Oh sekarang ente mau suruh rakyat miskin Indonesia makan bekicot ya? Akal bulus ente saja kapitalis sejati yg mau jualan bekicot mahal hasil franchise negara ente!
Ente pikir rakyat Indonesia segoblok ente yg pengin mengkormersialkan bekicot menjadi escogar yg mahal lalu dijual ke rakyat miskin indonesia?! Dasar kapitalis sejati!!! Rakyat Indonesia kebanyakan gak makan bekicot! Rakyat Indonesia kebanyakan makan ikan! Gak sudah diurus rakyat Indonesia mau makan dan minum apa! Urus sana negara ente yg orang minum susu dan makan escogar saja ketakutan krn banyak orang gila nembak dimana2! Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Tuesday, November 14, 2017 11:29 AM To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com> Subject: RE: Re: [GELORA45] Dr. Hiromi Shinya ttg pencernaan, tolong kirim ulang Sangat tepat, bekicot adalah sumber protein alternative yang sangat baik sekali. Direstaurant dinamakan escargot yg jadi makanan eksotis. ---In GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> , <inengahk@... <mailto:inengahk@...> > wrote : Bekicot proteinnya tinggi, kalau tidak salah di jepang bekicot dikalengkan, sehingga bekicot bisa sebagai pengganti daging sapi dan ayam. Harganya yang murah, bekicot cocok sebagai sumber protein di masa depan. Di indonesia bekicot dijadikan Peyek, kalau pinter mengolah bekicot bisa dijadikan nuget dan sate lilit seperti daging sapi dan ayam. Sebanarnya bekicot diolah dijadikan Bakso pun juga enak. Bekicot cepat berkembang, kalau tidak salah bekicot bertelur sampai beberapa puluhan butir. Jika geli menyatapnya daging bekicot cocok untuk makanan bebek, lele. Untuk menghilangkan lendirnya bekicot pengolahan bisa ditambah abu dapur From: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Tuesday, November 14, 2017 1:37 PM To: Gelora45 <GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> >; Chan CT <SADAR@... <mailto:SADAR@...> > Subject: [**EXTERNAL**] Re: [GELORA45] Dr. Hiromi Shinya ttg pencernaan, tolong kirim ulang 1. Selama susu sapi perah mahal (Rp. 10.000/ liter mentah dalam kotak di Jakarta, Rp 12000,- sudah dipasteurisir), dan susu bubuk ribuan ton masih harus diimport, yang menelan banyak divisa, kalau toch ada pemberian susu gratis dari pemerintah, mungkin hanya dapat dilakukan untuk yang benar2 membutuhkan. Probleemnya apa dimungkinkan dalam perhitungan APBN ? Yang betul2 membutuhkan : Bayi umur hingga 2 tahun, yang ibunya ASInya tidak mencukupi. Ini betul2 perlu, kalau tidak mengganggu pertumbuhan cel2 otak, hingga kalau sudah besar, daya berpikirnya kurang. Orang2 tua dalam keadaan sakit, yang tidak sanggup makan normal. 2. Dipikirkan kemungkinan pemeliharaan kambing unggul untuk diperah susunya, guna penambahan protein. Hanya kambing jantan saja boleh dipotong. Juga kambing betina yang sudah tidak bisa hamil, melahirkan, memproduksi susu. Kemungkinan bebek + diberi makan dari peternakan bekicot. Bebek tahan penyakit dibandingkan ayam. Peternakan kelinci. Telur tampaknya jauh lebih murah dari susu sapi, 1 butir telur ca. Rp 1000,- - Rp 1200,- tergantung besarnya. Ya, perlu dicari di Google besarnya protein yang didapat dari 2 telur seharga Rp2000 - 2400,- dibandingkan dua kali seperempat liter susu, yang total harganya ca. Rp5000,- -Rp 6000,- 3. Protein kacangan. Sebenanya kalau ada tanah, ditanami bermacam jenis kacang. Kacangnya bisa dijual atau sebagian dimakan. Daun