From: 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45] 
Sent: Wednesday, March 14, 2018 1:54 AM
  





https://news.detik.com/berita/d-3914999/jokowi-makin-pede-prabowo-perlu-gaet-dukungan-lagi


Selasa 13 Maret 2018, 21:49 WIB
Jokowi Makin Pede, 
Prabowo Perlu Gaet Dukungan Lagi
Danu Damarjati - detikNews

 Ilustrasi Jokowi dan Prabowo (Ray Jordan/detikcom) 

Jakarta - Joko Widodo (Jokowi) seolah semakin mantap menuju pencapresan. Dia 
sudah mendapat dukungan dari PDIP, Partai NasDem, PPP, Partai Hanura, dan 
Partai Golkar. Adapun Prabowo juga mantap mendapat dukungan partainya sendiri, 
Partai Gerindra.

Partai Hanura mendeklarasikan dukungan untuk pencapresan Jokowi saat Rapimnas 
pada 4 April 2017. PPP mendeklarasikan dukungan ke Jokowi lewat forum penutupan 
Mukernas PPP pada 21 Juli 2017. NasDem melakukannya via Rapat Kerja Nasional IV 
pada 15 November 2017. Pada Rapimnas III Partai Golkar pada 18 Desember 2017, 
dukungan kepada Jokowi juga dideklarasikan oleh partai berlambang pohon 
beringin ini.

      Baca juga: Peta Kekuatan Sementara Jokowi Vs Prabowo untuk Pilpres 2019 


PDIP, partai asal Jokowi, mendukung pencapresan pria asal Solo itu lewat forum 
Rakernas III pada 23 Februari 2018. Tentu jumlah minimal kursi parlemen sebagai 
syarat pencapresan bisa dengan mudah dipenuhi pihak Jokowi.

Terakhir, Jokowi semakin dekat dengan Partai Demokrat. Bahkan Ketua Umum Partai 
Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendoakan Jokowi sukses di Pilpres 2019 
serta membuka lebar kemungkinan berjuang bersama Jokowi. Tentu ini menambah 
pede pihak Jokowi.

"Memang inkumben tingkat elektabilitasnya paling tinggi. Biasanya memang 
demikian, sama seperti SBY pada Pemilu 2009 itu juga didukung koalisi besar," 
kata pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Gun 
Gun Heryanto, kepada detikcom, Selasa (13/3/2018).

Di sisi lain, bakal calon presiden Prabowo Subianto juga mendapatkan dukungan 
untuk maju ke Pilpres 2019. DPD Gerindra DKI Jakarta mendeklarasikan dukungan 
untuk Prabowo di Lapangan Arcici, Rawasari, Jakarta Pusat, Minggu (11/3). 
Sehari kemudian, pada Senin (12/3) kemarin, giliran pengurus 34 DPD Gerindra 
mendeklarasikan Prabowo sebagai capres. Deklarasi digelar di Hotel DoubleTree 
Cikini, Jakarta Pusat. Prabowo tak hadir di kedua acara deklarasi dukungan itu.

Selain Gerindra sendiri, ada PKS yang tampak kompak dalam satu haluan. Bila 
kedua partai ini bersatu mendukung Prabowo, mereka sudah bisa melampaui ambang 
batas pencapresan sebesar 20% kursi DPR. Jumlah kursi Gerindra dan PKS sebesar 
20,1%. 

"Mereka perlu berupaya mempersuasi partai lain," kata Gun Gun.

Untuk menjamin kemenangan di akar rumput, koalisi yang lebih besar bisa lebih 
berguna. Yang potensial digaet Gerindra, menurut Gun Gun, adalah PAN selaku 
partai yang belum mendeklarasikan dukungan pencapresan.

      Baca juga: Duet Jokowi-AHY Bakal Akhiri Perang Dingin Mega-SBY? 


Namun masih ada pula kemungkinan poros ketiga, yang diisi partai-partai yang 
sampai saat ini belum mendeklarasikan dukungan ke bakal calon tertentu. Mereka 
adalah Partai Demokrat, PKB, dan PAN. Apalagi Partai Demokrat, meski belakangan 
mesra dengan Jokowi, punya tokoh yang belakangan sering disorot, yakni Agus 
Harimurti Yudhoyono. Menurut Gun Gun, belum tentu Partai Demokrat benar-benar 
berlabuh ke koalisi pendukung Jokowi.

"Sekalipun saya melihat Partai Demokrat semakin membuka diri pada kubu Jokowi, 
tapi kata kuncinya ada di PDIP dan di Ibu Megawati Soekarnoputri selaku ketua 
umum," kata Gun Gun. 
(dnu/jbr)








Kirim email ke