017 dimungkinkan utang bertambah Rp 379,5 triliun
> menjadi Rp 3.864,9 triliun.
> 
> Rasio utang terhadap PDB masih bergerak pada level yang aman, yaitu
> pada kisaran 27-28%.
> 
> Tambahan utang pada 2015 memang sangat besar. Penyebabnya adalah
> target pajak yang dipasang terlalu tinggi dibandingkan 2014,
> sementara satu sisi ekonomi melambat. Belanja yang sudah dikucurkan
> sangat besar harus ditutup dengan penerbitan utang.
> 
> Pada periode 2016, hal yang sama hampir saja terulang. Untung saja
> pada pertengahan tahun, pemerintah memangkas belanja pemerintah pusat
> dan transfer ke daerah. Sehingga utang tidak bertambah terlalu banyak.
> 
> 
> | Baca juga: 2,5 Tahun Jokowi Utang Pemerintah RI Tambah Rp 1.062 T,
> Kenapa? |
> 
> 
> Sementara itu, pemerintahan SBY juga melakukan penarikan utang
> sepanjang 10 tahun lamanya. Walapun tambahan setiap tahunnya tidak
> terlalu besar.
> 
> Bila melihat data lima tahun terakhir pemerintahan SBY, yaitu 2010
> hingga 2014, maka tambahan utangnya hampir sama dengan yang sudah
> ditarik oleh pemerintahan sekarang.
> 
> Totalnya adalah 1.019 triliun. Rinciannya adalah pada 2010 sebesar Rp
> 91 triliun, pada 2011 sebesar Rp 127,29, pada 2012 sebesar Rp 169,7
> triliun, pada 2013 tambah Rp 379,8 T dan 2014 tambah lagi sebesar Rp
> 233,3 triliun.
> 
> Rasio utang terhadap PDB masih bergerak pada level yang lebih rendah,
> yaitu pada kisaran 22-24%.
> 
> Kondisi fiskal pada pemerintahan SBY dibebani oleh subsidi Bahan
> Bakar Minyak (BBM) dan listrik. Ketika pemerintah menahan harga agar
> tidak naik, maka risikonya adalah subsidi BBM membengkak. Kondisi
> tersebut harus ditutupi oleh penarikan utang.
> 
> 
> | Foto: Tim Infografis, Andhika Akbarayansyah |
> 
> 
> 
> (mkj/dnl)

Kirim email ke