kacang (rendeng) bagus sekali untuk makanan sapi(berprotein tinggi), atau kambing. Tanaman kacang bagus sebagai pengikat N dari udara, yang membuat tanah setelah ditanami kacang jadi subur. perlu juga dibantu dengan pupuk buatan supaya hasilnya tinggi. Jadi sebenarnya masalah terpenting jadi masalah pertanian/peternakan, perlu adanya tanah, air, jalanan , roda. Dulu itu orang dari desa jual rumput, daun turi, rendeng dari desa dipikul hingga ke kota. elakangan ada yang jual rumput gajah, diangkut dengan kendaraan kecil terbuka. Rupanya UU Pokok Agraria, tidak ada yang berani menjalankan benar2, karena dapat menimbulkan conflict besar, kalau ganti rugi oleh pemerintah kecil. Apalagi apa ada duitnya untuk itu ? Kemungkinan transmigrasi ? Kesulitan kalau itu tanah adat ? Kesulitan kalau penduduk lama, ketinggalan. Jadi penduduk lama harus dibikin maju ekonominya, sekolah, balai kesehatannya. 2017-11-14 4:58 GMT+01:00 'Chan CT' <mailto:SADAR@...> SADAR@... [GELORA45] < <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com>: Betuuul, bung Karma! Manusia b isa HIDUP SEHAT tidak mutlak harus minum SUSU! Kenyataan masih BANYAK jenis makanan juga bisa dapatkan protein, bahkan lebih baik, lebih murah ketimbang SUSU! Hanya orang yang sudah TIDAK WARAS saja memutlakan hanya SUSU makanan paling bergizi dan sehat untuk manusia! Karena memang TUJUAN UTAMANYA, menuntut pemerintah dukung revolusi putihnya Prabowo-Tommy itu! From: 'Karma, I Nengah [PT. BI-POS]' <mailto:inengahk@...> inengahk@... [GELORA45] Sent: Tuesday, November 14, 2017 9:38 AM To: 'GELORA45@yahoogroups.com' ; 'Jonathan Goeij' Subject: [GELORA45] Dr. Hiromi Shinya ttg pencernaan, tolong kirim ulang Oh…ya untuk menyelesaikan perdebatan soal susu sebagai asupan gizi terbaik. Mari kita coba tengok kandungan protein pada kacang hijau. Kacang hijau sangat baik untuk perkembangan otak Balita serta ibu hamil. Maaf saya tidak sepat searching digoogle soal prosentase proteinnya, yang sempat silahkan di googling. Karena saya sangat ingat dengan jelas mata kuliah teknologi pengolahan kacang-kacangan ini, dimana komoditas ini katanya kandungan proteinnya tak jauh berbeda dengan susu. Kalau hanya mengandalkan susu, kesehatan anak belum bisa diandalkan, alangkah baiknya anak diberi kacang ijo, telur dan susu From: <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com [mailto: <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Tuesday, November 14, 2017 9:17 AM To: <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com; Chan CT < <mailto:sadar@...> sadar@...> Subject: [**EXTERNAL**] Re: [GELORA45] Re: Dr. Hiromi Shinya ttg pencernaan, tolong kirim ulang anda begitu terobsesi sama Prabowo dan Tommy Soeharto, apakah anda begundal mereka itu? On Monday, November 13, 2017, 3:42:39 PM PST, Chan CT < <mailto:sadar@...> sadar@...> wrote: Dari pernyataan anda ini: “program penyediaan susu bagi anak2 tidak mampu karena itu yg diambil asumsi pemerintah menyediakan susu,” setelah berputar-putar menjadi JELAS kenapa begitu GETOL nya mendorong orang minum susu, ... hanya SATU, MENGGUNAKAN dalih SUSU tinggi GIZI agar PEMERINTAH menunjang usaha ternak sapi Prabowo, Tommy saja! Jadi, tujuan UTAMA anda BUKAN untuk menolong 1/3 anak kurang gizi dengan mengentaskan kemiskinan! Mengapa? Karena anda selalu mengelak pernyataan saya ini: “Kalau anda hendak bicara memecahkan masalah 1/3 jumlah anak-anak