http://sp.beritasatu.com/home/pendiri-wikileaks-dapat-status-wn-ekuador/122269



*Pendiri WikiLeaks Dapat Status WN Ekuador*
*U-5* | Sabtu, 13 Januari 2018 | 13:38





[QUITO] Pendiri WikiLeaks Julian Assange telah mendapat status
kewarganegaraan Ekuador. Hal itu dikatakan Menteri Luar Negeri Ekuador
Maria Fernanda Espinosa pada Kamis (11/1).

Menurut Espinosa, Assange, yang telah bersembunyi di kedutaan Ekuador di
London selama lima setengah tahun, mengajukan naturalisasi pada 16
September 2017.

Dia dinilai telah memenuhi semua persyaratan di bawah yurisdiksi dan
perlindungan hukum Ekuador.

Espinoza, menambahkan "naturalisasi diberikan kepada Assange pada 12
Desember 2017," oleh pemerintah Ekuador. Pada Rabu, media lokal sempat
melaporkan Assange kelahiran Australia sekarang merupakan negara Ekuador
yang dinaturalisasi, namun berita tersebut belum dikonfirmasi secara resmi.

Ekuador, di bawah presiden Rafael Correa, memberikan suaka politik Assange
di kedutaannya pada Agustus 2012, setelah aktivis tersebut berpendapat
bahwa dia adalah sasaran rekayasa politik.

Menurut Assange dan tim hukumnya, tuduhan melakukan penyerangan seksual
dari dua warga Swedia adalah tipu muslihat. Tuduhan itu dilontarkan untuk
segera melakukan ekstradisi Assange ke Swedia lalu kemudian diserahkan ke
Amerika Serikat.

Tuduhan tersebut menyebabkan Assange berlindung di kedutaan Ekuador dan
mengajukan suaka politik. Dia telah terjebak di sana sejak saat itu.

Setelah tiga tahun di penangkaran virtual, Kelompok Kerja PBB untuk
Penahanan sewenang-wenang mengumumkan pada tahun 2015 bahwa penjara Assange
secara de facto tidak sah.

PBB menyerukan pembebasan segera dan memerintah Swedia dan Inggris membayar
kompensasi karena telah menahannya secara ilegal. Namun sampai saat ini,
keputusan tersebut tidak berpengaruh.

Situs WikiLeaks mendapatkan ketenaran setelah merilis ribuan surat
diplomatik rahasia yang menunjukkan manipulasi AS terhadap pemerintah asing
dan rekaman video penyiksaan militer AS terhadap warga sipil di Irak,
sehingga membuat marah Washington. [Xinhua/U-5]

Reply via email to