Ya memang ente itu goblok!
System sekolah dinegara sendiri saja gak tahu, terus mau goblok2in negara orang lain. Wahhhhh bejibun dosen dinegara ente yg tidak ada gelar S3/phd. Bukan 1, 2 atau 20. Semua college dan universitas dinegara ente ada dosen yang tidak punya S3/phd. Cari sendiri sana! Soal kaya’ begini saja ndak tahu, makanya cuap2nya gak mutu. Hal2 yg mendasar begini saja ndak tahu. Pantasan menghina2 indonesia melulu beli ijazah dll. Sedangkan yang jualan ijazah2 itu adalah negara ente yang paling wahid. Tahu ndak?!!!! Kami walaupun orang Indonesia oon oon tapi kami punya niat buat belajar. Yang bejad itu adalah ente. Sudah pintar jualan ijazah menghalalkan semua cara utk cari duit. Lucunya ente maki2 orang yg punya gelar tapi koruptor di Indonesia. Sedangkan dinegara sendiri malahan lebih bejad: sudah pintar dan kaya masih jualan ijazah haram!!! Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Friday, December 15, 2017 10:57 AM To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com> Subject: RE: [GELORA45] Inilah Profesor Ekonomi Pertama Asal Indonesia di Australia Saya kok tidak pernah ketemu dosen yg bukan doctoral degree di universitas, yg ada di junior/community college. Apakah almamater anda ada dosen yang bukan doctor? ---In GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> , <nesare1@... <mailto:nesare1@...> > wrote : Bener seorang dosen di USA boleh dipanggil professor. Dalam hal ini professor ini adalah panggilan bukan titel/jabatan. Walaupun jarang student panggil dosennya yang tidak bergelar doctor dengan panggilan professor. Saya jadi teringat yang biasa panggil dosennya professor itu adalah mahasiswa Indonesia. Kenapa? Karena mereka tidak tahu artinya baik gelar maupun panggilan professor itu. Ini persis sama dengan pendapat ente yg goblok itu☹ Dosen yg bergelar doctor phd S3 memang tidak keberatan dipanggil professor (walaupun mereka adalah assistant professor yang paling rendah), tetapi mereka belum tentu comfortable dipanggil begitu karena di USA itu lebih liberal suasananya dibandingkan misalnya dengan commonwealth system di inggris. Ada yg lebih suka dipanggil first name. Mister saja ada yg kurang comfortable. Tetapi jelas tidak boleh panggil doctor kepada dosen yang tidak memiliki phd/S3, karena ada dosen yang tidak memiliki phd/S3. Jadi kalau ada mahasiswa Indonesia panggil dosennya yang bukan phd/S3, itu salah kaprah. Dosennya biasanya tahu ini pasti mahasiswa asing. Kalau mahasiswa Indonesia panggil dosennya yang punya phd/S3, lama kelamaan dosennya akan kasih tahu mahasiswa Indonesia ini kalau dia tidak comfortable dengan panggilan professor misalnya. Kalau dia comfortable ya gak apa2 dipanggil professor. Ini biasanya kalau beda umur antara mahasiswa dan dosennya terpaut jauh. Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Thursday, December 14, 2017 1:31 PM To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com <mailto:gelora45@yahoogroups.com> > Subject: RE: [GELORA45] Inilah Profesor Ekonomi Pertama Asal Indonesia di Australia Merupakan hal umum memanggil baik Associate Professor ataupun Professor dengan panggilan prof atau professor, atau bisa juga memanggil doctor. ---In <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com, < <mailto:ilmesengero@...> ilmesengero@...> wrote : Budy P Resosudarmo Associate Professor, The Arndt-Corden Department of Economics Qualifications BSc (Electrical, ITB), MSc (OR, Delaware), PhD (DevEcon, Cornell)