Indonesia yang hidup dalam kemiskinan, itu soal lain lagi! Tapi, saya katakan untuk mendapatkan protein yang PASTI juga TIDAK mutlak harus dengan susu-sapi! Bisa saja dengan cara pemerintah memberi kemudahan kredit pada petani desa untuk meningkatkan usaha penangkapan ikan-laut, pemeliharaan ternak ayam, bebek, kambing, ... didesa-desa terbelakang itu, agar anak2 itu cepat bisa mendapatkan ketambahan makan ikan, ayam, .... Hasilnya akan jauh lebih baik, lebih murah dan lebih cepat dan itu akan terus berkelanjutan dengan keberhasilan mendidik masyarakat untuk mandiri, ketimbang pemerintah harus menunjang konsumsi susu bagi 1/3 anak2 Indonesia yang kekurangan gizi. Sampai kapan? Itu namanya menuntut pemerintah hanya memberikan susu, bukan pancing pada rakyat. Sedang yang makin gendut lebih cepat jadi dibalik pengusaha susuitu, Prabowo dan Tommy Suharto!” From: Jonathan Goeij <mailto:jonathangoeij@...> jonathangoeij@... [GELORA45] Sent: Monday, November 13, 2017 11:44 PM To: Gelora45 ; kh djie Subject: Re: [GELORA45] Re: Dr. Hiromi Shinya ttg pencernaan, tolong kirim ulang Yang dibicarakan adalah program penyediaan susu bagi anak2 tidak mampu karena itu yg diambil asumsi pemerintah menyediakan susu, banyak contoh dalam hal ini, Indonesia dalam jaman Bung Karno, US, India, China, dlsb. Contoh menu dibawah untuk orang miskin yang jelas tidak punya duit utk beli berbagai makanan "mewah" yang anda sebutkan itu, tetapi setidaknya memenuhi kebutuhan gizi minimal, dgn makanan yang mungkin bisa didapat secara gratis seperti genjer2 itu ataupun sangat murah sekali. Seandainya ada duit sedikit buat tambahan makanan menurut saya ditambahin dgn kacang2an/biji2an; jagung yg whole grain ditambah kacang2an/biji2an akan menghasilkan complete protein. On Monday, November 13, 2017, 1:28:49 AM PST, kh djie < <mailto:djiekh@...> djiekh@...> wrote: Kutipan : Dgn asumsi pemerintah menyediakan susu, saya bisa kasih contoh makanan murah terjangkau orang miskin dan masih memenuhi kebutuhan gizi: makan pagi: - telo/ketela rebus - segelas susu makan siang/malam: - lalapan genjer-genjer dan/atau daun singkong - jagung rebus/kukus - segelas susu (malam) Pertanyaan : 1. Kok bisa sampai berasumsi pemerintah menyediakan susu ? Apa ada kelebihan keuangan untuk membeayainya ? Harga susu kotak segar di Jakarta Rp. 10.000,- Yang sudah dipasteurisatie Rp/ 12.000,- 2. Makan pagi, siang dan malamnya menurut menu di atas apa sehat ? Kok tidak ada yang berprotein tinggi sepertri daging, ayam , telur, kacang2an dalam menu yang diusulkan ? Buah2an juga tidak ada. 3. Kalau Okinawa dieet memasukkan gado2 Indonesia sebagai makanan sehat dengan adanya berbagai sayuran, tomat, , ketimun, buncis, wortel, tahu, tempe, telur, dan saus kacang tanah. 4. Tidak tahu apa menteri Susi bisa menjamin akan ada cukup ikan dengan harga murah ? Dulu waktu jaman Jepang, orang tua saya pelihara ikan mujair, sehingga tidak sampai kekurangan protein. Sekarang banyak orang beternak ikan lele. Kalau di sekitar Solo, yang terkenal pecel lele. Nasi pecel dengan ikan lele. 5. Di Malang saya bisa beli nasi pecel, lengkap dengan rempeyek, Rp. 5000,- satu bungkus dari penjual dekat rumah adik saya. 2017-11-13 4:51 GMT+01:00 <mailto:jonathangoeij@...