Selamat Siang Bung Taher,agar selalusehat.

--- Pada Ming, 2/7/17, DR. Alexander Tjaniago <ysk...@yahoo.co.id> menulis:

> Dari: DR. Alexander Tjaniago <ysk...@yahoo.co.id>
> Judul: [GELORA45]Kapan RI tak Perlu Terbitkan Utang untuk Bayar Bunga Utang?
> Kepada: "yahoogroups" <GELORA45@yahoogroups.com>
> Cc: notification+k42kx...@facebookmail.com
> Tanggal: Minggu, 2 Juli, 2017, 4:11 PM
>                     
>                          
>                       Kapan RI tak Perlu
> Terbitkan Utang untuk Bayar Bunga Utang?
> 
> 
> Timbun Lobang, Gali Lobang, bukanlah
> caranya menataran APBN dan keadaan seperti ini telah
> berjalan Setengah Abad. semenjak para
> Jendral ABRI/TNI dibawah Komando
> Jendral Suharto mendirikan kekuasaan Negara ORDE BARU dan
> sampai hari ini.
> 
> Beberapa Minggu lagi Republik Indonesia
> akan berusia 72 Tahun, justru itu untuk meMerdeka-kan
> kembali Republik Indonesia diperlukan
> Penataran APBN yang berdaulat dan
> seperi berikut:
> 
> 1.PENGHAPUSAN HUTANG LUARNEGERI dan
> PENARIKAN KEMBALI OBLIGASI REKAPITALISASI PERBANKAN
> 
> Pembiayaan dua komponen tsb. diatas
> adalah sumber pemborosan APBN yang luarbiasa dan dua element
> tsb. melemahkan potensi                  Keuangan
> Negara untuk pelaksanaan pembangunan Perekonomian Nasional
> untuk kebutuhan pelaksanaan Program Industrilisasi
> Nasional, Mekhanisasi Pertanian,
> Pembangunan Infrastruktur, pembentukan Social Capital untuk
> urusan Pendidikan, Kesehatan, 
> Kebudayan, dll.
> 
> Beban Hutang Luarnegeri juga bersifat
> Perampokan Uang Rakyat, karena manfaat dari Hutang
> Luarnegeri sebagian besar hanya               
> dinikmati oleh oleh negeri-negeri Creditor dan dimanfaatkan
> oleh minoritas kaum Kapitalisbirokrat serta kroni-kroninya
> yang memegang
> kekuasaan Negara R.I., terutama para
> Jendral TNI dari Kementerian Pertahanan sampai dengan
> Panglima-Panglima KODAM-KODAM
> diseluruh Provinsi Republik Indonesia,
> yang menjadi pemasok dan Kontraktor dari proyek-proyek yang
> dibiayai dengan Hutang Luarnegeri.
> Lebih dari itu, Dana dan Bunga Obligasi
> Rekapitalisasi perBankan merupakan Subsidi yang dinikmati
> oleh para Bankir-Bankir, yang
> pada umumnya juga Bankir-Bankir Asing,
> yang menguasai Perekonomian R.I.
> Praktek "Timbun Lobang, Gali Lobang
> APBN" dengan Hutang Luarnegeri telah berjalan selama
> Setengah Abad ini dan akan terus
> membebani Rakyat Indonesia Puluhan
> Tahun kedepan, tanpa keberanian untuk memperjuangkan
> penghapusannya. 
> 
> Lihat, Presiden Soekarno menDekritkan
> Penghapusan Keputusan Konperensi Meja Bundar (KMB) di
> Denhaag 1949, yang membebankan
> pembayaran Hutang Warisan Pemerintahan
> Hindia-Belanda kepada Rakyat Indonesia, dan dengan demikian
> Presiden Soekarno 
> menyampaikan kepada Dunia
> Internasional, bahwa Republik Indonesia adalah Negara
> Merdaka dan Berdaulat.   
> 
> Selanjutnya,
> 
> 2. NASIONALISASI INDUSTRI PERBANKAN
> DALAM NEGERI.
