Pendapatan dari pungutan liar di pasar Tanah Abang, tempat2 maksiat
pengamanan, korupsi berjemaah belum dihitung.

2017-12-03 23:32 GMT+01:00 Yoseph T Taher ariya...@bigpond.com [GELORA45] <
GELORA45@yahoogroups.com>:

>
>
> Tidak apa-apa.............Kan mereka sudah menguasai sepenuhnya SORGA DAN
> 72 BIDADARI PERAWAN UNTUK SETIAP ORANG MUSLIM.........!
>
>
>
> ------ Original Message ------
> From: "Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]" <
> GELORA45@yahoogroups.com>
> To: "Yahoogroups" <gelora45@yahoogroups.com>
> Sent: Thursday, 30 Nov, 2017 At 11:35 AM
> Subject: [GELORA45] Re: MUI: Orang Islam Hanya Kuasai 20 Persen Ekonomi
> Nasional
>
>
>
>
>
>
> Kalau mau sesuai dengan jumlah populasi ya jangan pakai sistem
> kapitalisme, ganti aja dengan komunisme dijamin persentase penguasaan
> ekonomi akan sesuai dengan populasi.
>
>
> ---In GELORA45@yahoogroups.com, <ilmesengero@...> wrote :
>
> *Apakah 20% tidak cukup? Siapa yang menguasai 80% ekonomi nasional?*
>
>
> http://www.panjimas.com/news/2017/11/29/mui-orang-islam-
> hanya-kuasai-20-persen-ekonomi-nasional/
>
>
> MUI: Orang Islam Hanya Kuasai 20 Persen Ekonomi Nasional
> <http://www.panjimas.com/news/2017/11/29/mui-orang-islam-hanya-kuasai-20-persen-ekonomi-nasional/>
>
> 29 Nov 2017
>
>
> <http://www.panjimas.com/news/2017/11/29/mui-orang-islam-hanya-kuasai-20-persen-ekonomi-nasional/>
>
> <http://www.panjimas.com/news/2017/11/29/mui-orang-islam-hanya-kuasai-20-persen-ekonomi-nasional/>
> J*AKARTA (Panjimas.com) *— Orang Islam yang sekitar 88 persen hanya
> menguasai 20 persen ekonomi nasional. Kondisi itulah, yang diubah dan
> dibahas dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Majelis Ulama Indonesia (MUI)
> di Kota Bogor, Selasa (28/11/2017).
>
> “MUI ingin mendorong pemerintah agar lebih cepat dan menunjukkan
> keberpihakannya kepada umat Islam dengan membesarkan ekonomi syariah. Hal
> ini menjadi agenda pembahasan di Rakernas MUI,” ujar Muhyiddin kepada
> wartawan.
>
> Sejak kemarin, MUI masa khidmat 2015-2020 menggelar Rapat Kerja Nasional
> (Rakernas) III di Hotel Sahira, Bogor, Jawa Barat, Selasa malam hingga
> Kamis (28-30/11/2017). Rakernas kali ini mengangkat tema “Meneguhkan Peran
> MUI dalam Menerapkan Islam Wasathiyah dan Arus Baru Ekonomi Indonesia”.
>
> Selaku Ketua Steering Commitee Rakernas MUI, Muhyiddin Junaidi
> menjelaskan, hal ini perlu dilakukan agar kue pembangunan dinikmati oleh
> seluruh masyarakat, tidak hanya sekelompok orang.
>
> Ia menjelaskan, sebelumnya MUI telah mengadakan kongres ekonomi umat yang
> membahas arus baru ekonomi Indonesia agar memberikan manfaat bagi mayoritas
> penduduknya. Dalam kongres tersebut ditekankan teori bottom up, yakni
> ekonomi dari bawah ke atas, tidak lagi top down yang ternyata ekonominya
> tidak mengucur ke bawah dan hanya dikuasai oleh segelintir orang. “Kami
> akan membahas hal tersebut,” ujarnya.
>
> Dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia, kata Muhyiddin, Dewan
> Syariah Nasional MUI telah berkontribusi cukup besar di Indonesia, bahkan
> mencapai sekitar Rp 200 triliun. Kontribusi ini salah satunya dalam
> membentuk fatwa-fatwa di bidang ekonomi syariah, perbankan syariah, dan
> seluruh industri jasa keuangan syariah.
>
> “Nilai Rp 200 triliun itu secara keseluruhan, kita sudah berkontribusi
> dari sisi pemikiran, bagaimana umat islam bisa bertransaksi, bermuamalah
> dalam koridor syariah. Ekonomi syariah ini harus terus kita kembangkan,”
> kata Muhyiddin.
>
> Sementara itu, Ketua Panitia Rakernas III Misbahul Ulum mengatakan, forum
> tertinggi kedua setelah Musyawarah Nasional (Munas) itu bertujuan
> menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi program MUI selama setahun.
> Serta menyusun program kerja prioritas MUI 2018.
>
> Selain itu, terangnya, mengonsolidasikan kepengurusan dan program kerja
> organisasi MUI secara nasional. “(Serta) memberikan sumbangan pemikiran
> kepada umat Islam dan bangsa, khususnya mengenai pemberdayaan di bidang
> ekonomi dan peningkatan pemahaman keagamaan Islam wasathiyah,” ujarnya saat
> memberikan laporan dalam pembukaan acara.
>
> Misbah menambahkan, MUI terus berupaya meningkatkan pelayanan umat, salah
> satunya dengan mengikuti standar ISO 9001 2015. “Dan pertama kali Rakernas
> MUI akan menyampaikan hasil Monitoring Evaluasi (Monev) sebagai langkah
> awal untuk dapat dijadikan acuan dalam memahami peta permasalahan sebagai
> solusi terhadap permasalahan internal yang dihadapi MUI,” ungkapnya.
>
> Turut hadir pada acara pembukaan kali ini, Menteri Agama Lukman Hakim
> Saifuddin, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Prof KH Didin Hafidhuddin,
> jajaran Dewan Pimpinan MUI Pusat, 12 Komisi, dan 8 Lembaga di lingkup MUI.
> Serta 34 Ketua MUI dari seluruh provinsi se-Indonesia. (des)
>
>
>
>
>
>
> 
>

Kirim email ke