Kalau lokasi conference di nusa dua dengan gunung agung sangat jauh, asap dan magma tidak sampai kesana. Kurang tahu soal penerbangan bisa apa tidak. Kita cuma perlu meyakinkan para peserta agar tidak takut, saya kira kalau dipindahkan kejawa orang malah lebih takut??? Di Bali aman, cuma kalau soal bencana alam lain lagi ceritanya
From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Friday, November 24, 2017 8:27 PM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: [**EXTERNAL**] [GELORA45] Gunung Agung Meletus Hajatan Besar IMF - Bank Dunia Tetap di Bali Anggaran yang akan digelontorkan untuk persiapan acara IMF-World Bank di Bali tahun depan diperkirakan mencapai lebih dari Rp 1 triliun (dari APBN sebesar Rp 810 miliar) Gunung Agung Meletus Hajatan Besar IMF - Bank Dunia Tetap di Bali Fiki Ariyanti 24 Nov 2017, 09:46 PM Liputan6.com, Jakarta Gunung Agung di Bali meletus pada Selasa (21/11/2017) pukul 17.03 WITA. Pemerintah berharap kondisi dan situasi gunung setinggi 3.142 mdpl itu tidak semakin parah. Ini mengingat Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan ekonomi dan keuangan terbesar di dunia, International Moneter Fund (IMF)-World Bank Annual Meeetings 2018 di Nusa Dua, Bali pada 8-14 Oktober 2018. Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (KLI) Kementerian Keuangan, Nufransa Wira Sakti, menegaskan belum ada perubahan lokasi untuk pertemuan IMF-Bank Dunia tahun depan dengan peningkatan aktivitas di Gunung Agung. Artinya, pertemuan tahunan itu tetap akan berlangsung di Pulau Dewata. "Sampai saat ini masih sesuai rencana, belum ada perubahan. Jadi tetap di Bali sampai sekarang ini," ucap Frans begitu dia disapa dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com, Jakarta, Jumat (24/11/2017). Frans mengaku, pemerintah pun belum membuat rencana kedua atau cadangan lokasi lain jika keadaan Gunung Agung terus memburuk. Dia bilang akan menunggu perkembangan gunung tersebut hingga awal 2018. Namun harapannya, aktivitas Gunung Agung dapat kembali normal. "Belum ada plan B karena waktunya masih panjang, kita akan menunggu perkembangannya sampai awal tahun depan. Kami berharap situasi Gunung Agung akan membaik," harap dia. Terkait rencana kunjungan Managing Director IMF, Christine Lagarde ke Indonesia awal 2018, Frans membenarkannya, tetapi tidak secara spesifik membahas soal kondisi Gunung Agung. "Kunjungan Lagarde tidak secara spesifik membahas mengenai Gunung Agung, tapi banyak agenda yang lain," ujar Frans. Dihadiri 17 Ribu Orang Ketua Penyelenggara Pertemuan IMF-World Bank Annual Meetings 2018, Luhut Binsar Panjaitan sebelumnya mengungkapkan, forum global ini akan dihadiri sekitar 15 ribu-17 ribu orang. Terdiri dari Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan (Menkeu) dari 189 negara anggota IMF-World Bank, pimpinan dan staf IMF-World Bank, para pelaku utama sektor keuangan, akademisi, CSO/NGO, CEO, bankir, pers dan observer. "Ini suatu kehormatan buat kita menjadi tuan rumah Annual Meeting. Karena Gubernur Bank Sentral dan Menkeu dari 189 negara bakal hadir. Total yang hadir 15 ribu-17 ribu orang," katanya. Akan ada 3.000 pertemuan yang mengangkat berbagai topik. Tiga pertemuan utamanya meliputi IMF-World Bank Plenary Session, International Monetary and Financial Commitee (IMFC), dan World Bank Development Commitee (DC). Anggaran yang akan digelontorkan untuk persiapan acara IMF-World Bank di Bali tahun depan diperkirakan mencapai lebih dari Rp 1 triliun. "Anggaran dari APBN sebesar Rp 810 miliar. Lalu co sharing dengan Bank Indonesia (BI), belum masuk ke sini (APBN) untuk venue sekitar Rp 280 miliar-Rp 300 miliar untuk event ini," kata Menkeu, Sri Mulyani Indrawati. --- From: ajeg Sent: Tuesday, November 21, 2017 3:56 PM "Jadi kami bisa membenahi hal apa yang kurang," kata Jokowi Bagaimana nasib belasan paket kebijakan ekonomi yang konon bikinan tim pemerintah sendiri? Jokowi Minta Saran Bank Dunia Benahi Ekonomi Indonesia Selasa - 21/11/2017, 13:40 WIB Ameidyo Daud Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kedatangan Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves. Pertemuan ini membahas kondisi perekonomian global dan Indonesia saat ini serta proyeksinya ke depan. Usai pertemuan Jokowi mengaku meminta masukan dari Bank Dunia (World Bank) tentang apa saja yang perlu diperbaiki pemerintah dari sisi ekonomi. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini merasa masukan dari Bank Dunia sangat penting agar pemerintah dapat berbenah. "Jadi kami bisa membenahi hal apa yang kurang," kata Jokowi usai pertemuan tersebut di Istana Kepresiden Bogor, Jawa Barat, Selasa (21/11). Chaves mengaku optimistis dengan stabilitas fiskal serta kerangka ekonomi makro Indonesia saat ini. Tak banyak masukan yang diberikan kepada Presiden. Dia hanya menyampaikan Pemerintah perlu memacu investasi dalam sektor Sumber Daya Manusia (SDM). Perekonomian Indonesia dinilai masih cukup baik. Chaves memprediksi ekonomi Indonesia dapat tumbuh 5,2 persen tahun ini dan 5,3 persen pada tahun depan. Pertumbuhan ini menurutnya seiring dengan perekonomian dunia yang semakin membaik ke depannya. "Saya pikir (Indonesia) lebih baik ketimbang negara seperti model Mexico," ujarnya. Selain membahas kondisi ekonomi Indonesia, Chaves juga sempat menyinggung penyelenggaraan pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) - World Bank yang rencananya akan digelar di Bali tahun depan. Dia memuji pemerintah terkait persiapan dan progres penyelenggaraan yang berjalan dengan baik. "Indonesia punya tim yang baik di (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman) Luhut Pandjaitan, (Menteri Keuangan) Sri Mulyani, dan (Gubernur Bank Indonesia) Agus Martowardojo," ujarnya.