> jonathangoeij@... [GELORA45] < <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com>: maksud anda pola makan sehat yg berulang kali anda katakan itu bukan utk anak kekurangan gizi? tidak cocok? pola makan Hiromi itu memang akan sukar diterapkan di Indonesia secara umum, terlihat sekali penekanan yg serba whole food, organik, whole grain. contohnya saja quinoa itu harganya berapa kali lipat dibanding beras? padahal quinoa-lah satu2nya whole grain yg mengandung complete protein. Sekali lagi saya katakan, peduli amat dgn Prabowo dan Tommy Soeharto! Persetan! Anda mau ikan utk program kurang gizi itu? boleh saja asal jangan jadinya ikan asin yg dikasih. Dgn asumsi pemerintah menyediakan susu, saya bisa kasih contoh makanan murah terjangkau orang miskin dan masih memenuhi kebutuhan gizi: makan pagi: - telo/ketela rebus - segelas susu makan siang/malam: - lalapan genjer-genjer dan/atau daun singkong - jagung rebus/kukus - segelas susu (malam) ---In <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com, < <mailto:SADAR@...> SADAR@...> wrote : Apanya paradoks! Anda bicara pola makan sehat yang harus dilakukan atau bagaimana mengentaskan 1/3 anak Indonesia yang kurang gizi itu? Jangan dicampur adukkan, dong! Saya bilang untuk di Indonesia, ikuti saja makanan jenis sayur-buah, biji2an, umbi2an yang ada dan banyak tumbuh di Indonesia saja, tidak perlu mengikuti secara mati yg dinyatakan Hiromi itu! Apalagi harus serba organik yg jelas harganya bisa 3-4X lipat itu, ... sekalipun usaha tidak lagi gunakan pupuk kimia, sebetulnya tidak sulit amat, kok! Dikembangkan saja pupuk tai-hewan, peternakan, kompos, ... yang mestinya tidak sulit dilakukan dan tidak harus mahal jatuhnya! Masalahnya, orang sudah mau ambil lebih gampangnya dan disodok terus oleh pengusaha pupuk kimia yang bisa bangkrut kalau tidak digunakan lagi. Kalau anda hendak bicara memecahkan masalah 1/3 jumlah anak-anak Indonesia yang hidup dalam kemiskinan, itu soal lain lagi! Tapi, saya katakan untuk mendapatkan protein yang PASTI juga TIDAK mutlak harus dengan susu-sapi! Bisa saja dengan cara pemerintah memberi kemudahan kredit pada petani desa untuk meningkatkan usaha penangkapan ikan-laut, pemeliharaan ternak ayam, bebek, kambing, ... didesa-desa terbelakang itu, agar anak2 itu cepat bisa mendapatkan ketambahan makan ikan, ayam, ..... Hasilnya akan jauh lebih baik, lebih murah dan lebih cepat dan itu akan terus berkelanjutan dengan keberhasilan mendidik masyarakat untuk mandiri, ketimbang pemerintah harus menunjang konsumsi susu bagi 1/3 anak2 Indonesia yang kekurangan gizi. Sampai kapan? Itu namanya menuntut pemerintah hanya memberikan susu, bukan pancing pada rakyat. Sedang yang makin gendut lebih cepat jadi dibalik pengusaha susuitu, Prabowo dan Tommy Suharto! Salam, ChanCT From: jonathangoeij@... [GELORA45] Sent: Monday, November 13, 2017 12:20 AM To: <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com Subject: Re: [GELORA45] Re: Dr. Hiromi Shinya ttg pencernaan, tolong kirim ulang Apa yg anda ceritakan kelihatannya merupakan paradoks karena 1/3 anak Indonesia mengalami stunting yg artinya kekurangan gizi parah. Kalau anda perhatikan artikel Hiromi dgn teliti padi2an yg disarankan "Beras Coklat + millet, quinoa, amaranth, whole oats (gandum utuh), buckwheat, dan sejenisnya" yg artinya adalah whole grain yg mengandung complex carbohydrate dan kalau ditambahin dgn biji2an dan kacang2an akan menghasilkan complete protein. Karenanya dgn porsi yg diberikan sebesar 50% beliau berani mengurangin protein hewani jadi sekitar 