Sebelumnya kan sudah ada ktp di kolom kepercayaanya dikosongkan, kalau susah 
mendapat ktp dikosongkan saja kolom kepercayaanya

From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com]
Sent: Wednesday, June 21, 2017 8:23 AM
To: GELORA45@yahoogroups.com
Subject: [**EXTERNAL**] [GELORA45] Warga Ahmadiyah di Kuningan masih belum 
mendapat KTP





Warga Ahmadiyah di Kuningan masih belum mendapat 
KTP<http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-40338695>
Isyana ArthariniWartawan BBC Indonesia

  *   8 jam lalu
Tautan eksternal dan akan terbuka di layar baru

  *   Bagikan artikel ini dengan 
Facebook<http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-40338695>


  *   Bagikan artikel ini dengan 
Twitter<http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-40338695>


  *   Bagikan artikel ini dengan 
Messenger<http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-40338695>


  *   Bagikan artikel ini dengan 
Email<mailto:?subject=Shared%20from%20BBC%20Indonesia&body=http%3A%2F%2Fwww.bbc.com%2Findonesia%2Findonesia-40338695>


  *   Kirim<http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-40338695#share-tools>
[Warga Ahmadiyah di Manis Lor, Kuningan, Jawa Barat]Hak atas 
fotoMUHASAN/AFP/GETTY IMAGEImage captionSekitar 16 perempuan dari komunitas 
Ahmadiyah di Manis Lor, Kuningan, Jawa Barat melaporkan nasib 1.400 warga yang 
belum kunjung menerima KTP elektronik.

Meski sudah berulangkali melapor dan menuntut pada aparat berwenang, warga 
Ahmadiyah di Manis Lor, Kuningan, masih belum mendapatkan KTP elektronik yang 
seharusnya sudah menjadi hak mereka bagi warga negara. Kini mereka kembali 
melapor ke Kemendagri dan Ombudsman.

Sudah lima tahun Dessy Aries Sandy Pratiwi, seorang warga Ahmadiyah di Manis 
Lor, Kuningan, Jawa Barat, hidup tanpa KTP.

Dessy adalah satu dari sedikitnya 1.400 orang warga Ahmadiyah di Kuningan yang 
bertahun-tahun tak memiliki KTP sehingga akses terhadap berbagai layanan yang 
jadi hak mereka pun tertutup.

Dan salah satu yang menyebabkan terganjalnya penerbitan KTP elektronik, menurut 
Dessy, karena warga menolak menandatangani formulir yang menyatakan mereka siap 
dibina.

"Yang kami bingung itu 'siap dibina', dibina oleh siapa, pembinaan seperti apa. 
Kalimat dibina ini masih ngambang, akhirnya kami memutuskan nggak setuju," kata 
Dessy.
·         Tak bisa Tarawih di masjidnya, jamaah Ahmadiyah merasa 
'dirugikan'<http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-40180441>
·         Masjid disegel, jemaah Ahmadiyah Depok salat Jumat di 
pelataran<http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-39076611>

Akibat tak memiliki KTP, menurut Dessy, warga kini kesulitan mendapat layanan 
BPJS kesehatan.

Harus dibina

"Salah satu dari warga kami juga kemarin itu mau mendaftarkan di salah satu 
universitas kedinasan, yang harus persyaratannya adalah KTP elektronik, karena 
dia tidak punya, jadinya dia tidak jadi masuk ke universitasnya itu. Di ekonomi 
juga, kami tidak bisa mengakses perbankan," kata Dessy.

Surat pernyataan itulah yang dinilai diskriminatif dan menjadi dasar pengaduan 
warga Ahmadiyah Kuningan - yang diwakili oleh 16 perempuan- ke Ombudsman dan 
Kementerian Dalam Negeri.

"(Surat) itulah yang kemudian kita sebut sebagai pelanggaran Disdukcapil 
Kabupaten Kuningan dan berdasar pada surat perintah Bupati Kuningan kemudian 
mengeluarkan satu persyaratan tambahan yang tidak diakui sebenarnya sebagai 
persyaratan penerbitan e-KTP," kata kuasa hukum warga, Syamsul Alam Agus.
·         Warga Ahmadiyah di Bangka memilih 'tetap 
bertahan'<http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/02/160205_indonesia_ahmadiyah_dipaksapindah>
·         Penolakan terhadap warga Ahmadiyah di 
Bangka<http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/01/160126_indonesia_ahmadiyah_bangka>

Saat fakta ini dikonfirmasi ke Kementerian Dalam Negeri, Dirjen Kependudukan 
dan Catatan Sipil Zudan Arif Fakrulloh mengatakan pihaknya akan memeriksa 
kebenaran tentang laporan surat pernyataan tersebut.

"Harus kita cek dulu, nggak bisa langsung kita terima sepihak ya. Yang penting 
kan solusinya, kita sudah siapkan solusinya. Saya sudah bersurat ke Dinas 
Dukcapil di Kuningan beberapa bulan lalu, ini sudah menanggapi lama kok. 
Segera. Insya Allah, habis Lebaran sudah dibagi (KTP elektronik)," kata Zudan.
[Warga Ahmadiyah di Manis Lor, Kuningan, Jawa Barat]Hak atas 
fotoMUHASAN/AFP/GETTY IMAGESImage captionWarga Ahmadiyah di Manis Lor, 
Kuningan, Jawa Barat meninggalkan masjid.
Takut masyarakat marah

Namun, terlepas dari jaminan dari Kemendagri bahwa KTP warga Ahmadiyah Kuningan 
siap dibagikan setelah Lebaran, Komisioner Ombudsman yang menerima warga, Ahmad 
Suaedy, menyatakan bahwa dalam kasus ini telah terjadi maladministrasi.
·         Jamaah Ahmadiyah 'diungsikan', Komnas HAM turun 
tangan<http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/02/160205_indonesia_evakuasi_ahmadiyah>
·         Pengrusakan masjid Ahmadiyah di Kendal karena 'tidak ada niat baik 
pusat'<http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/05/160525_indonesia_ahmadiyah_kendal>

Menurut Suaedy, meski pencatatan warga sudah dilakukan, namun KTP "ditahan oleh 
Dukcapil Kuningan".

"Kami sudah ketemu bupati dan sampai sekarang belum dikasihkan. Secara 
persuasif, kami sudah memberikan informasi pada bupati, sudah memanggil ke 
kantor bahwa pemerintah wajib memberi KTP pada semua orang, tapi dengan alasan 
yang menurut kami tidak sesuai dengan hukum dan perundang-undangan, tetap pak 
bupati belum bisa," kata Ahmad.

"Alasan (penahanan KTP) pribadi lah, bukan alasan hukum. Mereka hanya takut ada 
kemarahan dari kelompok masyarakat tertentu (kalau KTP diterbitkan)," kata 
Ahmad.

Setara Institute mencatat bahwa meski kekerasan fisik atau perusakan aset dan 
properti terhadap warga Ahmadiyah menurun, namun penolakan terhadap mereka 
masih terus terjadi.

Yang terbaru adalah pada beberapa minggu lalu, ketika sebuah masjid warga 
Ahmadiyah di Depok disegel oleh Pemerintah Kota Depok atas dasar fatwa MUI, 
sehingga warga Ahmadiyah melakukan tarawih di halaman masjid.


  • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
    • ... 'Karma, I Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia]' ineng...@chevron.com [GELORA45]
      • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
    • ... 'Karma, I Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia]' ineng...@chevron.com [GELORA45]

Kirim email ke