Ada apa dari balik meja Menko mengharuskan TNI ambil 
tindakan keras sedangkan markas TNI & Polri masih 
mengutamakan langkah persuasif. Keputusan serbu itu 
bukan di tangan Menko. 

Kelihatannya Wiranto ini memang tidak peduli pada Rakyat 
sehingga tidak mendukung upaya TNI-Polri menyelamatkan 
ribuan Rakyat yang disandera di 2 desa.
Lagi kegerahan pak? Lantaran jendral-jendral pensiunan 
mulai melucuti topeng panglima saat Mei '98?
-
Wiranto Buka Peluang TNI Turut Atasi KKBdi Papua Christie Stefanie,CNN 
Indonesia | Jumat, 17/11/2017 04:30WIB Jakarta, CNN Indonesia --Menteri 
Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyatakan,aparat 
keamanan harus menindak tegas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) diDistrik 
Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.

“Apakah kepolisian nanti diperkuat TNI melakukan langkah tegas dan kuat diPapua 
itu karena memang itu yang harus dilakukan untuk melawan kelompokkriminal,” 
kata Wiranto di Kompleks Istana Bogor, Kamis (16/11).

Hal itu disampaikan menyikapi insiden penembakan yang menewaskan anggota 
BrimobPolda Papua Brigadir Firman. Firman tewas akibattembakan peluru KKB saat 
bersama rekan-rekannya hendak menyergap pelakupenembakan terhadap kendaraan PT 
Freeport Indonesia di Mile 69 Tembagapura.

Selain Firman, satu orang anggota Brimob Polda Papua lainnya, Brigadir 
KepalaYongky Rumte mengalami luka tembak di bagian punggung.

Wiranto memang tidak merinci langkah tegas yang harus diambil. Sebab 
adabatasan-batasan yang dibentuk di sana. Aparat pun disebut masih 
mengutamakanlangkah persuasif. Menurutnya, negosiasihingga penentuan batas 
penyerahan senjata semua diserahkan kepada Kapolda PapuaInspektur Jenderal Boy 
Rafli Amar dan Panglima Daerah Militer (Pangdam) XVIICenderawasih Mayor 
Jenderal George Elnadus Supit.

Di sisi lain, mantan Panglima ABRI ini juga akan memberi tahu 
negara-negarasahabat langkah tegas yang akan diambil aparat bukan bentuk 
penyalahgunaanwewenang.

“Kalau negosiasi terus tapi korban berjatuhan di kita bagaimana? Apa 
kitabiarkan prajurit kita mati konyol hanya karena kita terus-menerus mengajak 
danyang diajak tidak mau,” ucapnya. (eks)

Reply via email to