*Kelihatan kedoknya! hehehehehe*

http://www.antaranews.com/berita/640364/din-persatuan-islam-sedunia-wujud-kekhalifahan-modern



*Din: Persatuan Islam sedunia wujud kekhalifahan modern*

Jumat, 14 Juli 2017 20:41 WIB | 2.259 Views

Pewarta: Anom Prihantoro

[image: Din: Persatuan Islam sedunia wujud kekhalifahan modern]Din
Syamsuddin (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)


Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din
Syamsuddin mengatakan konsep khilafah yang bersifat mondial dapat
diwujudkan dalam bentuk persatuan dan kebersamaan umat Islam sedunia dalam
kemajemukan mencerminkan kesatuan visi kehidupan global berdasarkan
nilai-nilai Islam.

"Bahwa khilafah dipahami sebagai kekuasaan politik atau lembaga
politik-pemerintahan tidak menjadi kesepakatan ulama, hanya beberapa ulama
yang berpendapat demikian," kata Din lewat keterangan tertulisnya yang
diterima di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan konsep khilafah dalam Islam dapat diterapkan dalam bentuk
adanya lembaga mondial yang mempersatukan seluruh umat Islam, seperti
Vatikan mempersatukan umat Katholik sedunia.

Menurut dia, umat Katholik di negara manapun sangat tunduk dan patuh kepada
Vatikan tanpa mengabaikan sistem nasional masing-masing bangsa.

"Saya mengusulkan kepada umat Islam termasuk Hizbut Tahrir untuk
mentransformasi khilafah alamiyah mereka ke dalam bentuk seperti Vatikan,"
kata dia.

Menurut Din, interaksi aktif Vatikan beberapa tahun terakhir ini
menjadikannya lembaga yang sangat berpengaruh, baik dalam urusan keagamaan
maupun nonkeagamaan, termasuk ekonomi, politik dan budaya.

"Memang Vatikan memisahkan antara agama dan politik, tapi Vatikan berfungsi
dan diperlakukan sebagai negara. Buktinya, ada Kedutaan Besar Tahta Suci di
banyak negara termasuk Indonesia dan ada Kedutaan Besar banyak negara
termasuk Indonesia di Vatikan," kata dia.

Dia mengatakan kedutaaan-kedutaan tersebut mengurusi masalah-masalah
bilateral baik keagamaan, maupun politik, ekonomi dan budaya. Vatikan juga
terlibat dalam banyak masalah peradaban seperti konflik, kemiskinan,
pengungsi dan SDGs.

Bagi umat Islam yang ingin membentuk khilafah mondial, kata dia, dapat
meniru Vatikan dengan mentransformasi konsep khilafah ke dalam suatu
lembaga mondial tanpa menegasi sistem nasional masing-masing negara walau
tidak semua Muslim mau bergabung.

Dia mengatakan hal itu menjadi solusi terhadap masalah hubungan khilafah
dan negara Pancasila. Khilafah tidak diabaikan tapi Negara Pancasila tetap
ditegakkan.

Dari dulu, bagi umat Islam, integrasi wawasan keagamaan dan wawasan
keIndonesiaan sudah melekat.

"Saya pribadi melihat bahwa hal itu tidak mudah karena watak umat Islam,
khususnya Sunni, kurang bersifat paternalistik dan sentralistik serta
otonomi/egoisme masing-masing-masing bangsa bahkan organisasi sangat kuat,"
kata dia.

Namun, kata Din, semangat Kekatholikan atau budaya Vatikan yang mampu
merajut kesatuan, persatuan dan kebersamaan bagus ditiru. Mungkin,
kekhalifah Islamiyah baru memerlukan pemersatu, penengah dan kekuatan
mediasi.

(A061/I007)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © ANTARA 2017

Kirim email ke