> 
> Proses privatisasi berbagai Bank dalam
> Negeri harus ditinjau kembali, karena hanya menguntungkan
> Bankir-Bankir Asing, yang
> turutserta didalam Bank-Bank yang
> dijual ratusan triliun dana obligasi rekapitalisasi
> perBankan yang setiap Tahun membebani APBN.
> Dana subsidi ini dinikmati oleh
> Bankir-Bankir Asing, justru itu kepemilikan Asing terhadap
> Bank-Bank didalam Negeri harus dibatasi,             
>       karena sangat merugikan Perekonmian Nasional.  
> Penguasaan Bank adalah jalan tol bagi
> Pengusaha Raksasa Asing untuk menguasai sektor-sektor
> Ekonomi vital lainnya.
> Terlihat nyata, bahwa Penguasaan Asing
> terhadap Bank dalam Negeri menyulitkan peranan perBankan
> Nasional  untuk mendukung
> proses Industrilisasi Nasional.
> Krediti-Kredit hanya diarahklan untuk sektor Konsumsi,
> dimana barang-barang Konsumsi dipasaran R.I.
> juga Produk dari negeri-negeri
> Creditor; justru itu Bank-Bank Asing hanya boleh beroperasi
> sebagai Cabang dari Bank-Bank di negeri
> Induknya dengan membatasi
> operasionalnya.
> 
> 3.PENYELAMATAN ASSET-ASET NASIONAL DARI
> PROGRAM PRIVATISASI BUMN DAN LIBERALISASI ASSET-ASET
> EKONOMI
>    STRATEGIS LAINNYA ( Air,
> Migas, Listrik, Rumahsakit,Universitas, dll.)
> 
> Program ini ternyata sangat merugikan,
> tidak seperti yang digembar-gemborkan para penganjur
> privatisasi, bahwa selama ini BUMN
> membebani Negara; ternyata BUMN-BUMN
> yang dijual adalah BUMN-BUMN yang justru memperoleh Laba
> Usaha yang besar.
> Lebihdari itu privatisasi juga
> menjauhkan akses Rakyat terhadap barang-batang kebutuhan dan
> jasa yang pokok, karena setelah diprivatisasi pemilik
> Modalnya, yang kebanyakkan Pengusaha Asing demi mengeruk
> Keuntungan/Laba yang besar, terus menaikan harga jual
> produknya.
> 
> 4.NASIONALISASI INDUSTRI MINYAK, GAS
> dan LISTRIK
> 
> Sumber-sumber energi yang utama didalam
> negeri harus dikuasai oleh Negara:
> 
> - Cabang-cabang Produksi yang penting
> bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak
> dikuasai oleh Negara.
> 
> - Bumi dan Air dan kekayaan alam yang
> terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan
> untuk sebesar-besar
>   kemakmuran Rakyat.( Pasal 33 UUD
> 1945, Naskah Asli ).
> 
> Sumber Daya Alam dan Konsumsi energi
> dalam Negeri harus diarahkan untuk tujuan yang dapat
> menunjang Industri dalam Negeri dan
> kebutuhan konsumsi energi Rakyat.
> Komersialisai energi hanyalah dalih
> untuk menguras Sumber Daya Energi Nasional bagi kepentingan
> Pengusaha Raksasa Asing dan       segelintir
> Kapitalisbirokrat dan kroni-kroninya didalam Negeri.
> Komersialisasi hanya dapat dilakukan sejauh kebutuhan untuk
> Industri dan Konsumsi dalam Negeri telah mencukupi, dan
> Komersialisasi itu bukan ditujukan terhadap Rakyat sendiri,
> seperti yang selama ini belangsung.
> Tanpa Nasionalisasi akan bertambah
> mahalnya harga BBM dan Gas juga akan semakin sering
> dijadikan dalih bagi PLN untuk menaikan Tarif Listrik,
> situasi yang semakin mendorong percepatan kebangkrotan
> Industri dalam Negeri, menciptakan penganguran massal dan
> memerosotkan lkualitas kesejahteraan Rakyat.