10-15% saja. Tetapi apakah orang Indonesia makan whole grain? Sebagian besar dgn persentase yg sangat tinggi adalah tidak, dgn pola makan nasi putih yg refine grain dan hanya mengandung simple carbohydrate hasil yg didapat hanyalah gula yg disimpan didalam tubuh berupa lemak, sedangkan bagi kelompok miskin yg diandalkan adalah raskin bahkan presiden Jokowi mengatakan kalau koordinasi pembagian raskin dgn survey BPS tepat angka kemiskinan akan berkurang dus suatu hal yg menunjukkan makanan utama adalah raskin. Ditambah lagi serba organik dalam artikel Hiromi itu yg artinya mahal mahal dan mahal. ---In <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com, < <mailto:SADAR@...> SADAR@...> wrote : Iyaaa, ... sebetulnya saja saya malas melayani Jonathan ini. Lha, banyak kok makanan sehat nan MURAH di Indonesia, sekalipun tidak terhindar lidah orang Ind. masih suka dan banyak gorengan! Tetap masih banyak pilihan, apalagi di JABAR, boleh ketambahan itu lalap, karedok orang Sunda, ... sayur-asem, lodeh, opr-ayam, ketoprak, gado-gado, pecel, pindang ikan, pepes ikan, soto, rawon, gulai kambing, sop buntut, ... waduuuuh sampai ngiler. Hehehee, ... Setelah saya bandingkan dengan kehidupan DESA di Tiongkok, ... mestinya untuk hidup di Indonesia tidak akan mati kelaparan. Lha, tanah begitu subur, ditancap saja itu tangkai singkong bisa numbuh dimana-mana dan tidak lebih 3 bulan sudah bisa dicabut makan singkong! Begitu juga dengan jagung, berbagai jenis sayuran seperti bayem, kangkung lebih gampang dan lebih cepat lagi, ... buah-buahan papaya, pisang, mangga, nanas, kan gampang banget numbuhnya. Lalu, piara ayam, kambing, berbagai jenis ikan, ... dalam beberapa bulan saja sudah bisa makan ayam, ikan, kemudian kambing dan kalau tidak terhalang Agama dan mau lebih cepat lagi pelihara babi, pasti bisa hidup jauh lebih SEHAT, deh! Jadi, memang TIDAK USAH repot dan bingung dengan pelihara sapi perah untuk bisa minum susu setiap hari, hanya karena kuatir kurang gizi! Berapa tahun pelihara sapi-perah itu untuk bisa dapatkan susu??? Apalagi kalau mau dapatkan sapi unggulan, ... lebih muuaahal lagi modalnya! Belum lagi ada berita sementara susu-sapi yg didapatkan dipasar, nyaris terkandung suntikan horman agar sapi bisa diperah lebih banyak susunya, juga makanan sapi entah dikasih apa untuk mencukupi gizi sapi yg perlu agar susu bisa diperah lebih banyak, ...! Sulit bisa dibayangkan sapi dengan DNA yg sama, semula hanya 8 liter/hari, sekarang bisa sampai 30 liter/hari! Lha, bukankah anak sapi biasa juga cuma 1 atau kembar 2, kalau dalam keadaan NORMAL, sapi itu memang hanya 8 liter/hari sudah cukup membesarkan anak-sapi itu, ... lalu kenapa dia harus keluarkan susu sampai 30 liter/hari? Saya dahulu dirumah pernah pelihara ayam, biar ayam itu setiap hari bertelur juga makanan ayam itu harus diberi gizi cukup tinggi, tidak bisa hanya dikasih makan dedek saja dengan biji-bijian, harus dikasih cacing, sejenis ulat-belatung putih2 yg sengaja dipelihara utk makan ayam, ... Salam, ChanCT From: nesare1@... [GELORA45] Sent: Sunday, November 12, 2017 7:37 PM To: <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com Subject: RE: [GELORA45] Re: Dr. Hiromi Shinya ttg pencernaan, tolong kirim ulang Koq saran Dr. Hiromi makan sayur dan kurangi daging bisa sukar dijalankan di Indonesia? Lagi ngomong apa ente ini? Bung Chan sudah jelaskan: “ambil MUDAH nya