TNI AD bantu layanan kesehatan di pedalaman Papua Barat
 Sabtu, 17 Februari 2018 01:24 WIB
 
Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) XIII/Kasuari di Papua Barat, Mayor 
Jenderal TNI Joppye Onesimus Wayangkau. Pria kelahiran Serui, Kabupaten 
Kepulauan Yapen, Papua, dan alumni Akademi Militer pada 1987 ini menjadi 
Pangdam XIII/Kasuari pertama yng dibentuk November 2016. 
(kodam17cenderawasih.mil.id)

Sekarang sudah ada 18 pos yang tersebar dari wilayah Sorong hingga Kaimana."

Manokwari (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) 
membantu pelayanan kesehatan di wilayah pedalaman Provinsi Papua Barat untuk 
mencegah kasus gizi buruk dengan membentuk 18 Pos Penugasan Daerah Rawan 
(Pamrahwan), kata Panglima Daerah XVIII/Kasuari Mayjor Jenderal TNI Joppye 
Onesimus Wayangkau.

"Pos Pamrahwan ini kita tempatkan di daerah-daerah pedalaman, terpencil dan 
kepulauan. Pos terjauh berada di wilayah Diatrik Yamor Kaimana yang berbatasan 
dengan Nabire-Papua,"  ujarnya di Manokwari, Jumat (16/2).

Penempatan personel pada pos-pos tersebut, menurut dia, bertujuan membantu 
pemerintah dalam sejumlah pelayanan, termasuk kesehatan, pendidikan dan 
pertanian di berbagai daerah tersulit.

"Namanya juga Pamrahwan, jadi daerah-daerah rawan yang menjadi sasaran. Bidang 
kesehatan, pendidikan, termasuk bidang pertanian personel kami siap membantu," 
kata dia lagi.

Dalam penugasan tersebut, dikemukakannya, personel TNI AD disiapkan secara 
khusus guna menghadapi segala situasi yang dihadapi masyarakat karena tugas 
pokok dan fungsi melayani rakyat menjadi fokus utamanya.

Joppye mengutarakan, pembentukan Pos Pamrahwan sudah dilaksanakan sejak daerah 
ini masih menjadi wilayah Teritorial Kodam XVII Cenderawasih.

Setelah Kodam Kasuari terbentuk, dijelaskannya, maka pos ditambah dan 
pergantian personel dilakukan secara rutin.

"Sekarang sudah ada 18 pos yang tersebar dari wilayah Sorong hingga Kaimana," 
ujarnya.

Sejauh ini, ia menilai, belum ada laporan terkait kejadian luar biasa (KLB), 
seperti kasus gizi buruk dan campak yang menimpa warga Kabupaten Asmat, Papua.

Dia menambahkan, kehadiran TNI bertujuan untuk meningkatkan aspek ketahanan 
pada seluruh bidang pelayanan sekaligus membantu mengurangi beban pemerintah 
daerah maupun pusat.

"Memang belum maksimal, namun setidaknya bisa mengurangi beban atau tugas 
pemerintah. Kami pun terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah manakala ada 
hal-hal yang harus disikapi segera," demikian Mayjen TNI Joppye Onesimus 
Wayangkau.

Pewarta: Toyiban
Editor: Priyambodo RH
  • [GELORA45] TNI AD bantu l... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]

Kirim email ke