> 
> 5.MELINDUNGI INDUSTRI DALAM NEGERI dan
> melakukan kontrol/Pengawasan terhadeap Perdagangan umum
> dengan Luarnegeri.
> 
> Perdagangan dengan Luarnegeri dalam
> bentuk Export dapat dilakukan sejauh kebutuhan dalam negeri
> sudah tercukupi, diluar tujuan ini     Export harus
> dikenakan Pajak yang tinggi dan dalam bentuk Impor dapat
> dilakukan dalam kerangka menguatkan Program Industrilisasi
> Nasional, umpamanya Mesin-Mesin dan Tehnologi Modal yang
> belum dapat diproduksi dalam Negeri, etc.
> Hanya dengan proteksi Negara dan
> subsidi Pemerintah kebangkrutan massal Industri dalam Negeri
> dapat diatasi, dan dengan sendirinya pejualan hasil produksi
> bisa membantu pembentukan APBN.
> 
> 6. MENURUNKAN HARGA SARANA PRODUKSI
> PERTANIAN ( harga Pupuk,dan harga tehnologi Pertanian yang
> terus menanjak), 
> 
> Sarana Produksi yang dimaksud terutama
> pupuk dan mesin-mesin Pertanian (Traktor, Mesin giling,
> mesin perontok, mesin pengering, dll.)
> Harga pupuk mutlak harus diturunkan dan
> untuk itu perlu menasionalisasi Industri Gas, Minyak, dan
> Listrik,
> Penutupan Pabrik-Pabrik Pupuk, karena
> kekurangan Pasokan Gas seperti yang selama ini terjadi,
> diakibatkan karena Penguasa Negara     ORDE BARU dan
> penerus Legacy ORDE BARU sampai kini,telah menajdi KACUNG
> dari Perusahaan-Perusahaan Raksasa Asing, terutama 
> Perusahaan Raksasa USA yang menguasai Industri Gas, Minyak
> dan Listrik.
> Negara juga harus memberikan fasilitas
> untuk mengembangkan dan memajukan Industri mesin-mesin
> Pertanian, dan juga Industri pengelolahan hasil-hasil
> Pertanian. Dalam periode Transisi, dimana dibutuhkan proses
> menuju kemampuan dalam negeri dalam memproduksi mesin-mesin
> bagi Industri Pertanian, diperbolekan melakukan Impor
> mesin-mesin pertanian dari Luarnegeri.
> 
> 7.Program Nasionalisasi Industri
> Pertambangan dan Penghapusan hutang Luarnegeri adalah
> Program Perjuangan yang harus dikedepankan;
> dan Program ini juga menjadi kata kunci
> untuk dapat dijalankannya Program Industrialisasi Nasional
> yangmodern.
> 
> Hapuskan Hutang Luarnegeri; ambil alih
> Perusahaan Tambang; Bangun Pabrik (Industri) Nasional demi
> kesejahteraan Rakyat, dapat menjadi Pintu masuk yang
> memudahkan untuk menjelaskan Program minimum gerakan
> demokratis dan aspek-aspek Ekonomi, Politik, Sosial, dan
> Kebudayan. Ketiga Program tsb, diatas adalah merupakan Tri
> Panji Persatuan Nasional dari seluruh kekuatan Demokrtis
> utuk meMERDEKAkan kembali Republik Indonesia, yang selama
> Setengah Abad ini diletakkan oleh kekuasaan ORDE BARU para
> Jendral TNI dari Jendral Suharto, Jendral Susilo Bambang
> Yudhoyono dan Presiden R.-I. selanjutnya sampai dengan
> Presiden Joko Widodo menjadi Negara Neokolonialisme USA
> & Co.
> Dengan pelaksanaan Tiga Program diatas:
> Hapuskan Hutang Luarnegeri; Ambil alih Perusahaan Tambang;
> Bangun Industri Nasional; R.I, sudah tidak akan berUtang
> lagi ke Luarnegeri.
> 
> Tjaniago
> 
> 
> 
>               
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>  

Kirim email ke