saja, makan jenis sayur/buah yg banyak tumbuh dimana dia hidup saja!” Ngerti ndak kalimat ini artinya apa? Oh bikin alasan nih yeah dgn mengatakan: “Lho..... saya itu justru punya pola makan yg mirip2 diutarakan Dr. Hiromi”. Mau lari dari “orang indonesia sukar makan sayur dan kurangin daging” ke “ pendapat Dr. Hiromi”? Lebih parah lagi, sekarang lari ke: ”Coba anda berikan sebagai contoh sederhana 1 piring makanan apa saja yg harganya murah/terjangkau kelompok miskin tetapi masih memenuhi kebutuhan gizi anak.” Ini kan lari dan mau bilang orang Indonesia tidak punya duit utk makan makanan bergizi! Sedangkan orang Indonesia itu hidup ditanah yg subur. Tanam sayur singkong dll gampang sekali tumbuh. Kalau hanya buat makan gampang sekali. Buat komersial yg menjadi problem. Diotak ente itu makanan bergizi itu adalah seperti orang2 amerika yg harus makan daging cukup dan minum susu. Ini yg diotak ente itu yg dikatakan Chan mau menang sendiri! Ngerti ndak goblok?!! Koq bisa2nya ya dari pendapat Dr. Hiromi lari menyalahkan orang Indonesia sukar makan sayur dan kurangin daging?!!! Dimana otak ente?!! Nesare From: <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com [mailto: <mailto:mailto> mailto: <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Saturday, November 11, 2017 10:03 PM To: <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com Subject: Re: [GELORA45] Re: Dr. Hiromi Shinya ttg pencernaan, tolong kirim ulang Lho..... saya itu justru punya pola makan yg mirip2 diutarakan Dr. Hiromi bahkan jauh sebelum baca artikel ini walaupun tentu saja berapa persen itu tidak persis sama, dan saya belum pernah baca artikel beliau sebelum ini Karena ini saya tahu makanan sehat beliau sukar dijalankan di Indonesia, apalagi bagi konsumsi masyarakat miskin yg banyak kekurangan gizi itu. Coba anda berikan sebagai contoh sederhana 1 piring makanan apa saja yg harganya murah/terjangkau kelompok miskin tetapi masih memenuhi kebutuhan gizi anak. ---In <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com, < <mailto:SADAR@...> SADAR@...> wrote : Metode berpikir anda tenggelam dalam pemikiran sendiri yang dirasakan PALING BENAR, .. jadi sulit atau TIDAK BERHASIL menangkap prinsip/hakekat pemikiran yang diajukan orang lain! Penangkapan saya apa yang diajukan Hiromi dibawah ini: “Kesehatan Ditentukan oleh Apa yang Dimakan”, .. prinsipnya adalah lebih banyak makan sayur/buah dan kurangi porsi daging, susu hewan. Dia beri contoh dirinya hanya b eberapa kali makan daging setiap tahunnya, karena hasil dari penelitiannya, lemak hewan yg temperaturnya lebih tinggi dari manusia itu akan membeku dalam tubuh kita yg berakibat mengganggu kesehatan. Tentu pola makan sehat hanya salahsatu faktor, bukan satu2nya faktor penyebab seseorang sakit atau sehat. Masih ada faktor-faktor lain, dari pikiran stress, sedih dlb., kurang gerak, kurang istirahat baik, ... Saya yakin, jenis sayur/buah, biji2an spt jenis beras, kedelai, kacang2an, ... TIDAK MESTI sepenuhnya ikuti apa yg disebutkan Hiromi, ambil MUDAH nya saja, makan jenis sayur/buah yg banyak tumbuh dimana dia hidup saja! Tapi, ... sampai sekarang saya belum pernah mengikuti minum air kangen yang dianjurkan itu. TIDAK mampu harus beli alat nya. Apa rasanya air-kangen yang anti oksidasi dan dibilang bersifat alkalin yang dapat menjaga tubuh anda pada level pH yang optimum, ya? TIDAK mengerti. Salam, ChanCT